1. Dorce Bersyukur

Saat di dalam mobil, Raffi duduk di samping Dorce. Ia mengaku tegang disopiri oleh seniornya itu. Dorce sendiri terlihat bahagia dan bersyukur akhirnya keinginannya terkabul.

"Alhamdulillah akhirnya niat aku untuk jadi supirnya Raffi. Ya maaf ya, Pak, beberapa hari nggak pa-pa ya, Pak. Bapak percaya nggak sih kalau saya pengen kerja sama Bapak, gitu?" kata Dorce sambil nyetir.

2. Raffi Tak Mau Dipanggil Bapak

Raffi mengaku awalnya dia juga antara percaya dan nggak percaya saat Dorce mengutarakan keinginannya. Di kesempatan itu pula Raffi menegaskan nggak mau dipanggil bapak oleh Dorce.

"Ngapain manggil bapak sih, Bun?" protes Raffi.

"Kan saya udah kerja sama Pak Raffi. Masa saya panggil Raffi? Kan gak enak?" kata Dorce.

3. Raffi Beri Keleluasaan

Raffi lalu menjelaskan Dorce boleh tinggal di rumahnya di Andara atau datang pagi pulang sore, ia sama sekali tak mempermasalahkan. Semuanya ia serahkan kepada Dorce.

"Pak, kalau saya syuting syuting tipi bisa nggak?" tanya Dorce.

"Ya bisa, Bun. Jangan manggil bapak, Bun. Pokoknya Bunda 24 jam mau di rumah, silakan. Mau dari pagi, silakan," kata Raffi.

4. Tetep Nggak Mau Dipanggil Bapak

"Tapi saya mau dari pagi bawa motor. Saya punya motor, Pak," kata Dorce.

"Nggak usah manggil bapak ya Allah," sahut Raffi yang membuat Dorce ketawa.

Wah wah. Kita simak terus yuk kisah Dorce menjadi sopir Raffi ini!