Apa Arti Pride: Memahami Makna Kebanggaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penulis: Rizka Uzlifat

Diterbitkan:

Apa Arti Pride: Memahami Makna Kebanggaan dalam Kehidupan Sehari-hari
apa arti pride

Kapanlagi.com - Pride merupakan salah satu emosi manusia yang kompleks dan memiliki berbagai interpretasi dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini sering kita dengar dalam percakapan, media sosial, maupun berbagai konteks lainnya, namun tidak semua orang memahami apa arti pride secara mendalam.

Secara umum, pride dapat diartikan sebagai perasaan bangga, kebanggaan, atau harga diri yang muncul dari pencapaian, kepemilikan, atau identitas tertentu. Emosi ini dapat bersifat positif maupun negatif tergantung pada konteks dan intensitasnya dalam kehidupan seseorang.

Mengutip dari Cambridge Dictionary, pride adalah perasaan senang dan puas yang didapatkan karena seseorang atau orang yang berhubungan dengannya telah melakukan atau mendapatkan sesuatu yang baik. Pemahaman tentang apa arti pride ini penting untuk mengelola emosi dan hubungan interpersonal dengan lebih baik.

1. Definisi dan Pengertian Pride

Definisi dan Pengertian Pride (c) Ilustrasi AI

Pride berasal dari bahasa Inggris yang termasuk dalam kategori kata benda (nomina). Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, pride memiliki beberapa makna utama yaitu kebanggaan, kegagahan, marwah, kesombongan, keangkuhan, atau rasa bangga. Kata ini memiliki pengucapan /praɪd/ dalam bahasa Inggris.

Dalam konteks psikologi, pride dikategorikan sebagai emosi sekunder yang melibatkan evaluasi diri. Emosi ini muncul ketika seseorang menilai bahwa dirinya telah memenuhi standar atau nilai tertentu yang dianggap penting, baik oleh dirinya sendiri maupun lingkungan sosial. Pride juga dapat didefinisikan sebagai perasaan aman dengan identitas, kinerja, atau pencapaian seseorang.

Para ahli psikologi membedakan pride menjadi dua jenis utama. Pertama adalah authentic pride, yaitu perasaan bangga yang sehat dan proporsional yang muncul dari usaha dan pencapaian nyata. Kedua adalah hubristic pride, yaitu perasaan bangga yang berlebihan dan tidak proporsional yang cenderung mengarah pada kesombongan dan arogansi.

Melansir dari buku Keperawatan Jiwa karya H. Tukatman dkk, harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, dengan aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain.

2. Jenis-jenis Pride dalam Kehidupan

Jenis-jenis Pride dalam Kehidupan (c) Ilustrasi AI

Pride memiliki berbagai bentuk dan manifestasi yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Memahami jenis-jenis pride membantu kita mengenali dan mengelolanya dengan lebih bijaksana.

  1. Personal Pride - Kebanggaan terhadap pencapaian atau karakteristik pribadi, seperti prestasi akademik, kesuksesan karir, atau kemampuan khusus yang dimiliki.
  2. Collective Pride - Kebanggaan yang dirasakan sebagai bagian dari kelompok tertentu, seperti kebanggaan nasional, etnis, atau komunitas tertentu.
  3. Achievement Pride - Perasaan bangga yang muncul dari pencapaian spesifik atau keberhasilan dalam menyelesaikan tugas yang menantang.
  4. Moral Pride - Kebanggaan yang timbul dari perilaku etis atau tindakan yang dianggap bermoral tinggi dalam masyarakat.
  5. Vicarious Pride - Perasaan bangga yang dirasakan atas pencapaian orang lain, terutama orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman.
  6. Cultural Pride - Kebanggaan terhadap warisan budaya, tradisi, atau identitas budaya yang dimiliki.

Setiap jenis pride memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda-beda dalam kehidupan seseorang. Personal pride dapat menjadi pendorong motivasi internal yang kuat, sementara collective pride dapat memperkuat ikatan sosial dan rasa memiliki dalam suatu komunitas. Penting untuk diingat bahwa setiap jenis pride dapat bersifat positif atau negatif tergantung pada intensitas dan cara mengekspresikannya.

3. Faktor Penyebab Timbulnya Pride

Faktor Penyebab Timbulnya Pride (c) Ilustrasi AI

Pride tidak muncul secara spontan, melainkan terbentuk melalui berbagai faktor dan pengalaman hidup yang kompleks. Pemahaman tentang faktor-faktor ini membantu kita mengelola pride dengan lebih efektif.

  1. Pencapaian Personal - Keberhasilan dalam mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas yang menantang menjadi sumber utama pride, termasuk prestasi akademik, kesuksesan karir, atau pencapaian personal lainnya.
  2. Pengakuan Sosial - Pujian, penghargaan, atau pengakuan dari orang lain dapat meningkatkan rasa pride seseorang, menunjukkan bahwa usaha atau kualitas seseorang dihargai oleh lingkungan sosialnya.
  3. Identitas Kelompok - Menjadi bagian dari kelompok yang dianggap superior atau memiliki prestasi tertentu dapat menimbulkan collective pride, termasuk kebanggaan nasional, etnis, atau institusional.
  4. Warisan Keluarga - Tradisi keluarga, pencapaian leluhur, atau status sosial keluarga dapat menjadi sumber pride bagi anggotanya.
  5. Keterampilan Khusus - Memiliki kemampuan yang unik atau di atas rata-rata dalam bidang tertentu sering menjadi sumber kebanggaan yang signifikan.
  6. Nilai dan Prinsip - Konsistensi dalam menjalankan nilai-nilai atau prinsip hidup yang diyakini dapat menimbulkan moral pride.

