Men
Synopsis
Setelah melalui pengalaman traumatis akibat kematian suaminya, Harper (Jessie Buckley) memutuskan untuk menenangkan diri dan menyembuhkan luka batinnya dengan berlibur sendirian ke pedesaan Inggris. Ia menyewa sebuah rumah besar yang indah, dikelilingi pepohonan hijau dan udara yang menenangkan. Awalnya, tempat itu terasa seperti pelarian sempurna dari hiruk pikuk kota dan kenangan pahit yang terus menghantuinya. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama.
Pemilik rumah yang Harper sewa adalah Geoffrey (Rory Kinnear), pria paruh baya yang tampak ramah, sedikit kikuk, dan kadang membuat Harper tidak nyaman dengan sikapnya yang terlalu banyak bicara. Meski begitu, Harper berusaha bersikap sopan dan menikmati masa liburannya. Ia berjalan-jalan ke hutan, menikmati pemandangan, dan mencoba memulihkan dirinya dari rasa bersalah atas kematian suaminya, James (Paapa Essiedu).
Perlahan, suasana damai di pedesaan itu berubah menjadi sesuatu yang mencekam. Saat Harper berjalan di hutan, ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Awalnya ia mengira hanya berhalusinasi karena masih diliputi trauma. Namun, ketakutan itu semakin nyata ketika ia melihat sosok pria telanjang misterius yang muncul dari antara pepohonan dan terus mengawasinya tanpa bicara. Sosok itu kemudian muncul di sekitar rumah, bahkan mencoba masuk tanpa izin.
Harper segera melaporkan kejadian itu kepada polisi. Petugas datang dan menangkap pria misterius tersebut. Namun, bukannya lega, Harper justru semakin gelisah karena keesokan harinya pria itu bebas begitu saja, seolah tidak pernah ditahan. Ketegangan semakin meningkat ketika Harper mulai bertemu dengan pria-pria lain di desa, dan yang aneh, semua wajah mereka sama seperti Geoffrey dan pria misterius itu.
Di gereja desa, Harper mencoba menenangkan diri, tetapi ia malah bertemu dengan pendeta yang juga memiliki wajah yang sama. Sang pendeta awalnya tampak bijak, mendengarkan curhat Harper, namun perlahan menunjukkan sikap menyalahkan Harper atas kematian suaminya. Dari situ, Harper menyadari bahwa semua pria yang ia temui di desa memperlakukannya dengan cara yang membuatnya merasa bersalah, takut, atau terancam, meskipun mereka berbicara dengan nada yang berbeda-beda.
Melalui kilas balik, penonton mengetahui bahwa hubungan Harper dan James tidak bahagia. James kerap bersikap manipulatif dan kasar. Saat Harper mencoba mengakhiri hubungan mereka, James mengancam akan bunuh diri agar Harper merasa bersalah. Ancaman itu menjadi nyata ketika James benar-benar jatuh dari balkon apartemen mereka. Sejak saat itu, Harper terus dihantui oleh rasa bersalah yang berat, seolah kematian James adalah kesalahannya.
Di rumah liburan yang awalnya tampak damai itu, Harper menghadapi teror yang semakin tidak masuk akal. Sosok-sosok pria terus muncul, satu demi satu, dengan wajah Geoffrey yang sama. Mereka mewakili berbagai bentuk pria yang Harper temui sepanjang hidupnya: yang menghakimi, yang meremehkan, yang memaksa, dan yang menakutkan. Dalam malam penuh ketegangan, Harper berusaha bertahan di tengah serangan teror yang terasa seperti mimpi buruk tanpa akhir.
Puncak ketakutan datang ketika Harper mencoba melarikan diri, namun pria-pria itu mulai berubah menjadi sosok aneh dan menyeramkan. Tubuh mereka berubah-ubah, melahirkan satu sama lain dalam siklus aneh yang seolah tidak pernah berakhir. Setiap kali satu pria muncul, ia melahirkan pria berikutnya, hingga akhirnya sosok James yang sudah meninggal pun muncul kembali di hadapan Harper.
Dalam pertemuan terakhir itu, Harper akhirnya menghadapi James, pria yang selama ini menjadi sumber rasa bersalahnya. James berkata dengan tenang bahwa yang ia inginkan hanyalah cinta Harper. Namun, Harper tidak menjawab. Ia hanya duduk diam dengan ekspresi datar, seolah akhirnya menyadari sesuatu yang penting: bahwa semua ketakutan, rasa bersalah, dan teror yang ia hadapi selama ini mungkin bukan berasal dari luar dirinya, tetapi dari trauma yang belum ia lepaskan.
Keesokan paginya, teman Harper, Riley (Gayle Rankin), datang ke rumah itu. Ia melihat pemandangan yang berantakan di sekitar halaman, tetapi Harper tampak tenang duduk di taman, tersenyum ringan. Tidak ada lagi sosok pria misterius, tidak ada suara-suara mengganggu. Hanya keheningan yang menyelimuti desa itu, seperti penanda bahwa Harper akhirnya berani menghadapi ketakutannya sendiri.
Meski begitu, pertanyaan tetap menggantung di kepala penonton. Apakah semua kejadian yang dialami Harper benar-benar nyata, atau hanya manifestasi dari trauma dan rasa bersalah yang menghantuinya sejak kematian suaminya?
Penulis Artikel: Anastashia Gabriel
Pemeran
Jadwal Film
Wicked
My Boo
Tak Kenal Maka Taaruf
Pesugihan Sate Gagak
Sampai Titik Terakhirmu
Dopamin
J-hope Tour - Hope On The Stage The Movie
The Running Man
Now You See Me: Now You Don't
Pangku
Kuncen
Solata
Sosok Ketiga: Lintrik
The First Ride
Boss
Predator: Badlands
Caught Stealing
G-DRAGON IN CINEMA: UBERMENSCH
Shutter
Si Paling Aktor
Pengin Hijrah
Stolen Girl
Badik
Tumbal Darah
Cyberbullying (2025)
Abadi Nan Jaya
Air Mata Di Ujung Sajadah 2
Maju Serem Mundur Horor
Murderer Report
Rosario
Getih Ireng
Rangga & Cinta
Black Phone 2
Tron: Ares
No Other Choice
The Woman in Cabin 10
Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
One Battle After Another
Wicked: For Good
19 November 2025
Keeper
19 November 2025
Leak 2 (Jimat Dadong)
20 November 2025
Danyang Wingit Jumat Kliwon
20 November 2025
Belum Ada Judul
20 November 2025
Keadilan (2025)
20 November 2025
Deliver Me from Nowhere
21 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
25 November 2025
Zootopia 2
26 November 2025
Agak Laen: Menyala Pantiku!
27 November 2025
Air Mata Mualaf
27 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
27 November 2025
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS
03 Desember 2025
Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
04 Desember 2025
Riba
04 Desember 2025
NIA
04 Desember 2025
Mengejar Restu
11 Desember 2025
Mertua Ngeri Kali
11 Desember 2025
Timur
18 Desember 2025
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
24 Desember 2025
Dusun Mayit
31 Desember 2025
Musuh Dalam Selimut
08 Januari 2026