Kapanlagi.com - Sebagai seorang aktris sekaligus muslimah, Shanty merasa sangat marah terhadap tuduhan Lembaga Sensor Film yang menyatakan bahwa film BERBAGI SUAMI yang diperankannya dinilai tak bermoral.

Menurut Shanty, ia sangat mengerti agama bahkan ia pernah umrah. Namun, dalam film ada aturan yang harus dijalani.

"Sebagai aktris saya kecewa dengan film saya, BERBAGI SUAMI. Karena, pesan dalam film itu tidak bisa diterima penonton. Padahal, film tersebut sifatnya edukatif," terang Shanty, ketika ditemui usai sidang di Mahkamah Konstitusi, Rabu (24/1), di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Diakui Shanty, selama ini LSF tidak bekerja secara maksimal. Bahkan orang yang duduk di LSF tidak bisa menyimak pesan yang disampaikan dalam film. LSF hanya bekerja sesuai tuntutan dan penglihatan. LSF tidak bisa inovatif dalam memilih karya sebuah film Indonesia.

"Saya melihat LSF hanya bekerja sesuai pikiran mereka. Mereka tidak adil dalam memotong sebuah film. Mereka selalu memasukkan unsur agama," ujar Shanty dengan nada marah.

Menurut Shanty, seharusnya bahasa agama jangan dibawa dalam dunia kerja dan film. Tetapi cukup diamalkan oleh seorang pribadi. Agama bukan konstitusional dan lembaga, tetapi agama sebuah ajaran yang harus diamalkan setiap penganutnya.

"Saya muslim, ibu saya haji, tapi saya tidak pernah membawa agama saya dalam bekerja. Mereka anggap saya tidak bermoral," pungkas Shanty.