Hari Film Nasional ke-75, Pemerintah dan PARFI 56 Dorong Ekosistem Perfilman

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Hari Film Nasional ke-75, Pemerintah dan PARFI 56 Dorong Ekosistem Perfilman
PARFI 56 (Credit: Istimewa)

Kapanlagi.com - Peringatan Hari Film Nasional ke-75 menjadi momen penting bagi para pelaku industri film Indonesia. Untuk memperingati hari bersejarah ini, Kementerian Kebudayaan RI bersama PARFI 56 menyelenggarakan dialog interaktif di Gedung Museum Nasional, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh para sineas, aktor, dan insan perfilman lainnya, serta melibatkan BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam dialog tersebut, berbagai gagasan dibahas untuk memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. Ketua PARFI 56, Marcella Zalianty, menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, aktor, dan asosiasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan industri film.

"Kami meyakini bahwa keberhasilan dalam mewujudkan visi ini membutuhkan sinergi erat antara aktor, asosiasi, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," ujar Marcella Zalianty di Museum Nasional RI, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

1. Gandeng BPJS Ketenagakerjaan

"Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan penuh pemerintah yang terus mendorong terciptanya ekosistem perfilman yang sehat dan inovatif, yang tetap mengakar pada nilai-nilai kebangsaan," sambungnya.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, turut memberikan pandangannya tentang langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk mendorong kemajuan industri film. Dalam pidatonya, Fadli menekankan pentingnya eksplorasi cerita-cerita lokal yang kaya nilai budaya dan sejarah.

"Kita akan melakukan workshop-workshop ke depan supaya cerita-cerita kita yang banyak dari Sabang sampai Merauke, cerita kita sehari-hari bisa menjadi skenario film yang menarik mulai dari cerita sejarah, cerita legenda, cerita daerah, cerita rakyat, belum lagi adaptasi dari berbagai novel, cerpen atau puisi," ucap Fadli Zon.

PARFI 56 juga menggandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja film. Marcella Zalianty menjelaskan bahwa mayoritas anggota PARFI sudah terdaftar dalam program ini sebagai bentuk komitmen untuk melindungi kesejahteraan pekerja film.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Lindungi Keluarga Pekerja Film

Lindungi Keluarga Pekerja Film

"Sudah berjalan karena di PARFI sendiri untuk pengurus dan anggota sudah mayoritas kita daftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Marcella.

Lebih lanjut, Marcella menegaskan bahwa PARFI 56 akan terus mensosialisasikan program ini kepada para pelaku industri, termasuk produser, rumah produksi, hingga asosiasi pekerja film. Program ini dirancang tidak hanya untuk melindungi pekerja film tetapi juga keluarga mereka jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jadi, pertanggungjawaban perlindungan ini tidak hanya kepada pelaku industri tetapi keluarga yang ditinggalkan apabila ada kecelakaan terjadi. Ke depannya kita akan sosialisasikan dan terus memastikan," ujar Marcella Zalianty.

Fadli Zon juga menyoroti pentingnya mendukung industri film melalui berbagai cara, salah satunya dengan menambah layar bioskop di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap karya sineas lokal sekaligus mendorong pertumbuhan industri.

"Film adalah media yang sangat kuat untuk menyampaikan pesan-pesan budaya dan sejarah kita. Melalui cerita-cerita lokal, kita bisa memperkuat identitas bangsa dan mengenalkan keunikan Indonesia kepada dunia," ucap Fadli Zon.

Dengan dialog ini, pemerintah dan PARFI 56 berharap kolaborasi antara semua pihak dalam industri perfilman dapat terjalin lebih erat. Dukungan penuh dari pemerintah dan keterlibatan aktif para pelaku industri diharapkan mampu menciptakan ekosistem perfilman yang inovatif, berkelanjutan, dan tetap mengakar pada nilai budaya bangsa.

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

Rekomendasi
Trending