Bikin SIM di Australia, Ini Tantangan Berat Lusy Rahmawati!

Penulis: Cinthya Septavy

Diperbarui: Diterbitkan:

Bikin SIM di Australia, Ini Tantangan Berat Lusy Rahmawati! Lusy Rahmawati © KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Penyanyi cantik Lusy Rahmawati mengaku punya pengalaman unik dan berkesan saat bicara tentang kepindahannya ke Australia, salah satunya ketika dirinya mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) di negeri Kanguru tersebut. Tak tanggung-tanggung, mantan personel AB3 itu harus menjalani tes hingga 6 kali.

"Iya per Desember. Ya chaos sebulan dua bulan pertama. Mana saya gak punya SIM kan. Waktu itu dapat SIM susah banget. Saya ikut tes SIM itu 6 kali baru saya dapet SIM. Bayangin aja saya nyetir sudah puluhan tahun di Jakarta. Dan baru bisa dapat SIM Australia itu setelah tiga kali tes teori, jadi yang pertama kedua gagal (tes teori) enem kali tes praktek yang keenam baru lulus," ujar Lusi Rahmawati di acara OVJ Trans 7 bukber bersama 100 Anak Yatim, di Trans Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).

Kegagalan demi kegagalan agaknya tak mudah membuat seorang Lusy menyerah. Lebih lanjut ia juga menuturkan tentang ketatnya peraturan mengemudi di Australia yang harus ia jalani, contohnya saja dalam hal kecepatan kendaraan.


Lusy Rahmawati curhat susahnya dapat SIM di Australia © KapanLagi.com®Lusy Rahmawati curhat susahnya dapat SIM di Australia © KapanLagi.com®

"Dari peraturannya beda. Nyetir di sana itu kalau ditulis speed 70 bener-bener maks 70 gak boleh lebih dari itu. Terus kita bener-bener aware sama semua rambu lalu lintas yang di kiri, kanan, di bawah. Dan di sana banyak kamera kan, jadi kalau kita nglanggar, belum lagi kalau ngelewatin daerah yang ada sekolahnya, itu ada signal jam-jam tertentu gak boleh lebih dari 40 km. Mau sepi mau apa cuma boleh 40 km/ jam," ungkapnya.

Diakui Lusy, perjuangannya mendapatkan SIM tersebut memang tak mudah. Wanita yang kerap tampil sebagai sinden di layar kaca itu awalnya merasa miris lantaran mengemudi sudah menjadi kesehariannya di Jakarta, namun justru menjadi hal baru saat berada di Australia.

"Disiplin banget. Yang bener-bener parah itu saya tes praktek nyetirnya itu sampai 6 kali baru saya lulus. Padahal kan di sini kita nyetir sudah lebih dari puluhan tahun, ngelawan metromini, bajaj dan segala macemnya kan. Belum lagi abang-abang gojek itu, Jadi di sana peraturannya kita bisa uji coba lagi setelah 2 minggu. Jadi mesti nunggu 2 minggu baru bisa tes lagi. (Setiap kali tes) 100 dolar," tandasnya mengakhiri wawancara.


(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/aal/cvn)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending