Cara Membuat Jurnal dari Skripsi: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa

Penulis: Rizka Uzlifat

Diterbitkan:

Cara Membuat Jurnal dari Skripsi: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa
cara membuat jurnal dari skripsi

Kapanlagi.com - Mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah merupakan tantangan yang sering dihadapi mahasiswa tingkat akhir. Proses transformasi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perbedaan struktur dan gaya penulisan antara kedua format tersebut.

Banyak perguruan tinggi kini mewajibkan mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk jurnal sebagai syarat kelulusan. Cara membuat jurnal dari skripsi sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan jika mengetahui langkah-langkah yang tepat.

Jurnal ilmiah memiliki karakteristik yang berbeda dengan skripsi, yakni lebih ringkas, padat, dan fokus pada temuan penelitian utama. Menurut Liputan6.com, jurnal penelitian dari skripsi biasanya hanya terdiri dari 20 halaman saja dan diterbitkan setiap 4 bulan atau 1 tahun sekali.

1. Pengertian dan Perbedaan Jurnal dengan Skripsi

Pengertian dan Perbedaan Jurnal dengan Skripsi (c) Ilustrasi AI

Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala yang berisi artikel-artikel penelitian yang telah melalui proses review oleh para ahli. Berbeda dengan skripsi yang merupakan karya tulis ilmiah komprehensif untuk memenuhi syarat akademik, jurnal memiliki format yang lebih ringkas dan terfokus.

Perbedaan mendasar antara skripsi dan jurnal terletak pada struktur, panjang tulisan, dan target pembaca. Skripsi umumnya terdiri dari 50-100 halaman dengan pembahasan teori yang mendalam, sedangkan jurnal hanya 6-12 halaman dengan fokus pada metodologi dan hasil penelitian.

Gaya penulisan jurnal lebih ringkas dan langsung ke inti permasalahan. Melansir dari Ridwan Institute, jurnal adalah artikel yang diterbitkan setiap bulan dengan isi yang sangat padat, biasanya terdiri dari 10 sampai 19 halaman yang berisi ilmu pengetahuan sebagai acuan untuk peneliti lain.

Target pembaca jurnal adalah kalangan peneliti, akademisi, dan komunitas terpelajar yang membutuhkan referensi ilmiah terkini. Oleh karena itu, cara membuat jurnal dari skripsi harus memperhatikan aspek keterbacaan dan relevansi dengan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.

2. Struktur dan Komponen Jurnal Ilmiah

Struktur dan Komponen Jurnal Ilmiah (c) Ilustrasi AI

Struktur jurnal ilmiah mengikuti format standar yang terdiri dari tujuh komponen utama. Pemahaman struktur ini menjadi dasar penting dalam proses transformasi skripsi menjadi jurnal yang berkualitas.

  1. Judul - Harus jelas, ringkas, dan tidak lebih dari 12-14 kata. Judul yang baik mencerminkan inti penelitian tanpa makna ganda.
  2. Abstrak - Ringkasan penelitian dalam 150-250 kata yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
  3. Pendahuluan - Memaparkan latar belakang masalah, penelitian terdahulu, dan tujuan penelitian secara ringkas.
  4. Metode Penelitian - Menjelaskan desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis yang digunakan.
  5. Hasil dan Pembahasan - Menyajikan temuan penelitian dan interpretasinya dengan dukungan teori.
  6. Kesimpulan - Merangkum hasil penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
  7. Daftar Pustaka - Referensi yang digunakan dalam penelitian, disusun sesuai kaidah penulisan ilmiah.

Setiap komponen memiliki fungsi spesifik dalam menyampaikan informasi penelitian kepada pembaca. Menurut Green Publisher, abstrak artikel jurnal ilmiah terdiri dari 4 komponen utama yaitu masalah, tujuan, metode, dan hasil penelitian yang ditulis dengan bahasa singkat, padat, dan jelas.

