Produksi Bersama, Cara Film ASEAN Bisa 'Go International'

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Industri film di negara-negara kawasan Asia Tenggara sedang menggeliat. Namun sayang, dalam lima tahun terakhir film produksi negara-negara kawasan itu tak kunjung go international. Indonesia, yang produksi filmnya saat ini sudah mencapai sekitar 60 judul per tahun, bahkan hanya beberapa gelintir saja yang menembus jaringan bioskop internasional. Selebihnya hanya menjadi 'jago kandang' di negeri sendiri."Meskipun menjadi tuan rumah di negeri sendiri adalah bagus, tapi dikenal di kawasan juga penting," kata Sanjoy K Roy, penggiat film India, yang telah malang-melintang menyelenggarakan berbagai Festival Film di Asia dan Eropa, Senin (3/12).Kualitas film di ASEAN, terutama Thailand, Indonesia, Singapura dan Filipina, menurut dia, sebenarnya cukup bagus. Beberapa di antaranya sangat layak masuk pasar dunia. Bahkan film-film artistik seperti OPERA JAWA karya Garin Nugroho atau DENIAS, SENANDUNG DI ATAS AWAN (Nia Zulkarnaen & Ari Sihasale) telah memenangi dan menjadi nominator di berbagai ajang festival film internasional.Namun pasar film dunia belum akrab dengan film ASEAN, selain karena hegemoni dari negara industri yang perfilman mapan, juga kurangnya sineas ASEAN melakukan kontak dan penetrasi ke komunitas film global.Mestinya, kata Sanjoy, para sineas itu berusaha dapat menjadi bagian komunitas film internasional.Sineas di negara-negara ASEAN harus melakukan co-production (produksi bersama) dengan para sineas negeri-negeri yang industri filmnya telah mapan, seperti Amerika Serikat, Hongkong, India, atau Australia."Saya kira co-production bisa menjadi langkah yang efektif agar film kita dikenal orang," kata Sanjoy, yang menjadi direktur Asian Festival of 1st Films (AFFF).Sanjoy mencontohkan, meski Vietnam adalah negeri yang industri filmnya belum terlalu maju, namun karena melakukan produksi bersama sineas Amerika Serikat, filmnya dikenal luas. OWL & THE SPARROW seutuhnya merupakan film Vietnam, tapi menggandeng produser dari AS, Stephane Gauger

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending