Kapanlagi.com - Ustadz Maulana mengaku merasa sedih. Bukan tanpa alasan, menjalani ibadah puasa ia terpaksa jauh dari keluarga. Istri dan anaknya berada di kampung halamannya di Makasar.

Pada sebuah kesempatan wawancara, Ustadz Maulana menyampaikan bahwa sang anak sedang menjalani ujian. Mendampingi sang anak dalam mempersiapkan ujiannya, sang istri pun harus rela membagi waktunya.

Ustadz Maulana (credit : kapanlagi.com)

Terkait hal ini Ustadz Maulana pun mengaku mempersiapkan menu berbuka dan sahurnya sendiri. "Masak sendiri. Kadang masak masakan sendiri itu nikmat. Karena sesuatu yang dibuat dari awal itu ada usahanya. Apapun yang bisa dimasak dari lemari es itu saya masak. Biasanya saya goreng bakwan," katanya saat ditemui di kawasan Cijantung, Jumat (18/5).

Ia pun mengaku bahwa ia cukup simple dalam hal menu puasa. "Alhamdulillah tidak terlalu ribet. Sesuai dengan sunnah nabi, cukup kurma," ujarnya.

"Karena kurma banyak khasiatnya. Di bulan ramadan menjadi sesuatu yang hampir pasti kita makan. Yang penting saya makan kurma aja, kalo bisa bilangan ganjil," lanjutnya.

Bicara tentang kurma, Ustadz Maulana menceritakan pengalamannya menyantap kurma yang enak! Wah seperti apa ya kurma yang disantapnya? "Saya pernah makan kurma lain dari yang lain. Ngga ada bijinya dan dalamnya itu keju. Wah enak sekali! Kurma bisa divariasikan, bisa di-jus dan lain-lain. Di jaman nabi, menjamu tamu dengan kurma yang dicampur susu dan air zam-zam," sampainya.

Biasa menyiapkan hidangan puasanya sendiri, Ustadz yang dikenal dengan program dahwah paginya ini mengaku bahwa ia kangen dengan masakan khas daerah asalnya, Makasar. "Makanan makassar itu semuanya enak," pungkasnya. Mengetahui kerinduan sang suami akan masakan Makasar, sang istri pun tak tinggal diam. "Kadang kala istri saya masak dan saya bawa ke Jakarta," ungkap Ustadz yang terkenal dengan jargon jamaahnya ini.

Menutup statementnya, Ustadz Maulana membagikan tips berpuasa untuk kalian! "Tipsnya itu menjaga kesehatan. Sebelumnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Persiapan fisik sebenarnya. Untuk itu sebenernya ada puasa rajab ada puasa syaban. Maknanya adalah kita menanam di bulan rajab, menyiram di bulan syaban dan memanen di bulan ramadan. Persiapannya latihan puasa sebelumnya. Jadi ada pembelajaran dan pembiasaan," ujarnya.

Berita Foto

+8

FOTO Arie Untung Merasa Bersyukur Banjir Job Selama Bulan Ramadan