1. Tegaskan Tsania Marwa Pemegang Hak Asuh Anak

"Harus dilihat faktanya, klien saya Tsania Marwa adalah ibu mereka. Kemudian dalam putusan pengadilan juga jelas klien saya itu pemegang, atau yang berhak mengasuh anak secara hukum," ucap Herdiyan Saksono di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (12/8).

"Kan Anda (Atalarik) sudah tahu Anda ini nggak punya hak, tapi kepentok bahwa ibunya ini harus diajak ngomong dengan baik-baik," Herdiyan menambahkan.

2. Tidak Ada Iktikad Baik

Untuk itu, Herdiyan menilai kalau seharusnya Atalarik lebih dulu menunjukkan iktikad baik dengan berkomunikasi dan mengurus anak mereka bersama-sama. Bukan tiba-tiba mengajak anak dan meminta Tsania memberikan izin dengan menandatangani surat izin untuk membuat paspor.

"Kalau mau ngajak keluar negeri tunggu dulu. Anda mesti bicara dulu baik-baik, mengasuh bersama-sama dengan baik. Baru kalau mau mengajak anak keluar negeri. Tapi informasi yang kita terima, belum ngajak komunikasi baik dengan ibunya, ujuk-ujuk overlapping mau ajak umrah ke luar negeri," ungkapnya.

3. Soal Somasi dari Atalarik Syach

Terkait langkah Atalarik soal akan melayangkan somasi jika Tsania tak memiliki iktikad baik, pihak Tsania merasa bingung kalau somasi benar-benar dilayangkan. Namun, Atalarik harus ingat kalau hak asuh sebenarnya ada pada Tsania.

"Somasi itu hak. Kalau mau somasi nggak usah gertak lah, drama drama. Kalau mau somasi, somasi aja. Cuma tolong lah, ini orang yang kamu mau kirimin surat itu orang yang kamu mau minta izin untuk kebahagiaan anak," jelasnya.

"Menurut pendapat saya, melihat situasi ini seharusnya islah itu wajib demi kepentingan anak. Untuk ayahnya yang notabene tahu nggak punya hak dalam hak asuh, pas dieksekusi juga mbulet aja. Ini bukan menang kalah, ini untuk anak," tutup Herdiyan.