Butet: Jika RUU Pornografi Disahkan DIY Memisahkan Diri

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Ratusan elemen masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Agung Yogyakarta, Senin (23/9). Hadir turut memberikan orasi, seniman dan budayawan Butet Kertaredjasa. "Kita harus menolak RUU Pornografi karena akan memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jika RUU Pornografi tetap disahkan, DIY terpisah saja dari Republik Indonesia, nanti biar Ngarso Dalem (Sultan HB X) yang jadi presiden," kata budayawan. Elemen masyarakat yang terlibat dalam aksi tersebut di antaranya budayawan, seniman, anggota DPRD DIY, tokoh pendidikan, dosen, LSM, mahasiswa, organisasi masyarakat, waria, penyanyi dangdut dan berbagai profesi lainnya. Butet mengatakan, ironis sekali anggota dewan akan mengesahkan RUU Pornografi, padahal berkali-kali video mesum dari anggota dewan muncul di internet dan televisi. "Dari pada ngurusi porno-pornoan di masyarakat, mending para anggota dewan periksakan kesehatan jiwa dan pikirannya, karena hanya orang yang tidak sehat pikirannya yang akan mengesahkan RUU Pornografi tersebut," katanya. Butet mengingatkan masih banyak masalah negara yang lebih mendesak untuk dipikirkan, seperti jumlah kemiskinan yang terus meningkat, banyak orang lapar, banyak korupsi, tingkat pendidikan yang mahal, dan bahan makanan yang terus meningkat harganya. Selain orasi dari beberapa tokoh, juga hadir seniman tari Didik Nini Thowok yang menari Jaipong namun menggunakan kain pocong, karena takut melanggar RUU Pornografi. Terdapat juga orkes dangdut yang menampilkan sejumlah penyanyi dan waria, mereka mengajak masyarakat sekitar yang menonton untuk berjoget, sebelum joget itu dilarang. Sejumlah peserta aksi membagi-bagikan stiker tolak RUU Pornografi dan menulisi jalan Malioboro dengan tuliskan tolak RUU Pornografi. Aksi tersebut diawasi sejumlah petugas kepolisian dan berlangsung tertib.  

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/dar)

Rekomendasi
Trending