Horas! Film 'ANAK MEDAN: COCOK KO RASA?' Angkat Budaya dan Kisah Haru Dinamika Pertemanan di Tanah Sumatra Utara

Penulis: Ganesha Anugrah Ratri

Diterbitkan:

Horas! Film 'ANAK MEDAN: COCOK KO RASA?' Angkat Budaya dan Kisah Haru Dinamika Pertemanan di Tanah Sumatra Utara
Film ANAK MEDAN hadirkan kisah berlatar pusat kota Sumatra Utara. (credit: KapanLagi.com/Ratri)

Kapanlagi.com - Film persembahan PIM Pictures yang menggambarkan kisah seputar pertemanan dengan latar belakang kebudayaan Medan berjudul ANAK MEDAN: COCOK KO RASA? akan segera naik layar bioskop di seluruh Indonesia pada 24 April 2025. Tinggal menghitung hari, para penonton dapat menyaksikan tontonan bergenre drama dan komedi ini yang dibintangi oleh Maell Lee, Ajil Ditto, Ady Sky, Mario Maulana, Lina Marpaung, J Sbastian, dan segenap pemain lainnya.

Disutradarai oleh Ivan Bandhito, film ANAK MEDAN: COCOK KO RASA? siap menyajikan perjalanan hidup empat sejoli pascalulus dari masa putih abu-abu. Mereka akan dihadapkan dengan kerasnya dunia nyata dengan memotret latar tempat di Medan juga sedikit bumbu kota Jakarta pada beberapa bagian. Adapun kisah haru yang disuguhkan seolah berusaha mengingatkan para penonton bahwa pada akhirnya, pahit–manis kehidupan akan terasa ringan jika ada dukungan dari orang terdekat serta dapat dijadikan topik canda tawa di kemudian hari.

1. Proyek Tayangan Bioskop Perdana Ivan Bandhito

Proyek Tayangan Bioskop Perdana Ivan Bandhito

Puluhan tahun meniti karir di industri perfilman, ANAK MEDAN: COCOK KO RASA? merupakan judul film pertama Ivan Bandhito yang ditayangkan di bioskop Indonesia. Sang sutradara menyatakan bahwa untuk berproses dalam film tersebut, tidak diperlukan banyak penyesuaian mengenai lika-liku membuat sekaligus membangun kemistri dengan para pemain.

"Selama saya berkarir (sebagai sutradara), saya sudah berkeliling Indonesia membuat film dengan segala macem persoalan budaya dan persoalan struktur (sosial). Jadi, pas masuk ke (film) ANAK MEDAN ini nggak terlalu sulit (untuk menyesuaikan diri). Kebetulan, saya sendiri juga masih ada darah Sumatra Utara." Ungkap Ivan Bandhito melalui sesi press conference pada Kamis, 17 April 2025.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Riset Budaya dan Situasi Sosial Setempat Langsung

Riset Budaya dan Situasi Sosial Setempat Langsung

Agustinus Sitorus, produser PIM Pictures, menyatakan bahwa tujuan utama pembuatan film ANAK MEDAN: COCOK KO RASA? bersama Ivan Bandhito ialah untuk mendekatkan masyarakat Indonesia dengan budaya serta situasi sosial dari masyarakat Medan. Menurut mereka, masih jarang sekali industri perfilman tanah air yang mau menyoroti dan mengenalkannya, terutama seputar dinamika persahabatan itu sendiri. Keduanya pun setuju ingin menunjukkan betapa menariknya sisi tersebut agar menjadi dikenal luas.

Untuk mampu menangkap keindahan Medan dengan baik, sutradara di balik film ini dikabarkan sampai harus melakukan riset selama satu pekan lamanya ke kota yang terletak di Sumatra Utara itu meskipun masih memiliki ikatan darah dengan masyarakatnya. "Saya pelajari dan saya lihat (budaya dan unsur sosialnya), termasuk kalimat-kalimat yang mungkin buat orang awam terdengar kasar, padahal (aslinya) bentuk (yang menunjukkan adanya ikatan) persahabatan aja. Nah, itu menjadi sebuah ikon bagi saya karena anak-anak muda tuh sering ngomong begitu, jadilah itu salah satu hal yang saya pikir harus nempel sama si Ucok." Ujarnya ketika menghadiri kegiatan konferensi pers di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan.

