Unik dan Minim Dialog! Film 'MONSTER' Siap Sapa Penonton Mulai 16 Mei Mendatang

Penulis: Hana Edri Rilgisari

Diperbarui: Diterbitkan:

Unik dan Minim Dialog! Film 'MONSTER' Siap Sapa Penonton Mulai 16 Mei Mendatang
Credit: Netflix & instagram.com/marshatimothy

Kapanlagi.com - Pada bulan ini, Netflix akan merilis film thriller Indonesia berjudul MONSTER yang akan segera tayang pada 16 Mei 2024 mendatang. Sebelum film tersebut resmi tayang, pada Jumat (03/05/2024), Netflix memberi kesempatan kepada para rekan media untuk melakukan roundtable interview bersama para cast.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Rako Prijanto selaku sutradara, Frederika selaku produser, Marsha Timothy, Anantya Kirana, dan Sulthan Hamonangan juga hadir sebagai pemain dari film ini. Dalam sesi interview, banyak dibahas mengenai film ini sebagai film yang unik, karena sangat minim menggunakan dialog. Bahkan dialog yang ada dalam film ini hanya dialog memanggil nama tokoh saja loh. Untuk lebih lengkapnya yuk simak artikel berikut!

1. Unik dan Minim Dialog

Netflix

Dalam sesi Roundtable Interview, selaku sutradara dari film MONSTER, Rako Prijanto ditanya tentang apa alasan film ini dibuat minim dialog, dan beliau menjawab, "Alasannya kenapa film ini minim dialog karena memang kita merasa lebih menarik dan lebih baik tanpa dialog untuk komunikasi dan cara bertuturnya. Dan untuk film yang komunikasinya non verbal juga menjadi suatu hal yang unik menurut saya, beda dari yang lain. Mungkin juga karena dalam film kan bahasa audio visual, jadi kalau sudah jelas secara visualnya maka audio sudah tidak dibutuhkan lagi. Audio hanya dibutuhkan untuk atmosferik, sound effect, dan lain-lain. Intinya akan lebih keren kalau minim dialog. Jadi harus nonton," ungkapnya.

Kemudian, Rako Prijanto juga ditanya mengenai apa pertimbangan film ini dibuat sebagai non verbal dan batasan-batasan apa saja yang ingin dilewati melalui film terbaru Netflix tersebut.

"Alasannya yang pertama unik saya rasa. Yang kedua karena Falcon mungkin membuat sebuah tantangan baru dan saya sebagai filmmaker merasa tertantang. Dan saya rasa juga kita harus lebih maju dari film aslinya THE BOYS BEHIND THE DOOR, itu kan mereka ada dialog dan segala macem. Nah kita mencoba untuk tidak pakai dialog. Kalau buat saya pribadi tantangan juga seru nih. Mungkin buat kru yang lain juga pasti merasa tantangan, termasuk para pemain. Bagaimana mereka berdialog dengan ekspresi, rasa dan segala macamnya. Batasan-batasannya yang pasti jangan sampai keluar dialog dan yang pasti itu PR nya ada di pemain, bagaimana mereka mengekspresikan dengan minim dialog," jelas Rako.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Tantangan Para Pemain

Netflix

Dalam kesempatan ini juga, para pemain yang hadir diantaranya, Marsha Timothy, Anantya Kirana, dan Sulthan Hamonangan ditanya mengenai alasan mereka menerima tawaran untuk bermain dalam film MONSTER.

"Alasan pertama karena script yang ditawarkan itu seru banget, dan saya belum pernah memerankan peran antagonis. Mungkin pernah tapi bukan sebagai lead di sini dan seperti ini. Jadi ini bener-bener pertama kali buat saya dan akhirnya dapet peran yang lain banget gitu. Dan memang karena scriptnya seru dengan langsung kayaknya tertarik banget untuk ikutan di project ini," jawab Marsha Timothy.

"Karena film ini bergenre thriller. Dan ini bakal jadi film thriller pertama aku, terus juga menurut aku adventurenya karena action yang dilakuin sama karakter Alana ini kan lumayan banyak ya. Apalagi dari awal aku tahu film ini non verbal atau minim dialognya jadi pasti menjadi lebih sulit dan menjadi hal yang baru buat aku. Jadi aku sangat senang memainkan karakter Alana ini," ungkap Anantya.

