'KAMULAH SATU-SATUNYA' Diputar Serentak 12 Juli

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Setelah melakukan press scanning di Hard Rock Cafe, (3/7), film besutan terbaru Hanung Bramantyo - KAMULAH SATU-SATUNYA direncanakan diputar serempak di bioskop tanah air pada 12 Juli ini. Film yang dibintangi Nirina Zubir, Junior dan Didi Petet tersebut diproduseri Oreima Films ini diperuntukkan untuk kalangan remaja.

Dalam film ini Hanung mencoba melakukan terobosan baru dari segi teknis sinematografi dengan menggunakan dua jenis kamera - kamera film (35 mm) dan kamera video (DS). Ini dilakukan untuk menekankan perbedaan nuasa alam yang tenang (kamera film) dengan kerasnya kehidupan kota Jakarta (DS), yang mana lokasi syuting diambil di daerah Baya Sukabumi dan Jakarta.

Pastinya ini terobosan baru Hanung setelah sukses dengan BROWNIES, CATATAN AKHIR SEKOLAH dan JOMBLO. Apalagi Hanung mengambil referensi keindahan gambar OPERA JAWA karya Garin Nugroho, pastinya film ini dapat menyuguhkan berbagai kelebihan.

Dan film ini pula menjadi luapan emosi Hanung kepada kota Jakarta. "Film ini benar-benar bisa mewakili saya untuk meluapkan amarah dengan Jakarta. Kenapa setiap orang harus ke Jakarta untuk menggapai impian. Kenapa harus tinggalkan daerah," ujar Hanung. "Kejengkelan" Hanung ini dapat terekam dengan terinci dalam dua karakter yang diperankan Nirina dan bintang pendatang baru Junior.

Cerita film yang ditulis Raditya, Kei Manungsong dan Hanung ini menggambarkan perjalanan Indah seorang gadis desa dalam mencapai cita-citanya yang dimainkan secara total oleh Nirina Zubir.

Dan demi cita-citanya itu Indah melakukan apa saja. Bertemu dengan grup band Dewa 19 adalah impian Indah. Di sini Hanung juga menyuguhkan penampilan Dewa dengan lagu-lagu Mati Aku Mati dari album terbaru Dewa, Kerajaan Cinta, sementara theme song Kamulah Satu - Satunya diarrasemen khusus dan dinyanyikan oleh Mulan Kwok.

"Disinilah sosok Dhani sangat jenius mengepaskan lagu, dan bagaimana pilih Dewa karena mereka band legendaris. Awalnya ada dua pilihan antara Dewa dan Slank, menurut saya keduanya adalah band legendaris tetapi pilihan kami akhirnya jatuh pada Dewa," jelas Hanung.

Selain penampilan khusus Dewa, dalam film ini Hanung menggamit kembali bintang yang sempat ditelorkan Ringgo Agus Rahman dan Dennis Adhisawara, serta aktor kawakan Didi Petet dan komedian Tarsan. Pun begitu masih ada ganjalan yang membuat Hanung cukup gusar. Tak lain adalah teknologi theater di Indonesia.

"Ternyata bioskop di XX one Plaza EX, Citos, dan Plasa Senayan sangat berbeda kualitasnya. Ini ditengarai dengan munculnya titik putih di pojok kiri layar. Padahal di Thailand hasilnya bagus sekali samapi disini ternyata harus dikalibarsi lagi. Di Indonesia gambar tidak bisa diraih, dan ini sangat mengecewakan," sungutnya.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(kpl/wwn)

Rekomendasi
Trending