3. Jadi Film Debut Akting Stevan Pasaribu dan Maria Simorangkir

Jadi Film Debut Akting Stevan Pasaribu dan Maria Simorangkir

Film ANAK MEDAN: COCOK KO RASA? tidak hanya menjadi spesial bagi sosok sutradara, tetapi juga sebuah proyek istimewa untuk Stevan Pasaribu dan Maria Simorangkir. Pelantun lagu Belum Siap Kehilangan itu mengaku dirinya sangat senang sekaligus merasa bahwa memerankan karakter sebagai diri sendiri adalah tantangan terbesar yang harus dilalui.

Berbeda dengan Stevan, Maria merasakan tantangan hadir dari segi penjiwaan sebagai sosok saudara kandung perempuan yang lebih tua dari tokoh Ucok. "Sebenernya, Kak Sondang ini adalah karakter yang mirip sama aku, tapi (jati diri asli dan karakter yang diperankan) harus ada bedanya, kan? Terlebih lagi, Kak Sondang ini mempunyai adek dan mama, (jadi) hanya bertiga gitu. (Bagian) harus mengayomi keluarganya itu yang susah sebenernya." Tutur sang penyanyi jebolan Indonesian Idol 9.

4. Merantau ke Kota Orang

Merantau ke Kota Orang

Salah satu alur cerita yang disuguhkan dalam film berlatar utama kota Medan tersebut mengisahkan bintang utama bernama Ucok hendak memperbaiki nasibnya dengan merantau ke Jakarta. Momen turning point bagi tokoh yang diperankan oleh Maell Lee ini membekas sebagai suatu adegan emosional baginya. Ia merasa sangat relate dengan tindakan yang dilakukan oleh karakter sang aktor.

"Itu pengalaman nyata aku, karena memang aku dari Medan merantau ke Jakarta sempat izin sama mamakku. Hampir seperti itu tuh dialognya (di bagian) minta maaf, minta izin, (dan) aku tunduk depan mamakku." Tuturnya.

5. Sinopsis Film ANAK MEDAN: COCOK KO RASA?

Sinopsis Film ANAK MEDAN: COCOK KO RASA?

Alkisah sebuah grup pertemanan yang terdiri dari empat orang bernama Ucok, Rafly, Joko, dan Chisa hendak mewujudkan mimpi masing-masing menuju jalan kesuksesan setelah lulus SMA. Namun, suatu kejadian malang menimpa Rafly (Ajil Ditto) sehingga membuatnya harus menjauh dari ketiga sahabat dekatnya, sesuai dengan permintaan dari orang tua.

Seiring berjalannya waktu, Ucok (Maell Lee) yang masih belum dapat memaafkan dirinya atas musibah tersebut semakin dibuat gusar karena mendapat penolakan dari ajang pencarian bakat bernyanyi. Di sisi lain, Joko (Ady Sky) selangkah lebih dekat dengan cita-citanya menjadi pemain tim sepak bola di kota tercinta. Chisa (Mario Maulana) pun hanya tinggal menunggu waktu berangkat untuk menempuh pendidikan di negara tetangga, Singapura.

Tak ingin mudah menyerah dengan mimpinya sebagai penyanyi, ide merantau ke Jakarta tiba-tiba muncul di benak Ucok. Ia pun benar-benar pergi meninggalkan keluarga serta teman-temannya di Medan demi memperoleh kehidupan yang lebih baik dan menggapai mimpinya. Perjalanan jatuh--bangun anak bungsu keluarga Pardede itu dalam mencari uang pun di mulai, bersamaan dengan tantangan hidup masing-masing temannya yang kemudian berhasil menyatukan keempatnya kembali.

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

Rekomendasi
Trending