Beniqno dilahirkan di Kota Medan, Sumatera Utara, dan menghabiskan masa anak-anak dan sekolah di beberapa kota di Sumatra seperti Batusangkar dan Dumai, Riau. Nama lahirnya terinspirasi dari nama senator Benigno Aquino karena sang kakek menyukai tokoh pergerakan asal Filipina tersebut. Beniqno mengganti namanya menjadi Muhammad Aquino setelah memutuskan menjadi mualaf saat duduk di bangku SMP, tetapi tetap menggunakan nama lahirnya sebagai nama panggung. Ia memiliki satu saudara kandung perempuan yang berusia 15 tahun lebih muda darinya.
Ketika remaja, Beniqno hidup dalam keluarga yang berkecukupan di Kota Dumai, Riau, setelah ayahnya menduduki posisi penting di sebuah bank. Namun, kehidupan tersebut tidak membuatnya menjadi anak yang manja. Demi mewujudkan cita-citanya menjadi artis, ia pernah menjalani hidup mandiri dan berjuang di ibu kota dengan profesi seperti sales asuransi dan figuran. Semua ini dilakukan tanpa sepengetahuan orang tuanya karena keinginannya pada saat itu bertentangan dengan harapan orang tua yang menginginkan ia fokus pada pendidikan. Nasib baik berpihak padanya ketika ia terpilih membintangi sebuah iklan di televisi. Mulai saat itu, berbagai tawaran pekerjaan di dunia hiburan seperti model, bintang video klip, dan aktor sinetron berdatangan. Ia banyak mendapatkan bimbingan dari beberapa bintang senior seperti Itang Yunasz dan Ratih Sanggarwati dalam meniti karier sebagai model.
Beniqno memulai karier bernyanyi dengan menyanyikan lagu-lagu pop Minang. Awalnya, ia kesulitan meyakinkan produser rekaman bahwa ia fasih berbahasa Minang. Hingga saat ini, Beniqno telah memiliki 3 album pop Minang. Selain itu, ia juga dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut pria paling populer di Indonesia. Karier bernyanyi dangdut Beniqno berawal dari keterlibatannya menjadi model video klip penyanyi dangdut Indonesia seperti Elvy Sukaesih, Camelia Malik, dan Iyeth Bustami. Ia juga dipercaya menjadi host tunggal di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut populer Indonesia bernama Kontes Dangdut Indosiar (Kondangin) di stasiun televisi Indosiar pada tahun 2005-2006. Sejak itu, Beniqno sering tampil di berbagai acara televisi menyanyikan lagu-lagu dangdut dan memutuskan untuk meninggalkan dunia sinetron. Keputusannya untuk beralih ke dunia dangdut terbilang tepat dan sukses karena berhasil menjadi salah satu penyanyi dangdut paling populer di Indonesia pada era 2000-an. Ia meraih penghargaan penyanyi dangdut pria kontemporer terbaik pada ajang penghargaan musik AMI Awards pada tahun 2011 dan 2013. Pada tahun 2013, ia juga dipercaya menjadi salah satu juri di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut D'Academy di stasiun televisi Indosiar.
Beniqno menyelesaikan pendidikan SD di Rambatan, Kabupaten Tanah Datar dan Batusangkar, Sumatera Barat, SMP dan SMA di Dumai, Riau, serta Akademi Akuntansi Indonesia (AAI) di Padang.