Pemerintah Dukung Investor Dalam Negeri di Sektor Perfilman

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Pemerintah Dukung Investor Dalam Negeri di Sektor Perfilman Miing Bagito

Kapanlagi.com - Lotte Group sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah sejak tahun lalu. Lotte tertarik dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar, peningkatan kelas menengah dan kurangnya layar bioskop di Indonesia.
Jumlah bioskop minim, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), saat ini jumlah bioskop di Indonesia sebanyak 172, dengan 676 layar. Jumlah penonton tahun 2011 mencapai 50 juta orang. Dari 525 kota dan kabupaten yang ada, baru 55 daerah yang memiliki bioskop. 
Menanggapi minimnya bioskop di tingkat kota dan kabupaten, Miing Bagito menyarankan agar pemerintah pusat dapat mendorong pemerintah daerah menyediakan lahan untuk membangun bioskop yang dikembangkan oleh pihak ketiga. Nantinya, di bioskop tersebut sebaiknya diberi aturan mayoritas film dalam negeri.
"Seiring dengan tumbuhnya industri perfilman nasional yang bermutu dapat memberikan dampak positif bagi watak dan budaya anak bangsa. Ini bentuk transformasi budaya yang diharapkan untuk konteks kekinian," ungkapnya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (26/06).
Sementara Direktur Jenderal Nilai, Budaya, Seni dan Film Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih memprioritaskan bisnis bioskop untuk investor dalam negeri.
"Kami masih memberi kesempatan investor dalam negeri untuk menanamkan modal di sektor perfilman layar lebar Indonesia," katanya.
Menurut Ukus, sepanjang tahun ini hingga tahun depan, belum ada rencana dan pembicaraan terkait perubahan kebijakan Daftar Negatif Investasi (DNI) tersebut, termasuk perizinan bagi Lotte Cinema.
"Pemerintah sampai saat ini masih mendukung investor dalam negeri untuk mengembangkan usaha di negeri sendiri," ujar Ukus.
Kehadiran Lotte Cinema tersebut diakuinya akan berhadapan dengan jaringan bisnis bioskop yang sudah ada di Indonesia, seperti jaringan 21 dan Blitzmegaplex.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(antara/dar)

Rekomendasi
Trending