3. Langkah-langkah Membuat Jurnal dari Skripsi

Langkah-langkah Membuat Jurnal dari Skripsi (c) Ilustrasi AI

Proses mengubah skripsi menjadi jurnal memerlukan pendekatan sistematis untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan standar publikasi ilmiah. Berikut adalah langkah-langkah detail yang perlu diikuti.

  1. Identifikasi Bagian Skripsi yang Relevan
    Pilih bagian skripsi yang memiliki kontribusi ilmiah tinggi dan temuan yang signifikan. Tidak semua isi skripsi perlu dimasukkan ke dalam jurnal.
  2. Parafrase dan Persingkat Judul
    Ubah judul skripsi menjadi lebih menarik dan ringkas. Hilangkan detail seperti nama institusi, waktu, atau lokasi penelitian yang terlalu spesifik.
  3. Susun Abstrak yang Komprehensif
    Buat abstrak baru yang merangkum seluruh penelitian dalam satu paragraf. Pastikan mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan utama.
  4. Ringkas Bagian Pendahuluan
    Fokus pada masalah penelitian, gap penelitian sebelumnya, dan tujuan penelitian. Batasi maksimal 3-4 paragraf dengan referensi yang relevan.
  5. Sederhanakan Metode Penelitian
    Jelaskan metode secara ringkas tanpa definisi panjang. Fokus pada desain penelitian, subjek, teknik pengumpulan data, dan analisis yang digunakan.
  6. Sajikan Hasil dan Pembahasan Terfokus
    Presentasikan temuan utama dengan dukungan data dan interpretasi yang jelas. Gunakan tabel atau grafik jika diperlukan untuk memperjelas hasil.
  7. Buat Kesimpulan yang Tegas
    Rangkum hasil penelitian dan berikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Hindari pengulangan pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  8. Perbarui Daftar Pustaka
    Gunakan referensi terbaru dan relevan, terutama dari jurnal ilmiah yang terbit dalam 5 tahun terakhir. Pastikan format penulisan sesuai dengan gaya jurnal target.

Mengutip dari Universitas Alma Ata, mahasiswa tidak perlu khawatir dengan proses ini karena skripsi sudah mengandung komponen-komponen yang ada dalam jurnal seperti abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.

4. Tips Optimalisasi dan Publikasi Jurnal

Tips Optimalisasi dan Publikasi Jurnal (c) Ilustrasi AI

Setelah menyelesaikan draft jurnal, langkah selanjutnya adalah optimalisasi dan persiapan untuk publikasi. Proses ini memerlukan perhatian khusus terhadap kualitas tulisan dan kesesuaian dengan standar jurnal target.

Pertama, lakukan pengecekan plagiarisme menggunakan tools seperti Turnitin atau Plagiarism Checker. Pastikan tingkat similarity di bawah 20% untuk memenuhi standar jurnal ilmiah. Kedua, perbaiki tata bahasa dan struktur kalimat menggunakan aplikasi seperti Grammarly untuk memastikan tulisan bebas dari kesalahan.

Ketiga, pilih jurnal yang sesuai dengan bidang penelitian dan tingkat kualitas artikel. Cek apakah jurnal tersebut terindeks SINTA, DOAJ, atau database internasional lainnya. Keempat, ikuti author guidelines dari jurnal target dengan teliti, termasuk format penulisan, gaya referensi, dan template yang disediakan.

Kelima, manfaatkan teknologi untuk mempermudah proses penulisan. Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti EndNote atau Mendeley untuk mengatur kutipan dan daftar pustaka. Terakhir, minta feedback dari dosen pembimbing atau rekan yang berpengalaman dalam publikasi jurnal.

Menurut IDSCIPUB, kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak merombak struktur skripsi, menggunakan gaya bahasa skripsi secara utuh, dan tidak memeriksa kesesuaian topik dengan jurnal tujuan. Hindari kesalahan-kesalahan tersebut untuk meningkatkan peluang publikasi.

