Rako Prijanto: Film Adalah Pasar Bebas Banget

Penulis: Anton

Diterbitkan:

Rako Prijanto: Film Adalah Pasar Bebas Banget Rako Prijanto

Kapanlagi.com - Ketertarikan Rako Prijanto untuk menggarap film KRAZY, CRAZY, KREZY adalah karena ia tertantang mengangkat sebuah film yang bebas dari pengaruh atau tendensi yang membuatnya tak independen lagi. "Saya tertarik karena ini hal yang baru, di mana sekarang lagi banyak hal-hal yang berbau politik (masa kampanye), di mana marak jargon-jargon politik. Menurut saya, film adalah pasar bebas banget. Terbukti dengan film ini ada investor dari Malaysia yang masuk. Saingan kita itu langsung head-to-head dengan film-film Hollywood. Dan industri film Indonesia sudah memang naik," kata Rako di Cafe Sing, FX Plaza, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/7).Soal pilihan pemain yang jatuh ke tangan Tora Sudiro, sebenarnya dibalik itu semua ia ingin membuat trademark. Seperti Srimulat yang pemainnya itu-itu aja, tapi itu telah menjadi sebuah trademark. Di sini ia ingin membuat seperti itu. Jadi ketika orang ingin mencari film komedi, Rako berharap orang mencari referensi orang-orang seperti Tora atau Vincent Rompies. Lalu, bagaimana dengan pemain Malaysia?"Mereka itu pemain nomor satu di KL (Kuala Lumpur). Salah satu dari mereka pernah main di film yang pernah box office di Malaysia. Tapi kendala kita, ketika mereka datang, ternyata birokrasi antara Malaysia dan kita benar-benar beda. Manajemennya beda. Ini jadi satu pembelajaran buat saya. Batasan-batasan bahasa juga, mereka yang Inggris ala Melayu juga menjadi pelajaran buat saya," papar Rako. Skrip film ini tulisan aslinya dalam bahasa India, lalu di-translate ke Bahasa Indonesia secara harafiah. Di situ pihaknya mengalami kebingungan. Apakah ada satu bagian di mana apakah ini lucu atau tidak. Film KRAZY, CRAZY, KREZY ini dibintangi oleh Tora Sudiro (Sony), Vincent Rompies (Tino), Piere Andre (Farid), Sigi Wimala (Kartika), Sissy Priscillia (Ratna) dan Julia Zegler (sebagai Melati). "Batasan bahasa dalam film ini terjadi, itulah keunikan film ini. Dari sisi kita mungkin nggak masuk, tapi nanti kan film ini juga diputar di Malaysia dan juga di negara-negara lain, seperti Singapura atau Brunei. Jadi saya harus cari jalan tengahnya," tegasnya.  

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/gum/bun)

Editor:

Anton

Rekomendasi
Trending