'MEMOIRS OF A GEISHA' Diwanai Kritik Mantan Pelaku
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Film Hollywood berdasarkan novel laris AS, 'MEMOIRS OF A GEISHA' tayang perdana di Jepang, Selasa (29/11). Dalam debut yang telah lama dinanti-nantikan diharapkan sutradara peraih Oscar yang 'membesut' film tersebut akan membantu menghilangkan beberapa mitos Barat tentang hostess tradisional Jepang itu.
Film tersebut diputar di Jepang dengan judul SAYURI', telah dibuat selama bertahun-tahun dan membanggakan diri sebagai film bertabur bintang Asia, termasuk dua aktris China, Zhang Ziyi dan Gong Li, bersama dengan artis kondang Malaysia, Michelle Yeoh.
Layar tersingkap di tengah kontroversi mengenai kenyataan bahwa sekalipun muncul keberatan tentang diangkatnya kisah para artis-penghibur tradisional Jepang itu, peran utama geisha seluruhnya diberikan kepada bintang Malaysia dan China.
Masih belum jelas bagaimana film tersebut, yang diambil di Kyoto, bekas ibukota Jepang, namun sebagian besar difilmkan di California, akan diterima di negeri geisha itu, tempat buku itu kurang laris.
Advertisement
Menjelang pengambilan gambar, sutradara Rob Marshall mengakui dirinya merasa kecil hati dalam membuat film berdasarkan novel yang sangat sukses hasil karya Arthur Golden, yang telah menjual lebih dari empat juta kopi di Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam 32 bahasa sejak dipublikasikan pada 1997.
"Sangat senang sekaligus ngeri bercampur jadi satu," ujar Marshall, yang film terakhirnya CHICAGO' memborong enam Piala Oscar, termasuk film terbaik pada 2003, kepada para wartawan di Tokyo menjelang acara premiere.
"Saya ingin menghormati navel itu dan menghargai profesi luar biasa ini. Saya kira ada salah paham tentang apa itu geisha di seluruh dunia, terutama sekali di dunia Barat. Kata geisha berarti artis bagi kami," katanya, seperti dilaporkan AFP.
Kisah Gadis Miskin
Geisha secara tradisional dilatih sejak masa kanak-kanak dengan sejumlah seni, termasuk alat musik, menari dan nyanyi tradisional, acara minum teh, merangkai bunga dan menyusun puisi. Mereka masih ada pada dewasa ini, namun jumlahnya sedikit sekali.
Kendatipun diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menjadi geisha, kedua aktris China hanya membutuhkan waktu beberapa pekan melalui latihan keras untuk belajar bagaimana membungkuk, berlutut, menuangkan minuman dan lain-lainnya.
Buku 'MEMOIRS OF A GEISHA' telah mendapat kritikan dari seorang mantan geisha, Mineko Iwasaki, pokok dari novel itu, yang menuduh Golden membuat hostess Jepang legendaris tersebut tampak seperti pelacur.
Mengambil latar belakang kondisi Jepang pada dekade 1920 dan 1040-an, film yang diproduksi bersama dengan Steven Spielberg itu menceritakan kehidupan seorang gadis kecil, Chiyo, dari sebuah desa nelayan miskin yang dijual ke sebuah rumah geisha di distrik 'Gion', Kyoto.
Dia kemudian menjelma menjadi geisha legendaris "Sayuri Nitta", yang diperankan Zhang Ziyi, yang secara diam-diam jatuh cinta dengan seorang pengusaha kaya, yang dikenal sebagai "Pak Ketua", diperankan aktor kawakan Jepang, Ken Watanabe.
Sekalipun menghadapi saingan yang culas, Hatsumoto (Gong Li), Sayuri berkembang sebagai geisha cantik yang dilatih mentornya, Mameha (Michelle Yeoh).
Berterima Kasih
Di dalam negerinya, Zhang mendapat kritikan karena menerima peran dalam film tentang bekas penguasa kolonial China, namun ia menyatakan dirinya tak merasa menyesal.
"Saya sangat berterima kasih kepada Rob Marshall karena telah memberi kami kesempatan luar biasa ini guna memperlihatkan kepada seluruh dunia kemampuan para aktor Asia. Saya pikir kita dapat berbuat begitu lebih banyak lagi daripada yang dipikirkan orang," kata Zhang kepada para wartawan.
Zhang dan Yeoh berada di Tokyo untuk menghadiri acara tersebut.
Kritikus film Jepang, Chiaki Fukuda, yang sudah menyaksikan film itu, berpendapat film itu akan dapat diterima khalayak Jepang.
"Film itu dikerjakan dengan sangat baik. Tak ada adegan yang aneh tentang Jepang sebagaimana yang kita lihat dalam film-film buatan orang Barat di masa lalu," kata Fukuda, yang telah tampil baik di media cetak maupun televisi.
"Saya dapat melihat pemahaman sutradara mengenai Jepang, tak hanya memperlihatkan orientalisme secara umum di film itu," katanya.
Film ini akan mulai diputar di AS pada 9 Desember dan 10 Desember di Jepang.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(*/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