5. Strategi Pemilihan Jurnal dan Proses Review

Strategi Pemilihan Jurnal dan Proses Review (c) Ilustrasi AI

Pemilihan jurnal yang tepat menjadi kunci sukses publikasi artikel ilmiah. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi reputasi jurnal, scope penelitian, tingkat akseptansi, dan waktu review.

Mulailah dengan jurnal nasional terakreditasi atau jurnal kampus untuk pengalaman pertama. Jurnal-jurnal ini umumnya memiliki proses review yang lebih cepat dan tingkat akseptansi yang lebih tinggi. Pastikan jurnal memiliki ISSN dan terdaftar di direktori jurnal resmi.

Perhatikan juga impact factor dan citation index jurnal jika menargetkan publikasi internasional. Jurnal dengan reputasi baik biasanya memiliki proses peer review yang ketat namun memberikan kredibilitas tinggi bagi penulis.

Siapkan mental untuk menghadapi proses review yang mungkin memerlukan revisi berkali-kali. Reviewer akan memberikan komentar dan saran perbaikan yang harus ditanggapi dengan baik. Gunakan feedback ini sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kualitas tulisan.

Melansir dari UPT Jurnal UMSU, proses mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah memungkinkan karya tulis tersebut menjadi open access yang dapat diakses umum dan menjadi referensi bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian serupa.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah skripsi menjadi jurnal?

Waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung kompleksitas penelitian dan pengalaman penulis. Umumnya memerlukan 2-4 minggu untuk draft awal, ditambah waktu revisi dan editing. Proses review jurnal dapat memakan waktu 3-6 bulan tergantung kebijakan masing-masing jurnal.

Apakah boleh menggunakan judul yang sama antara skripsi dan jurnal?

Boleh menggunakan judul yang sama, namun disarankan untuk melakukan parafrase agar lebih menarik dan sesuai dengan format jurnal. Judul jurnal sebaiknya lebih ringkas, maksimal 12-14 kata, dan menghilangkan detail yang terlalu spesifik seperti nama institusi atau tahun penelitian.

Bagaimana cara menentukan jurnal yang tepat untuk publikasi?

Pilih jurnal yang sesuai dengan bidang penelitian dan memiliki scope yang relevan. Cek reputasi jurnal melalui indeksasi (SINTA, DOAJ, Scopus), baca artikel-artikel yang sudah dipublikasikan, dan perhatikan author guidelines. Mulai dengan jurnal nasional terakreditasi untuk pengalaman pertama.

Berapa jumlah referensi minimal yang dibutuhkan dalam jurnal?

Jumlah referensi bervariasi tergantung kebijakan jurnal, umumnya 15-30 referensi untuk jurnal nasional dan 20-50 untuk jurnal internasional. Prioritaskan referensi dari jurnal ilmiah yang terbit dalam 5 tahun terakhir dan relevan dengan topik penelitian.

Apakah perlu mencantumkan semua data penelitian dalam jurnal?

Tidak perlu mencantumkan semua data penelitian. Pilih data yang paling signifikan dan mendukung argumen utama penelitian. Gunakan tabel, grafik, atau diagram untuk menyajikan data secara efisien dan mudah dipahami pembaca.

Bagaimana cara mengatasi masalah plagiarisme saat mengubah skripsi menjadi jurnal?

Lakukan parafrase pada bagian-bagian yang dikutip dari skripsi, gunakan tools pengecekan plagiarisme seperti Turnitin, dan pastikan semua kutipan memiliki referensi yang jelas. Tingkat similarity sebaiknya di bawah 20% untuk memenuhi standar jurnal ilmiah.

Apakah ada biaya yang harus dibayar untuk publikasi jurnal?

Biaya publikasi bervariasi tergantung jenis jurnal. Jurnal open access biasanya mengenakan article processing charge (APC), sementara jurnal subscription umumnya gratis untuk penulis. Beberapa jurnal nasional dan jurnal kampus tidak mengenakan biaya publikasi.

(kpl/fed)

Reporter:

Rizka Uzlifat

Rekomendasi
Trending