Film 'TANDA TANYA' Sebuah Khotbah Yang Terlalu Keras
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Film TANDA TANYA menuai kontroversi dan kritikan yang pedas dari Majelis Ulama Indonesia serta ormas Islam karena dianggap menyebarkan paham pluralisme karena menganggap semua agama benar. Penulis dan sutradara Damien Dematra mengungkapkan bahwa film besutan Hanung Bramantyo sebagai khotbah yang terlalu keras dan maju ke depan.
"Sebagai kordinator Nasional Gerakkan Pluralisme, film TANDA TANYA itu adalah sebuah khotbah yang terlalu keras maju terlalu, jauh ke depan gitu loh, jadi telah melangkah 20 atau 30 tahun dari jamannya," ujar Damien saat dihubungi melalui telepon oleh KapanLagi.com™, Kamis (14/4).
Damien Dematra
Damien menilai bahwa suami Zaskia Adya Mecca ini adalah orang yang visioner dan mempunyai pikiran jauh terdepan. namun sayangnya pandangan Hanung belum bisa dicerna oleh sebagian orang.
"Mungkin Hanung adalah orang yang visioner ya, yang jauh ke depan, dan belum tentu bisa di cerna. Jadi kadang-kadang kalau kita makan makanan yang terlalu keras itu kita bisa sakit," paparnya.
Namun Damien mengaku salut dengan gebrakan yang dibuat oleh Hanung, meski resiko yang diterimanya sangat besar. Damien tak segan-segan untuk memberikan 2 jempol untuk karyanya.
Ya karena Hanung berani, visioner dan berani mengambil resiko tapi dia juga harus menerima harganya seandainya harganya terlalu mahal. Itu resiko. Kalau interpertasi saya ini adalah kegelisahan dari seorang Hanung ini bagian dari pencarian diri Hanung dan itu menunjukkan dia seorang seniman sejati yang berani jujur. Tapi dia harus sadar bahwa sebagian besar masyarakat masih belum bisa menerima pluralisme agama," tukasnya.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/buj/faj)
Fajar Adhityo
Advertisement