
PERSONAL
Lena Maria adalah gadis penyandang cacat dari Swedia yang mempunyai banyak prestasi. Lena dilahirkan tanpa lengan dan hanya memiliki satu kaki. Walaupun dilahirkan cacat, Lena menorehkan banyak prestasi tidak hanya di Swedia namun juga internasional.
KARIR
Walaupun tidak mempunyai tangan, Lena sudah belajar berenang mulai usia tiga tahun dan pada usia delapan belas tahun ia telah meraih kejuaraan renang Swedia cabang renang, meraih 3 medali emas dan menorehkan 2 rekor nasional. Prestasi luar biasanya berlanjut saat ia berhasil meraih medali emas internasional pertamanya di Paralympic Games di Seoul pada 1988.
Pada tahun 1987 sampai 1991, Lena mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya dibidang tarik suara di The Royal University College of Music Stockholm dan telah merilis 14 album juga mengadakan tur konser diberbagai negara.
Selain berenang dan bernyanyi, bakat luar biasa Lena terus berlanjut.
Pada tahun 1996, gadis manis ini menerbitkan dua buku biografinya yang berjudul Footnote dan Happy Days, dua buku yang sangat inspiratif. Dua biografinya tersebut telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk Indonesia.
Lena juga tercatat mahir melukis. Ia melukis menggunakan mulut dan kakinya. Raja Carl Gustav memberi Lena penghargaan atas prestasinya sebagai atlit, musisi dan menjadi model untuk penyandang cacat di Swedia dan seluruh dunia.
Lena Maria adalah gadis penyandang cacat dari Swedia yang mempunyai banyak prestasi. Lena dilahirkan tanpa lengan dan hanya memiliki satu kaki. Walaupun dilahirkan cacat, Lena menorehkan banyak prestasi tidak hanya di Swedia namun juga internasional.
KARIR
Walaupun tidak mempunyai tangan, Lena sudah belajar berenang mulai usia tiga tahun dan pada usia delapan belas tahun ia telah meraih kejuaraan renang Swedia cabang renang, meraih 3 medali emas dan menorehkan 2 rekor nasional. Prestasi luar biasanya berlanjut saat ia berhasil meraih medali emas internasional pertamanya di Paralympic Games di Seoul pada 1988.
Pada tahun 1987 sampai 1991, Lena mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya dibidang tarik suara di The Royal University College of Music Stockholm dan telah merilis 14 album juga mengadakan tur konser diberbagai negara.
Selain berenang dan bernyanyi, bakat luar biasa Lena terus berlanjut.
Pada tahun 1996, gadis manis ini menerbitkan dua buku biografinya yang berjudul Footnote dan Happy Days, dua buku yang sangat inspiratif. Dua biografinya tersebut telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk Indonesia.
Lena juga tercatat mahir melukis. Ia melukis menggunakan mulut dan kakinya. Raja Carl Gustav memberi Lena penghargaan atas prestasinya sebagai atlit, musisi dan menjadi model untuk penyandang cacat di Swedia dan seluruh dunia.