Selanjutnya ketiga aktor ini ditanya tentang tantangan dan proses kreatif dibalik MONSTER, karena ini minim dialog tantangan seperti apa yang dihadapi oleh para pemain dan apakah lebih sulit tanpa dialog atau pakai dialog jika berakting.

Diawali dengan Anantya yang menjawab, "Kalau buat aku sebenarnya dua-duanya sama-sama sulit, verbal sama non verbalnya. Cuma menurut aku minim dialog itu bakal jadi lebih sulit karena ekspresi, mimik, dan gestur jadi penting banget. Karena kita harus bisa menyampaikan sebuah scene dengan jelas tapi gak boleh over juga dengan lawan main dan pastinya sampai ke penonton."

"Ya susah. Karena benar kata Anantya tadi lebih ke ekspresi," tambah Sulthan.

"Selain dengan sulit tanpa dialog atau minim dialog, kita juga para pemain paling banyak ketemunya sama mereka aja. Jadinya kalau gak bersinergi jadinya akan susah sih. Jadi untungnya aku dipertemukan dengan aktor-aktor hebat ini dengan mereka sangat memudahkan dan membantu banget," jelas Marsha memuji kekompakan para pemain.

3. Pemilihan Pemeran Anak Kecil

Netflix

Selanjutnya, Rako juga ditanya mengenai sulitnya mencari pemeran anak kecil dalam film yang minim dialog ini. Meski menemukan pemain yang tepat, Rako mengaku awalnya juga sulit loh untuk menemukan karakter yang pas untuk film ini.

"Jujur agak sulit sih. Ada beberapa pilihan tapi pada akhirnya jatuh pada Anantya dan Sulthan. Karena mungkin film ini kalau buat saya pribadi dan mungkin juga buat teman-teman aktor. Mungkin ini satu-satunya kesempatan kita seumur hidup dapat film yang tanpa dialog. Mungkin tidak ada kesempatan kedua dan itu kita harus sangat hati-hati dalam menyikapinya. Yang pasti pertama kali saya lihat itu adalah kepekaan mereka," ungkap sang sutradara.

"Mereka peka gak terhadap skenario dan karakter yang dibutuhkan, terutama yang anak kecil ini ya, kalau Marsha sih mungkin udah jago. Mereka baru dipertemukan dan mereka harus mempunyai ikatan persahabatan yang kuat bahkan rela berkorban untuk temannya, merasakan ada disitu sebagai karakter itu butuh banget kepekaan yang sangat baik. Dan tentu saja disiplin dan profesionalitas seorang aktor, karena mereka harus membawakan emosi tapi mereka harus ingat juga dimana ada lighting, blocking mereka gak boleh lebih, ada fokus utama juga, mereka gak boleh jalan terlalu jauh apalagi mundur terlalu jauh. Jadi dengan segala hal yang ada di set itu mereka tetap harus menjaga rasa dan kepekaan itu. Ya itu harus bener-bener jago. Salutlah buat mereka berdua," tambahnya.

4. Perasaan Marsha Timothy Mendapat Peran Monster

Netflix

Selain itu, Marsha Timothy juga sempat ditanya mengenai perasaannya mendapat peran antagonis, sebagai seorang monster. Dimana sebelumnya, ia tidak pernah mendapatkan peran serupa dengan karakternya di film ini.

"Ketika syuting kita seru-seru aja ya, gak seperti apa yang terlihat di film. Ketika syuting kita kaya bermain di playground dengan karakter kita masing-masing. Saya sih seneng banget karena dapat memerankan peran antagonis pertama saya jadi peran yang kaya gini. Jadi ketika melakukannya ya kita seru-seruan aja gitu. Kalau sebagai seorang ibu tentunya saya gak mau anak saya bertemu orang seperti karakter ini ya, jangan sampe," ungkap Marsha.

Untuk film MONSTER sendiri nantinya akan segera menyapa penonton pada 16 Mei 2024 melalui Netflix. Tentunya film ini sangat rekomended buat pecinta film yang berbau tantangan seru. Kisah perjuangan dua anak kecil yang saling melindungi satu sama lain ini tentu akan membuat penonton terharu melihat aksinya.

Buat Klovers, jangan sampai kelewatan filmnya ya!

Rekomendasi
Trending