
Sebagai seorang anak kecil, Nas dan keluarganya pindah ke proyek perumahan Queensbridge di daerah Long Island City, Queens. Tetangganya, Willy "Ill Will" Graham, mempengaruhi minatnya dalam musik hip hop dengan memutar rekaman-rekaman untuknya. Orangtuanya bercerai pada tahun 1985, dan Nas keluar dari sekolah setelah kelas delapan. Meskipun demikian, ia tetap mendapatkan pendidikan melalui membaca buku dan mempelajari sejarah serta budaya.
Karir musik Nas dimulai pada tahun 1989 dengan nama panggung "Nasty Nas". Ia merekam demo untuk rapper East Coast lainnya, Large Professor. Pada tahun 1991, ia tampil dalam lagu "Live at the Barbeque" oleh grupnya, Main Source. Album debut Nas, "Illmatic" (1994), mendapatkan pujian universal dan dianggap sebagai salah satu album hip hop terbaik sepanjang masa. Pada tahun 2020, album tersebut diinduksi ke dalam Registry Rekaman Nasional Perpustakaan Kongres Amerika Serikat.
Album keduanya, "It Was Written" (1996), debut di puncak Billboard 200 dan terjual lebih dari seperempat juta unit dalam minggu pertamanya. Album ini, beserta singelnya "If I Ruled the World (Imagine That)" (feat. Lauryn Hill), membawa Nas meraih kesuksesan di kancah mainstream. Namun, album ketiga dan keempat Nas, "I Am" dan "Nastradamus" yang dirilis pada tahun 1999, mendapat kritik karena dianggap tidak konsisten dan terlalu berorientasi komersial, sehingga membuat kritikus dan penonton khawatir akan penurunan kualitas karya-karyanya.
Dari tahun 2001 hingga 2005, Nas terlibat dalam perseteruan yang sangat terkenal dengan Jay-Z, yang terkenal berkat lagu diss "Ether". Perseteruan ini, bersama dengan album-album Nas berikutnya seperti "Stillmatic" (2001), "God's Son" (2002), dan album ganda "Street's Disciple" (2004), membantu mengembalikan reputasinya di mata kritikus. Nas kemudian berdamai dengan Jay-Z sebelum bergabung dengan label Def Jam Recordings yang saat itu dipimpin oleh Jay-Z pada tahun 2006. Ia mengadopsi arah yang lebih provokatif dan politis dengan album-album seperti "Hip Hop Is Dead" (2006) dan album studio kesembilan yang tidak berjudul (2008).
Prestasi Nas dalam karir musiknya juga tidak bisa diabaikan. Pada tahun 2010, ia merilis album kolaborasi dengan Damian Marley yang berjudul "Distant Relatives", yang seluruh royaltinya didonasikan ke amal di Afrika. Album studio kesepuluhnya, "Life Is Good" (2012), dinominasikan untuk kategori Best Rap Album di Grammy Awards ke-55. Setelah menerima tiga belas nominasi, album studio keduabelas Nas, "King's Disease" (2020), memenangkan Grammy pertamanya untuk kategori Best Rap Album di Grammy Awards ke-63. Album-album studio berikutnya seperti "King's Disease II", "Magic" (2021), "King's Disease III" (2022), "Magic 2", dan "Magic 3" (2023) juga mendapat penerimaan positif dan diproduksi sepenuhnya oleh produser Hit-Boy.
Selain karir musiknya, Nas juga merupakan seorang pengusaha melalui label rekamannya sendiri. Ia menjabat sebagai associate publisher di majalah Mass Appeal dan merupakan salah satu pendiri dari Mass Appeal Records. Hingga saat ini, Nas telah merilis tujuh belas album studio sejak tahun 1994, sepuluh di antaranya telah mendapatkan sertifikasi emas, platinum, atau multi-platinum di Amerika Serikat.