Kapanlagi.com - Peran sebagai Nyai Ontosoroh dalam pementasan teater yang diadaptasi dari 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer, bagi aktris dan presenter Happy Salma, merupakan sejarah tersendiri dalam karirnya di dunia seni peran.

"Peran ini tidak gampang, apalagi main teater juga hal baru buatku," ujar Happy, usai konferensi pers pementasan teater 'Nyai Ontosoroh' di Jakarta, Jumat (10/8).

Awalnya, Happy mengaku tak mungkin bisa mendapatkan peran ini, sebab kemampuannya di bidang teater belum terasah dengan baik.

Ia juga merasa masih banyak aktris lain yang mampu berperan lebih baik. Namun, peran itu akhirnya jatuh pada dirinya melalui casting yang tidak disadarinya.

"Sebenarnya aku hanya sebagai humas, lalu diajak diskusi dengan sutradara dan penulis naskahnya. Eh, setelah ngobrol-ngobrol itu aku malah yang diminta jadi Nyai Ontosoroh karena dianggap pas memerankan," kata perempuan kelahiran Sukabumi, Jabar, 4 Januari 1980 itu.

Pengagum novel-novel Pramoedya Ananta Toer ini mengaku berusaha total dalam menjalani rangkaian persiapan untuk pementasan.

"Banyak hal yang saya korbankan demi peran ini, tapi apa yang saya dapatkan selama berproses sangat menyenangkan dan tidak ternilai," katanya.

Teater 'Nyai Ontosoroh' adalah kisah perlawanan Sanikem, seorang perempuan yang dirampas kedaulatannya justru oleh ayah kandungnya dan dihinakan oleh masyarakat.

Cerita berlatarbelakang masa penjajahan kolonial tahun 1898 ini mengungkap bagaimana Sanikem menghadapi pergulatan hidup dan melawan sebagai jalan untuk merebut kembali kedaulatannya.

"Saya sangat menikmati proses dan peran ini," ujar Happy, yang memerlukan tiga bulan untuk menjadi seorang 'Nyai Ontosoroh'.