
Megawati adalah ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999. Nama belakangnya, Soekarnoputri, adalah patronimik yang berarti 'putri Soekarno'. Megawati sering dipanggil dengan sebutan Mega, yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti 'dewi awan'. Nama Mega diberikan oleh politisi India Biju Patnaik atas permintaan Soekarno.
Megawati lahir di Yogyakarta dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. Ia adalah anak kedua dan putri pertama Soekarno. Megawati dibesarkan di Istana Merdeka ayahnya dan memiliki hobi menari dan berkebun. Pada usia 19 tahun, ayahnya melepaskan kekuasaan dan digantikan oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Pendidikan Megawati dimulai di Universitas Padjajaran di Bandung, di mana ia belajar pertanian. Namun, ia keluar dari universitas pada tahun 1967 untuk bergabung dengan ayahnya setelah kejatuhannya. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1970, Megawati melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia, di mana ia belajar psikologi selama dua tahun sebelum keluar.
Karier politik Megawati dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1987 dan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meskipun PDI berada di urutan terakhir dalam pemilihan tersebut, Megawati terpilih sebagai anggota DPR dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pada bulan Desember 1993, Megawati terpilih sebagai ketua Partai Demokrasi Indonesia dalam kongres nasional partai tersebut. Pemilihannya mendapat dukungan luas dan pemerintah tidak dapat menghalanginya. Megawati tetap menjadi anggota PDI meskipun tidak terpilih kembali sebagai anggota DPR.
Meskipun Megawati kalah dalam pemilihan presiden pada tahun 2004, ia tetap aktif dalam politik dan terus memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia telah mencapai banyak prestasi dan memiliki kesibukan yang padat dalam karir politiknya.