Kapanlagi.com - Pulau kecil, Tetiaroa di Tahiti, Hawaii, yang telah digunakan aktor legendaris Marlon Brando sebagai peristirahatannya akan ditinjau ulang dalam upaya melindunginya dari pengembangan properti pribadi. Sebuah resolusi yang menyebut pulau Tetiaroa memerlukan "perhatian khusus" kini diajukan kepada Pemerintah Daerah setempat.

Menurut wapres Hiro Tefaarerea dari MPR Polynesia, Prancis, beberapa investor telah mengajukan permohonan surat izin untuk mengembangkan Tetiaroa. Menurut Tefaarerea pulau di lautan Pasifik Selatan seharusnya dilindungi guna "menjaga warisan lingkungan dan sejarah."

Brando membeli pulau ini yang sebelumnya adalah tempat tinggal kalangan kerajaan Tahiti, setelah ia jatuh hati pada tempat ini semasa syuting film 'MUTINY ON THE BOUNTY' (1962). Dengan tujuan menciptakan taman firdaus dengan orang-orang yang membagi visi pelestarian lingkungan yang bisa dinikmati bersama. Sehingga ia mengeluarkan dana jutaan dollar US pada proyek-proyek lingkungan dan mendirikan hotel bergaya 13 rumah tradisional setempat dengan sarana asli.

Ketika dia wafat, 1 Juli 2004, pulau ini hanya dihuni puteranya, Tehotu (41), dari isteri ketiga Brando, Tarita Teripia, yang asal Polynesia. Fasilitas hotel itu kini sangat merosot, sementara fasilitas akomodasinya pernah digunakan Brando, yang tak pernah kembali ke Tetiaroa setelah puterinya, Cheyenne, tewas dengan cara menggantung diri pada tahun 1995.

Seluruh ketentuan surat wasiat Brando pada seluruh harta bendanya kini berada di bawah pengelolaan para walinya. Termasuk rumahnya di Beverly Hills, California, Amerika Serikat, dan pulau Tetiaroa.

Brando menandatangani dua kontrak dengan para pejabat Tahiti dengan merinci bahwa mereka memiliki hak pertama atas pengembangan masa depan Tetiaroa pada perubahan siapapun pemiliknya kelak.