Cara Menanam Kecipir: Panduan Lengkap untuk Pemula
cara menanam kecipir (credit:Image by AI)
Kapanlagi.com - Kecipir merupakan tanamantanamanmenanaketelmicogreen sayuran tropis yang mudah dibudidayakan di pekarangan rumah. Tanaman ini memiliki nilai gizi tinggi dan hampir semua bagiannya dapat dikonsumsi, mulai dari buah, daun, hingga umbinya. Cara menanam kecipir sebenarnya tidak terlalu rumit dan cocok untuk pemula yang ingin memulai berkebun.
Tanaman kecipir dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga menengah dengan iklim tropis. Keunggulan kecipir adalah kemampuan adaptasinya yang baik terhadap berbagai kondisi tanah dan perawatannya yang relatif mudah. Dengan teknik penanaman yang tepat, kecipir dapat berbuah lebat dan memberikan hasil panen yang memuaskan.
Melansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), kecipir atau Psophocarpus tetragonolobus merupakan tanaman legum yang kaya protein dan memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif. Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada pH tanah 5,5 hingga 6,5 dengan curah hujan yang cukup.
Advertisement
1. Mengenal Tanaman Kecipir
Kecipir adalah tanaman merambat dari famili Fabaceae yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan Papua Nugini. Tanaman ini memiliki karakteristik unik dengan buah bersayap empat yang bergelombang, sehingga sering disebut juga sebagai kacang botol atau winged bean. Batangnya dapat tumbuh mencapai 3-4 meter dan memerlukan penyangga untuk merambat.
Bagian tanaman kecipir yang dapat dimanfaatkan sangat beragam. Buah mudanya dapat dikonsumsi sebagai sayuran, daun muda dapat diolah menjadi lalapan, biji tua dapat direbus atau digoreng, bahkan umbinya pun dapat dimakan. Kandungan protein pada biji kecipir mencapai 30-40%, menjadikannya sumber protein nabati yang sangat baik.
Tanaman ini memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari udara melalui bintil akar, sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Kecipir juga relatif tahan terhadap hama dan penyakit, membuatnya ideal untuk budidaya organik. Masa panen kecipir dimulai sekitar 2-3 bulan setelah tanam dan dapat terus dipanen selama beberapa bulan.
Dari segi ekonomi, kecipir memiliki nilai jual yang cukup baik di pasaran. Permintaan pasar terhadap sayuran ini terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi sayuran bergizi. Budidaya kecipir di pekarangan rumah dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga sekaligus peluang usaha sampingan.
2. Persiapan Lahan dan Media Tanam
Persiapan lahan merupakan tahap awal yang sangat penting dalam cara menanam kecipir. Langkah pertama adalah memilih lokasi yang mendapat sinar matahari cukup, minimal 6-8 jam per hari. Kecipir dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun lebih optimal pada tanah gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik.
Pengolahan tanah dimulai dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam 20-30 cm untuk menggemburkan tanah. Setelah itu, bersihkan dari gulma, batu, dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Tanah yang sudah gembur kemudian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1 untuk meningkatkan kesuburan dan memperbaiki struktur tanah.
Pembuatan bedengan dilakukan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 20-30 cm, dengan jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm. Bedengan berfungsi untuk memperbaiki drainase dan memudahkan perawatan tanaman. Biarkan bedengan selama 7-10 hari sebelum penanaman agar pupuk organik terdekomposisi dengan baik dan gas-gas berbahaya menguap.
Untuk penanaman dalam pot atau polybag, gunakan wadah berukuran minimal 40 cm dengan lubang drainase yang cukup. Media tanam dapat dibuat dari campuran tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan media tanam gembur dan kaya bahan organik agar sistem perakaran kecipir dapat berkembang optimal.
3. Pemilihan dan Penyemaian Benih
- Pemilihan Benih Berkualitas: Pilih biji kecipir yang berasal dari buah tua yang sudah mengering di pohon. Biji yang baik memiliki ukuran besar, penuh, tidak keriput, dan bebas dari hama penyakit. Hindari biji yang terlalu kecil atau cacat karena akan menghasilkan tanaman yang kurang produktif.
- Seleksi dan Sortasi: Lakukan seleksi benih dengan merendam biji dalam air selama 2-3 jam. Biji yang tenggelam adalah benih berkualitas baik, sedangkan yang mengapung sebaiknya dibuang. Keringkan benih yang lolos seleksi di tempat teduh sebelum ditanam.
- Perlakuan Benih: Untuk mempercepat perkecambahan, benih dapat direndam dalam air hangat selama 12-24 jam sebelum tanam. Cara lain adalah dengan menggosok sedikit kulit biji menggunakan amplas halus untuk memudahkan penyerapan air. Perlakuan ini dapat meningkatkan persentase perkecambahan hingga 80-90%.
- Penanaman Langsung: Kecipir umumnya ditanam langsung tanpa penyemaian terlebih dahulu. Buat lubang tanam dengan kedalaman 2-3 cm menggunakan tugal atau jari. Masukkan 2-3 biji per lubang tanam untuk mengantisipasi benih yang tidak tumbuh.