Pola asuh dan lingkungan sosial juga memainkan peran penting dalam pembentukan pride. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan memberikan pujian yang tepat cenderung mengembangkan pride yang sehat. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu kritis atau terlalu memanjakan dapat mengarah pada pembentukan pride yang tidak sehat.

4. Dampak Positif Pride dalam Kehidupan

Dampak Positif Pride dalam Kehidupan (c) Ilustrasi AI

Meskipun sering dikaitkan dengan konotasi negatif, pride yang dikelola dengan baik memiliki berbagai dampak positif yang signifikan bagi perkembangan individu dan hubungan sosial.

  1. Peningkatan Motivasi - Pride dapat menjadi pendorong kuat untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri, mendorong seseorang untuk mencapai lebih banyak lagi.
  2. Penguatan Kepercayaan Diri - Perasaan bangga atas kemampuan atau pencapaian diri dapat meningkatkan kepercayaan diri secara signifikan dalam menghadapi tantangan baru.
  3. Peningkatan Harga Diri - Pride yang sehat berkontribusi pada pembentukan harga diri yang positif, membantu seseorang menghargai dirinya sendiri dan merasa berharga.
  4. Dorongan Tanggung Jawab - Ketika seseorang merasa bangga atas perannya atau pencapaiannya, ia cenderung lebih bertanggung jawab dalam mempertahankan standar tersebut.
  5. Peningkatan Kinerja - Dalam konteks pekerjaan atau pendidikan, pride atas pencapaian sebelumnya dapat mendorong seseorang untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya.
  6. Penguatan Ikatan Sosial - Collective pride dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam suatu kelompok atau komunitas.

Pride yang sehat juga dapat menginspirasi orang lain untuk berusaha dan berprestasi, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Kunci untuk memanfaatkan dampak positif ini adalah dengan mengelola pride secara bijaksana dan menjaga keseimbangannya dengan nilai-nilai lain seperti kerendahan hati dan empati.

5. Dampak Negatif Pride yang Berlebihan

Dampak Negatif Pride yang Berlebihan (c) Ilustrasi AI

Ketika pride tidak dikelola dengan baik atau menjadi berlebihan, ia dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan individu dan hubungan sosialnya.

  1. Arogansi dan Kesombongan - Pride yang berlebihan dapat mengarah pada sikap arogansi, di mana seseorang merasa dirinya lebih superior dari orang lain, merusak hubungan interpersonal.
  2. Kesulitan Menerima Kritik - Individu dengan pride berlebihan sering kesulitan menerima kritik atau umpan balik konstruktif, menganggapnya sebagai serangan personal.
  3. Pengambilan Keputusan Buruk - Pride yang tidak terkendali dapat mengaburkan penilaian seseorang, menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak objektif atau merugikan.
  4. Isolasi Sosial - Sikap yang terlalu bangga diri dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, berpotensi menyebabkan isolasi sosial.
  5. Resistensi terhadap Perubahan - Orang dengan pride berlebihan mungkin menolak untuk berubah atau beradaptasi karena merasa cara mereka selalu yang terbaik.
  6. Gangguan Dinamika Tim - Dalam lingkungan kerja, pride berlebihan dari satu anggota dapat mengganggu kohesi dan efektivitas tim secara keseluruhan.

Mengutip dari buku Akhlak karya Bisri, M.Fil.I, sifat sombong amat berbahaya baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang tinggi hati biasanya memiliki beberapa sifat buruk lainnya seperti tidak memiliki rasa hormat kepada orang lain, mudah tersinggung dan marah, serta sulit memaafkan orang lain.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

Apa perbedaan antara pride dan proud?

Pride adalah kata benda yang merujuk pada perasaan atau emosi kebanggaan itu sendiri, sedangkan proud adalah kata sifat yang menggambarkan seseorang yang merasakan perasaan bangga tersebut. Contoh: "I feel pride" vs "I am proud".

Apakah pride selalu bersifat negatif?

Tidak, pride tidak selalu negatif. Pride yang sehat dan proporsional dapat menjadi motivasi positif untuk berkembang dan berprestasi. Yang berbahaya adalah pride yang berlebihan atau tidak terkendali yang mengarah pada kesombongan.

Bagaimana cara mengelola pride yang berlebihan?

Pride berlebihan dapat dikelola dengan mengembangkan kesadaran diri, berlatih empati, menerima kritik konstruktif, dan menjaga keseimbangan antara kepercayaan diri dengan kerendahan hati.

Apa arti pride dalam bahasa gaul Indonesia?

Dalam bahasa gaul, pride tetap berarti kebanggaan atau harga diri. Sering digunakan dalam konteks kompetisi olahraga atau untuk menunjukkan kebanggaan terhadap identitas tertentu, seperti "Batak Pride" atau "Jakarta Pride".

Mengapa pride penting dalam perkembangan diri?

Pride yang sehat penting karena dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan harga diri. Ini membantu seseorang menghargai pencapaiannya dan termotivasi untuk terus berkembang.

Bagaimana pride berbeda dalam berbagai budaya?

Budaya Barat cenderung lebih terbuka dalam mengekspresikan pride personal, sementara budaya Timur lebih menekankan kerendahan hati dan pride kolektif. Setiap budaya memiliki norma berbeda dalam mengekspresikan kebanggaan.

Kapan pride menjadi masalah dalam hubungan sosial?

Pride menjadi masalah ketika berubah menjadi arogansi, membuat seseorang sulit menerima kritik, menolak kerjasama, atau meremehkan orang lain. Ini dapat merusak hubungan interpersonal dan menghambat pertumbuhan personal.

(kpl/fed)

Reporter:

Rizka Uzlifat

Rekomendasi
Trending