Sunan Kalijaga memiliki karir dan peran yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Selain menjadi ulama, beliau juga menjadi penasihat keraton, seniman, dan arsitek yang ulung. Beliau sangat toleran terhadap budaya lokal dan berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Oleh karena itu, beliau menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Metode dakwah yang digunakan oleh Sunan Kalijaga sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui pengaruh Sunan Kalijaga, seperti adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, dan Pajang. Beliau juga dikenal sebagai ulama yang bijaksana dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam.
Selain berperan dalam penyebaran agama Islam, Sunan Kalijaga juga memiliki prestasi dalam bidang seni dan arsitektur. Beliau dikenal sebagai seniman dan arsitek yang ulung, dan banyak karya seni dan bangunan yang dikaitkan dengan nama beliau.
Meskipun sibuk dengan dakwah dan berbagai peran di masyarakat, Sunan Kalijaga juga menjalani kehidupan keluarga. Beliau memiliki istri dan dua orang putra. Keluarga beliau juga turut mendukung dan terlibat dalam dakwah dan aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga hidup dalam masa yang panjang dan mengalami berbagai perubahan kekuasaan di Jawa, seperti kekuasaan Majapahit, Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, serta Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram. Meskipun telah berpulang, warisannya sebagai ulama dan penyebar agama Islam tetap dikenang dan dihormati hingga saat ini. Makam beliau berada di Kadilangu, Demak, sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi salah satu tokoh penting dalam sejarah agama Islam di Indonesia.