Guruh Bertekad Teruskan Perjuangan Bung Karno

Penulis: Erlin

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Guruh Sukarno Putra anak ke-5 presiden pertama Indonesia Soekarno dan Ibu Fatmawati, selain bergelut dalam dunia seni, kini sedang giat menyosialisasikan organisasi kemasyarakatan Gerakan Spirit Pancasila.

Organisasi yang didirikan oleh Guruh Sukarno Putra pada tanggal 1 Juni 2006 ini memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tatanan berasaskan Pancasila.

Sejak dideklarasikan pada tanggal yang sama dengan kelahiran Pancasila, pengurus GSP sudah melaksanakan konsolidasi organisasi ke sejumlah daerah, antara lain Jawa Tengah, DI yogyakarta dan Sumatera Utara.

Ditemui dalam peresmian kantor Badan Pengurus Pusat (BPP) GSP di Jl. Wijaya, Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis, Guruh yang bernama lengkap Muhammad Guruh Irianto Sukarno Putra itu mengatakan dirinya bertekad untuk meneruskan perjuangan ayahnya.

"Saya bangga sebagai anak Soekarno. Saya bertekad meneruskan cita-cita beliau yaitu cita-cita kemerdekaan. Saya bersyukur memiliki seorang ayah yang nasionalis, patriotis, seorang bapak bangsa, proklamator dan penggagas Pancasila," katanya.

"Bagi kami (anak-anaknya,red) sosok Soekarno adalah sosok ayah yang baik. Saya belajar banyak dari buku-buku dan pidato-pidatonya," kata pria yang lahir di Istana Merdeka, 13 Januari 1953 itu.

Pria yang hobi membaca, mencipta dan mengarang itu sejak kanak-kanak juga telah gemar musik, tari, sastra, film dan elektronik. Tahun 1958 ia belajar tari Jawa, Sunda dan Bali, membentuk band bocah dan main piano untuk acara televisi.

Pada usia ke-14, Guruh mulai gemar mengarang lagu dan membentuk band The Beat-G, dan pada tahun 1970 ia membentuk band The flower Poetmen.

Berbagai penghargaan yang ia raih sejak remaja hingga 2005, di antaranya adalah pemenang komposisi lagu dalam Festival Lagu populer Tingkat Nasional (1976), penghargaan bintang `Chevalier De L`Ordre Des Arts Et Des Letters` dari pemerintahan Perancis (1991), Bintang `Bakti Budaya` dari Lembaga Kebudayaan Jawa di Surakarta (1995), `Montblanc Achievements Award` (2001), "Meritorius Award` (2002) dan Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia (2002).

Pria yang pernah berperan sebagai Sunan Muria dalam film "Sembilan Wali" itu selain berkecimpung dalam dunia seni, juga aktif dalam bidang politik.

Pada tahun 1992, ia terpilih sebagai Anggota Legislatif dan 1993 duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ia menjadi anggota DPR/MPR RI periode 1999-2004 dan periode 2004-2009.

Kiprahnya di dunia seni dan politik tidak menghentikan langkahnya untuk untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Tahun 2004 ia mendirikan organisasi Anti Narkoba dengan nama GSP 18 dan Yayasan Guruh Sukarno Putra.

(Ashanty berseteru dengan mantan karyawannya, dirinya bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwajib.)

(*/erl)

Editor:

Erlin

Rekomendasi
Trending