Film Lebaran (2)

3 Film Pilihan Tahun Ini

Penulis: Mathias Purwanto

Diterbitkan:

3 Film Pilihan Tahun Ini gambar: istimewa

Kapanlagi.com - Lebaran tahun ini blantika perfilman Indonesia menawarkan 3 film pilihan untuk ditonton bersama keluarga. Dua film pertama merupakan adaptasi buku populer berjudul LA TAHZAN dan MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH. Sedang GET M4RRIED menjadi judul terakhir yang tak lain adalah seri film andalan rumah produksi Starvision.
Ketiga tajuk yang dihadirkan menawarkan ragam rasa berbeda dengan kelebihan masing-masing. Maka jelas, bila secara kasat mata terjadi persaingan. Namun para pemain mengaku santai menanggapi hal tersebut. Mereka cukup optimistis meski tak bisa dipungkiri hasil akhir kembali pada minat menonton masyarakat yang semakin menurun.
"Optimis aja, GET MARRIED 4 sudah siap tayang buat penonton yang mudik. Beda ceritanya, beda konfliknya. Seri GET MARRIED selalu menawarkan hal baru karena isu sosial di masyarakat selalu ada yang baru," kata Agus Ringgo Rahman saat ditanya mengenai film terbarunya yang dibesut oleh Monty Tiwa.
Nirina Zubir yang sudah empat kali bermain sebagai Mae dalam seri GET MARRIED pun berharap tak jauh beda dengan lawan mainnya, Ringgo. Ia ingin film bergenre komedi satu ini bisa sejajar dengan fitur lebaran ala Dono, Kasino dan Indro di masa dahulu.
"Iya. Karena menjadi tontonan keluarga misalnya saat Lebaran, semua kumpul di rumah. Kalo angkatan kita Dono Kasino Indro nontonnya, kalo sekarang GET MARRIED. Rasanya luar biasa, termasuk bangga karena film Indonesia sampai empat kali berkesinambungan cuma bisa dihitung jari. Kaya Dono Kasino Indro. Amin kalo bisa mendekati ke situ," ungkapnya berharap.
Hal senada juga diungkapkan Joe Taslim untuk LA TAHZAN, film bergenre romance pertamanya yang dikembangkan dari cerpen Pelajar Setengah TKI karangan Ellnovianty Nine. "Ada nilai religi, drama ringan dan menarik, karena syuting di Jepang. Pemainnya juga lumayan, kan. Jadi drama romance tapi berusaha memberi feel yang pop rock," tuturnya.
Setali tiga uang dengan Joe, Atiqah Hasiholan mengatakan bila film arahan Danial Rifki tersebut menawarkan cerita religi dengan lebih universal. "Film ini terinspirasi atau berangkat dari nilai Islam. Ini nggak hanya mengangkat Islam, banyak nilai yang diangkat, jadi lebih universal. Misalnya, tentang bagaimana menghargai hidup dan mendukung, menerima kehidupan untuk tak bersedih," kata Atiqah Hasiholan yang untuk pertama kali mengemban karakter sebagai gadis ceria dan naif dalam film.
Selain optimis, para aktor dan aktris ini juga menunjukkan performa terbaik mereka saat berakting. Seperti Atiqah yang merasakan tantangan tersendiri saat harus memainkan karakter Viona dalam film yang naskahnya ditulis oleh Jujur Prananto tersebut.
"Ini aku create sendiri karakternya bersama sutradara dan acting coach. Ini pertama kali dipercayakan karakter lemah lembut sekali dan unyu-unyu banget. Nggak terbayangkan karakter ini ditawarkan ke aku," jelasnya.
Sama halnya dengan Atiqah, Joe Taslim pun tertantang dengan peran romance dalam film LA TAHZAN ini. "Bosan juga setiap film gue biasa mukulin orang tiap scene. Gua mau coba yang lain, ini proses pembelajaran buat gue juga. Paling berat tantangannya, nggak pernah main ini, karena kan karakternya selalu urat keluar, dark, itam abu-abu, harus hijau biru, kerja keras saya di sini," tegasnya.
Fedi Nuril yang diplot sebagai Karang dalam MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH juga melakukan hal sama. Ia malah mengambil referensi dari vokalis Oasis.
"Saya berusaha semaksimal mungkin. Ambil referensi dari vokalisnya Oasis. Selalu mabuk, tapi kelihatan arogan, bukan jalan sempoyongan, atau ngomong yang kumur-kumur. Di film ini aku menunjukkan akting yang beda. Tiga karakter; normal, depresif berat, mempertanyakan keberadaan Tuhan. Paling berat di sisi gelapnya. Kerjaannya tidur dan mabok. Tantangan akting mabok tanpa mabok beneran dan meyakinkan. Awalnya sutradara sempet gak puas sama sekali. Gak normal banget keliatan aktingnya," curahnya.
Yang terakhir, sebuah film akan membekas bila film tersebut memiliki pesan khusus untuk disampaikan baik secara gamblang maupun tidak. Kira-kira pesan apa yang ingin disampaikan dari film yang dibintangi Atiqah Hasiholan dan Shandy Aulia ini.
"Pesan dari film ini adalah kita sebagai manusia yang diberikan kesempurnaan harus bersyukur. Ada yang tuli terus berjuang mencapai tujuan, dia tidak mau dikasihani dan berusaha memberikan sesuatu kepada dunia. Secara pribadi puas banget. Ini film memang saya nantikan dan karakter saya di film ini memang sangat kuat. Karena saya harus memahami kekasih, saya harus tegar dan men-support," tutur Shandy yang berperan sebagai Kinasih dalam MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH.
Atiqah kemudian menambahkan tentang kekagumannya pada Jepang yang di gunakan sebagai lokasi syuting film LA TAHZAN dan filosofinya. "Aku sih banyak tertarik dengan budaya Jepang. Lebih ke filosofinya sih bagaimana mereka menjalani hidup, kedisiplinannya, aku lebih mengagumi pada sisi itunya dan juga bagaimana mereka menjaga budaya mereka itu. Aku kagum sama mereka itu karena negara yang maju tapi tetap bisa menjaga budaya mereka, tetap kental. Kan kadang kita maju terus jadi lupa budaya sendiri," pungkas kekasih Rio Dewanto ini.
 
#Baca seri film Lebaran yang lainnya:
Masa Panen Emas Penonton di Indonesia

3 Film Pilihan Tahun Ini

Ketika Era Komedi Slapstik Sudah Usai

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/aal/pur/ato/abs/dew)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending