Pria kelahiran tahun 1967 ini dikenal masyarakat dengan nama Jokjoker. Nama tersebut berasal dari nama aslinya, Joko, digabung dengan nama Joker yang diambil dari sebuah karakter dalam film.
Nama Jokjoker mungkin terdengar asing di dunia musik. Namun di kalangan Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan, Jakarta, namanya sudah dikenal luas. Wapres adalah salah satu panggung rutin dimana Jokjoker tampil menghibur tamu-tamu yang datang.
KARIR
Sebelum bermusik, Joko dikenal sebagai pelaku seni pantomim. Tahun 1986, ia pernah meraih juara 1 lomba pantomim tingkat Jabodetabek. Tiha tahun kemudian, ia berhasil menyabet juara 2 nasional lomba pantomim. Dibanding dengan pelaku seni pantomim yang lain, ia memadukan unsur musik dan gerak dalam setiap penampilannya.
Lama menekuni dunia pantomim, Jokjoker akhirnya terjun ke dunia tarik suara pada tahun 2008. Ia dikontrak oleh label Star Musikindo untuk membuat album perdananya. Menurut pihak label Star Musikindo, penampilan Jokjoker memberikan kesegaran pada pantomim yang biasanya dibawakan tanpa suara dan hanya tampil dengan pakaian hitam putih. Jokjoker, dalam kesehariannya selalu tampil berwarna-warni layaknya badut.
Soal musik, Joko memilih musik reggae yang dibawakan dengan sentuhan komedi. Tony Q Rastafara, seorang musisi reggae senior berpendapat bahwa musik Jokjoker memang 'hancur', tapi mampu menghibur para pendengarnya.
Bersama label Star Musikindo, April 2012 lalu Jokjoker merilis single pertamanya berjudul So What. Video klipnya dapat disaksikan di YouTube dan B Channel. Selain So What, Jokjoker juga memiliki single lainnya yaitu Si Imut-Imut, Going to d Club, Perkutut Kentrut, Pacarku Ada 5 dan Mpok Denok.
DISKOGRAFI
SINGLE
So What (2012)