Di Srinagar, Jammu & Kashmir, sebuah organisasi teroris pimpinan Azhar Akhtar merencanakan serangan ke India, menargetkan markas Angkatan Udara India di Srinagar.

Group Captain Rakesh "Rocky" Jai Singh ditugaskan untuk menghadapi ancaman ini dan membentuk tim bernama Air Dragons, yang isinya para pilot tempur jagoan: Squadron Leader Shamsher "Patty" Pathania, Minal "Minni" Rathore, Sartaj "Taj" Gill, Basheer "Bash" Khan, Rajan "Unni" Unnithan, dan Sukhdeep "Sukhi" Singh. Saat latihan, mereka makin kompak, dan Minni mulai jatuh hati sama Patty. Tapi Patty masih dibayangi masa lalunya, karena tunangannya tewas di misi sebelumnya. Tim ini lalu mengetahui serangan terhadap tentara CRPF di Pulwama yang diatur Akhtar.

Untuk membalas, Angkatan Udara India bekerja sama dengan agen RAW Zareena Begum merencanakan serangan ke markas Akhtar di Balakot. Misi sukses, tapi bikin ketegangan antara India dan Pakistan memuncak. Angkatan Udara Pakistan kemudian melancarkan serangan balasan ke markas India. Meski Rocky memberi perintah, Patty, Taj, dan Bash nekat menyeberangi Line of Control. Sayangnya, pesawat Taj dan Bash ditembak, bikin mereka ditangkap. Patty pun dicopot dari tim Air Dragons oleh Rocky dan dikirim jadi instruktur terbang di Akademi Angkatan Udara Hyderabad. Rocky juga jujur ke Minni: dia masih dendam sama Patty karena menunggu tunangannya, Naina Jai Singh alias Enjay (ternyata adik Rocky), tewas di misi penyelamatan sebelumnya.

Di AFA, Patty bantu cadet Neha Joshi alias NJ yang panik saat terbang solo pertama. Setelah berhasil menolongnya mendarat dengan aman, Patty merasa sedikit menebus kesalahannya dan mulai fokus melatih Neha.

Pemerintah Pakistan mengumumkan bakal mengembalikan Taj dan Bash ke India, tapi tim Air Dragons shock: helikopter cuma bawa jenazah Bash. Sukhi kasih tahu Patty kalau Bash dibunuh brutal oleh Akhtar, dan Taj terluka parah dipenjara. Tanpa pikir panjang, Patty dan Rocky nekat gabung misi rahasia untuk menyelamatkan Taj. Tim berhasil masuk wilayah musuh, Patty berhasil menyelamatkan Taj, dan Akhtar tewas. Setelah mendarat, Patty dan Minni pelukan merayakan kemenangan.

Film Fighter (2024) jadi salah satu blockbuster aksi paling ditunggu dari India, terutama karena menghadirkan duet keren Hrithik Roshan dan Deepika Padukone dalam satu layar untuk pertama kalinya. Disutradarai oleh Siddharth Anand, sosok di balik kesuksesan War (2019) dan Pathaan (2023), film ini digadang- gadang sebagai film aksi udara pertama India yang menggabungkan semangat patriotisme dengan visual megah ala Hollywood.

Yang bikin Fighter makin menarik adalah skala produksinya yang luar biasa besar. Film ini dibuat dengan anggaran sekitar 250 crore rupee (sekitar 30 juta dolar AS), menjadikannya salah satu film India termahal yang pernah diproduksi. Tim produksi menggunakan teknologi visual dan efek CGI tingkat tinggi untuk menciptakan adegan udara yang realistis — bahkan bekerja sama dengan Indian Air Force untuk memastikan akurasi dalam detail teknis dan tampilan pesawat tempur seperti Sukhoi Su-30MKI dan Tejas. Banyak adegan juga benar-benar diambil di pangkalan udara militer asli India, yang memberi sensasi nyata dan megah di layar.

Siddharth Anand, yang dikenal punya gaya visual stylish dan penuh energi, kembali menunjukkan keahliannya dalam menggabungkan aksi cepat, musik keren, dan emosi mendalam. Ia juga bekerja sama lagi dengan komposer Vishal–Shekhar, duo yang menghasilkan soundtrack ikonik seperti Jai Jai Shivshankar dari War. Lagu-lagu di Fighter — termasuk Sher Khul Gaye dan Heer Aasmani — langsung viral begitu dirilis karena koreografi dan visualnya yang keren banget, menambah daya tarik film ini di kalangan penonton muda.

Selain Hrithik dan Deepika yang tampil luar biasa dengan chemistry yang kuat, Anil Kapoor juga mencuri perhatian lewat perannya sebagai Komandan Rakesh Jai Singh alias Rocky. Penampilannya yang tegas tapi tetap karismatik bikin karakter ini jadi salah satu favorit penonton. Di sisi lain, lawan-lawan mereka dalam film ini digambarkan dengan cukup realistis, tanpa kesan berlebihan, sehingga konflik terasa relevan dengan isu keamanan global yang sering terjadi di dunia nyata.

Secara box office, Fighter mencatat pendapatan yang fantastis, menembus lebih dari 350 crore rupee secara global hanya dalam beberapa minggu pertama penayangan. Film ini juga menjadi rilis besar pertama Bollywood tahun 2024 yang sukses secara komersial dan ikut mengembalikan semangat perfilman India pascapandemi. Bahkan, Fighter sempat trending di banyak negara lewat platform streaming setelah tayang bioskop, menandakan bahwa daya tariknya melampaui pasar domestik.

Selain aksi megah dan chemistry bintang papan atasnya, Fighter juga punya sisi emosional yang kuat. Banyak penonton menganggap film ini sebagai “Top Gun versi India”, tapi dengan sentuhan khas Bollywood: musik megah, emosi yang dalam, dan pesan nasionalisme yang membara. Siddharth Anand sendiri menyebut film ini sebagai “surat cinta untuk Angkatan Udara India” — sebuah karya yang ia buat dengan rasa bangga sekaligus hormat pada para pahlawan udara.