
Bondan Haryo Winarno atau Bondan Winarno lebih dikenal sebagai seorang presenter prorgram kuliner, Wisata Kuliner yang tayang di Trans TV, meski sejatinya sejak muda mendalami dunia menulis dan kewartawanan.
Lewat program tersebut Bondan terkenal dengan ungkapan 'Pokoke Mak Nyus!' yakni sebuah ungkapan Bahasa Jawa yang menggambarkan kenikmatan yang istimewa. Kata itu digunakan Bondan untuk memberikan penilaian setiap masakan yang dicicipinya.
Bondan memelopori dan menjadi Ketua Jalansutra, yaitu sebuah komunitas wisata boga yang terkenal di Indonesia.
Bondan kecil sebenarnya bercita-cita menjadi penerbang, selain guru dan wartawan. Keinginan ibunya untuk menjadi seorang dokter atau insinyur tak bisa diwujudkan, karena kuliahnya di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Diponegoro, Semarang, tak sempat diselesaikan.
Saat menjadi mahasiswa Bondan menjadi fotografer Puspen Hankam (Pusat Penerangan Pertahanan Keamanan) di Jakarta hingga tahun 1970.
Keluar dari Puspen Hankam, Bondan berpindah-pindah pekerjaan, tetapi tetap tidak lepas dari lingkup komunikasi massa, di antaranya;
- Creative Director Marklin Advertising (1973-1974)
- Account Executive Intervista (1974)
- Advertising Manager PT Union Carbide (1975-1979)
- Sekjen International Advertising Association (1978)
- Manajer PT Sinar Kasih (1979-1983)
- Dirut PT Mitra Balita (1983)
- Pengasuh Rubrik Kiat TEMPO (1984)
- Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Swasembada (1985)
Sempat juga bertugas sebagai wartawan ke sejumlah negera, termasuk ke Kenya, Afrika yang kemudian dituangkan menjadi cerpen berjudul Gazelle. Cerpen ini belakangan kemudian memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina pada 1984.
Menulis sudah menjadi gaya hidup Bondan, tak jarang kebiasaan itu dilakukan di pesawat, di mobil atau bahkan di toilet. Karyanya telah dimuat di berbagai penerbitan, seperti Kompas, Sinar Harapan dan Tempo. Bahkan di Tempo, Bondan rutin mengisi Rubrik Kiat, yaitu kolom pendek tentang manajemen, yang ditekuninya selama ini.
Lewat program tersebut Bondan terkenal dengan ungkapan 'Pokoke Mak Nyus!' yakni sebuah ungkapan Bahasa Jawa yang menggambarkan kenikmatan yang istimewa. Kata itu digunakan Bondan untuk memberikan penilaian setiap masakan yang dicicipinya.
Bondan memelopori dan menjadi Ketua Jalansutra, yaitu sebuah komunitas wisata boga yang terkenal di Indonesia.
Bondan kecil sebenarnya bercita-cita menjadi penerbang, selain guru dan wartawan. Keinginan ibunya untuk menjadi seorang dokter atau insinyur tak bisa diwujudkan, karena kuliahnya di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Diponegoro, Semarang, tak sempat diselesaikan.
Saat menjadi mahasiswa Bondan menjadi fotografer Puspen Hankam (Pusat Penerangan Pertahanan Keamanan) di Jakarta hingga tahun 1970.
Keluar dari Puspen Hankam, Bondan berpindah-pindah pekerjaan, tetapi tetap tidak lepas dari lingkup komunikasi massa, di antaranya;
- Creative Director Marklin Advertising (1973-1974)
- Account Executive Intervista (1974)
- Advertising Manager PT Union Carbide (1975-1979)
- Sekjen International Advertising Association (1978)
- Manajer PT Sinar Kasih (1979-1983)
- Dirut PT Mitra Balita (1983)
- Pengasuh Rubrik Kiat TEMPO (1984)
- Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Swasembada (1985)
Sempat juga bertugas sebagai wartawan ke sejumlah negera, termasuk ke Kenya, Afrika yang kemudian dituangkan menjadi cerpen berjudul Gazelle. Cerpen ini belakangan kemudian memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina pada 1984.
Menulis sudah menjadi gaya hidup Bondan, tak jarang kebiasaan itu dilakukan di pesawat, di mobil atau bahkan di toilet. Karyanya telah dimuat di berbagai penerbitan, seperti Kompas, Sinar Harapan dan Tempo. Bahkan di Tempo, Bondan rutin mengisi Rubrik Kiat, yaitu kolom pendek tentang manajemen, yang ditekuninya selama ini.