Produser Film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL' Ungkap Tak Ada Angka Pasti Soal Biaya Produksi, Bukan Proyek Komersil

Penulis: Febi Anindyakirana

Diperbarui: Diterbitkan:

Produser Film 'MERAH PUTIH ONE FOR ALL' Ungkap Tak Ada Angka Pasti Soal Biaya Produksi, Bukan Proyek Komersil
Kapanlagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Jakarta – Film animasi 'Merah Putih: One For All' yang akan tayang pada 14 Agustus 2025 terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, terutama terkait isu biaya produksinya. Meskipun sempat beredar kabar bahwa film ini menelan anggaran fantastis hingga Rp 6,7 miliar, sutradara sekaligus produser eksekutif, Endiarto, memberikan klarifikasi.

Hal ini dikarenakan film tersebut sepenuhnya digerakkan oleh semangat gotong royong dan urunan dari masing-masing anggota tim. Menurut Endiarto, sejak awal proyek ini tidak pernah dimulai dengan pembicaraan soal angka atau budget. Oleh karena itu, ia merasa tidak etis jika harus menanyakan berapa biaya yang telah dikeluarkan oleh rekan-rekannya, seperti animator atau tim distribusi.

Baca juga berita film animasi 'Merah Putih: One For All' lainnya di Liputan6.com.

1. Proyek Tanpa Anggaran Pasti

Rasa penasaran publik mengenai biaya produksi film MERAH PUTIH ONE FOR ALL akhirnya terjawab sudah. Endiarto selaku produser eksekutif film Merah Putih One for All menegaskan bahwa tidak ada angka pasti yang bisa ia sebutkan mengenai total biaya yang dihabiskan. Endiarto menjelaskan bahwa proyek film "Merah Putih: One For All" bukanlah sebuah proyek komersial yang didasarkan pada anggaran tetap.

"Jadi kita enggak menentukan berapa. Jadi saya enggak mungkin berani tanya animator, 'Pak, habis berapa?' atau dia tanya saya, 'Pak Pendi habis berapa buat DCP?' Saya akan tanya, 'Kenapa? Mau ganti?'" jelas Endiarto saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Konsep Kerja Bakti 

Ia menganalogikan situasi ini seperti sebuah kerja bakti, di mana setiap orang memberikan kontribusi sesuai kemampuannya tanpa menghitung untung rugi. Menurutnya, menanyakan rincian pengeluaran dalam konteks gotong royong akan terasa sangat canggung dan tidak pada tempatnya.

"Emang mau ganti tanya biayanya? Kita sudah sepakat. Siapa yang mau ambil bagian, di bidang apa, silakan. Distribusi Pak, saya kirim surat untuk ngurus ini, untuk ke sana ke mari, ya dia mau sanggup itu ya sudah, enggak ada transport," paparnya.

3. Produksi Film Dikerjakan Bergantian dan Sukarela

Bahkan untuk hal-hal sederhana seperti konsumsi selama produksi, semua dilakukan secara bergantian dan sukarela. Ia menceritakan bagaimana timnya saling mendukung untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.

"Kayak makan aja kita gantian yang makan. Karena kan enggak mungkin kita kerja sampai malam, camilan, minum, dan sebagainya, ya kita gantian. Bahkan kita pernah enggak ada, ya sudah kita diam. Mungkin karena pas lagi enggak ada," kenangnya.

4. Tim Produksi Tanpa Artis Terkenal

Dengan demikian, Endiarto sekali lagi menegaskan bahwa proyek ini murni digerakkan oleh niat tulus. Tidak ada catatan keuangan yang mendetail karena memang tidak pernah ada budget terpusat yang dialokasikan untuk film ini.

"Berarti enggak ada catatan angka, Pak? Enggak ada catatan angka, karena dari awal kita tidak dimulai dari angka. Tapi dimulai dari niat hati masing-masing, yang mau saya ajak," pungkasnya.

Namun, Endiarto menegaskan bahwa proses produksi sudah dimulai sejak Agustus 2024, dengan pascaproduksi pada Mei 2025, membantah klaim pengerjaan kurang dari sebulan. Ini menunjukkan bahwa film ini dikerjakan dengan serius meskipun tanpa anggaran yang jelas.

5. QnA Tentang Film Merah Putih: One For All 

Berapa biaya produksi film 'Merah Putih: One For All'? Produser membantah biaya produksi Rp 6,7 miliar dan menyatakan tidak ada catatan angka pasti.

Apa konsep di balik produksi film ini? Film ini merupakan proyek non-komersial yang dikerjakan secara gotong royong.

Apakah film ini mendapatkan dana dari pemerintah? Produser menyebut tudingan dana Rp 6,7 miliar dari pemerintah sebagai fitnah keji.

Kapan film 'Merah Putih: One For All' akan tayang? Film ini dijadwalkan tayang pada 14 Agustus 2025.

(kpl/far/fbi)

Reporter:

Fikri Alfi Rosyadi

Rekomendasi
Trending