Hillary Diane Rodham Clinton lahir pada tanggal 26 Oktober 1947 di Edgewater Hospital, Chicago, Illinois. Ia dibesarkan dalam keluarga Methodist dan awalnya tinggal di Chicago sebelum pindah ke pinggiran kota Park Ridge ketika berusia tiga tahun. Ayahnya, Hugh Rodham, memiliki keturunan Inggris dan Wales, sedangkan ibunya, Dorothy Emma Howell, memiliki keturunan Prancis, Skotlandia, dan Wales.
Setelah lulus dari Wellesley College pada tahun 1969, Hillary melanjutkan pendidikannya di Yale Law School dan berhasil meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1973. Setelah itu, ia bekerja sebagai penasihat hukum di Kongres Amerika Serikat sebelum pindah ke Arkansas. Pada tahun 1975, Hillary menikah dengan Bill Clinton, yang ia temui saat kuliah di Yale.
Di Arkansas, Hillary Clinton menjadi salah satu pendiri Arkansas Advocates for Children and Families pada tahun 1977. Ia juga menjadi ketua wanita pertama Legal Services Corporation pada tahun 1978 dan menjadi mitra wanita pertama di Rose Law Firm di Little Rock pada tahun berikutnya. Pada dua kesempatan, The National Law Journal mencantumkan namanya sebagai salah satu dari seratus pengacara paling berpengaruh di Amerika Serikat.
Hillary Clinton menjadi first lady Arkansas dari tahun 1979 hingga 1981 dan kembali dari tahun 1983 hingga 1992. Sebagai first lady Amerika Serikat, ia menjadi pendukung reformasi kesehatan. Namun, rencana reformasi kesehatannya pada tahun 1994 gagal mendapatkan persetujuan dari Kongres. Clinton juga berperan aktif dalam advokasi program asuransi kesehatan anak negara, undang-undang adopsi dan keluarga yang aman, serta undang-undang kemandirian perawatan anak asuh.
Pada tahun 2000, Hillary Clinton terpilih sebagai senator Amerika Serikat dari New York, menjadikannya senator perempuan pertama dari negara bagian tersebut dan first lady pertama yang secara bersamaan memegang jabatan terpilih. Sebagai seorang senator, ia menjabat sebagai ketua Senate Democratic Steering and Outreach Committee dari tahun 2003 hingga 2007. Clinton juga mendukung pemberian manfaat medis bagi petugas penanggulangan serangan 11 September. Meskipun mendukung resolusi yang memberikan otorisasi perang Irak pada tahun 2002, ia menentang penambahan pasukan Amerika Serikat pada tahun 2007.
Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2008, tetapi kalah dalam pemilihan pendahuluan Demokrat oleh Barack Obama. Setelah mengundurkan diri dari jabatan senator untuk menjadi sekretaris negara Obama pada tahun 2009, ia mendirikan Quadrennial Diplomacy and Development Review. Ia merespons Arab Spring dengan menganjurkan intervensi militer di Libya pada tahun 2011, tetapi mendapatkan kritik pedas dari pihak Republikan atas kegagalan dalam mencegah atau merespons dengan memadai serangan Benghazi pada tahun 2012.
Hillary Clinton membantu mengorganisir isolasi diplomatik dan rezim sanksi internasional terhadap Iran untuk memaksa negara tersebut mengurangi program nuklirnya, yang akhirnya mengarah pada Joint Comprehensive Plan of Action multinasional pada tahun 2015. Penggunaannya server email pribadi saat menjabat sebagai sekretaris negara menjadi sorotan yang intens; meskipun tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Clinton, kontroversi email tersebut menjadi topik yang paling banyak dibahas selama pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016.
Clinton mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedua kalinya pada tahun 2016 dan berhasil memenangkan nominasi dari Partai Demokrat, tetapi kalah dalam pemilihan umum dari lawan Republikannya, Donald Trump, dalam Electoral College, meskipun memenangkan suara populer. Setelah kekalahan tersebut, ia menulis beberapa buku dan meluncurkan Onward Together, sebuah organisasi aksi politik yang didedikasikan untuk mengumpulkan dana bagi kelompok politik progresif. Sejak tahun 2020, Hillary Clinton menjabat sebagai kanselir Queen's University Belfast.