- Jarak Tanam: Jarak tanam yang ideal untuk kecipir adalah 20-30 cm dalam barisan dan 40-50 cm antar barisan. Jarak ini memberikan ruang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan memudahkan perawatan. Untuk penanaman dalam pot, cukup satu tanaman per pot berukuran 40 cm.
- Penyiraman Awal: Setelah penanaman, siram lubang tanam dengan air secukupnya hingga tanah lembab. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan biji membusuk. Perkecambahan biasanya terjadi dalam 5-7 hari setelah tanam dengan kondisi kelembaban yang tepat.
Melansir dari International Center for Tropical Agriculture (CIAT), viabilitas benih kecipir dapat bertahan hingga 2-3 tahun jika disimpan dalam kondisi kering dan sejuk. Namun untuk hasil terbaik, gunakan benih yang berumur kurang dari satu tahun dengan daya kecambah minimal 80%.
4. Pemasangan Ajir atau Penyangga
Kecipir merupakan tanaman merambat yang memerlukan penyangga untuk tumbuh optimal. Pemasangan ajir atau penyangga sebaiknya dilakukan segera setelah penanaman atau saat tanaman mencapai tinggi 15-20 cm. Penyangga yang baik akan membantu tanaman mendapat sinar matahari maksimal dan memudahkan proses pemanenan.
Jenis penyangga yang dapat digunakan beragam, mulai dari bambu, kayu, hingga teralis kawat. Untuk sistem ajir tunggal, gunakan bambu atau kayu setinggi 2-3 meter yang ditancapkan sedalam 30-40 cm di samping tanaman dengan jarak sekitar 10 cm. Ikat batang kecipir pada ajir secara berkala menggunakan tali rafia atau benang agar tidak merusak batang.
Sistem teralis lebih efisien untuk penanaman dalam skala lebih besar. Buatlah rangka teralis dari bambu atau kayu dengan tinggi 2 meter dan lebar sesuai bedengan. Bentangkan kawat atau tali secara horizontal dan vertikal membentuk jaring dengan jarak 20-30 cm. Sistem ini memungkinkan tanaman merambat dengan baik dan buah tergantung bebas sehingga mudah dipanen.
Untuk penanaman dalam pot di pekarangan terbatas, dapat menggunakan ajir spiral atau teralis mini. Pastikan penyangga cukup kuat menahan beban tanaman dewasa yang bisa mencapai 5-10 kg per tanaman. Periksa kekuatan penyangga secara berkala dan perbaiki jika ada yang longgar atau rusak untuk mencegah tanaman roboh.
5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman
- Penyiraman: Kecipir membutuhkan air yang cukup terutama pada fase pertumbuhan vegetatif dan pembungaan. Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari pada pagi dan sore hari, tergantung kondisi cuaca. Kurangi frekuensi penyiraman saat musim hujan untuk menghindari genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.
- Penyiangan: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman secara rutin setiap 2-3 minggu sekali. Gulma dapat menjadi kompetitor dalam penyerapan nutrisi dan air, serta menjadi tempat berkembangnya hama penyakit. Lakukan penyiangan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman kecipir.
- Pemupukan Susulan: Berikan pupuk susulan pertama saat tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan dosis 5 gram per tanaman. Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman mulai berbunga dengan dosis yang sama. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditabur di sekitar tanaman kemudian disiram air.
- Pengikatan Batang: Bantu batang kecipir merambat pada penyangga dengan mengikatnya secara berkala. Lakukan pengikatan setiap minggu terutama pada fase pertumbuhan aktif. Ikat dengan longgar menggunakan tali rafia agar tidak melukai batang dan memungkinkan batang tumbuh membesar.
- Pemangkasan: Lakukan pemangkasan tunas-tunas samping yang tumbuh berlebihan untuk memusatkan energi pada pertumbuhan batang utama dan pembentukan buah. Buang juga daun-daun tua yang menguning atau terserang penyakit. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar luka bekas pangkas cepat kering.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Meskipun relatif tahan, kecipir dapat diserang hama seperti kutu daun, ulat, dan trips. Lakukan pengendalian secara mekanis dengan membuang bagian tanaman yang terserang atau menyemprotkan pestisida nabati dari bahan daun mimba atau cabai. Untuk pencegahan penyakit jamur, hindari kelembaban berlebih dan pastikan sirkulasi udara baik.
- Penjarangan: Jika dalam satu lubang tanam tumbuh lebih dari satu tanaman, lakukan penjarangan saat tanaman berumur 2 minggu. Sisakan satu tanaman yang paling sehat dan kuat. Penjarangan penting untuk menghindari persaingan nutrisi dan memastikan pertumbuhan optimal.
6. Pemanenan dan Pasca Panen
Kecipir mulai dapat dipanen saat berumur 60-75 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan. Buah muda yang siap panen memiliki ciri-ciri panjang 10-15 cm, berwarna hijau segar, dan tekstur masih renyah. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya menggunakan gunting atau pisau tajam untuk menghindari kerusakan pada tanaman.
Frekuensi panen kecipir cukup tinggi, yaitu setiap 2-3 hari sekali saat masa panen puncak. Panen rutin ini penting untuk merangsang pembentukan bunga dan buah baru, sehingga produktivitas tanaman tetap tinggi. Satu tanaman kecipir yang dirawat dengan baik dapat menghasilkan 50-100 buah selama masa produktifnya yang mencapai 3-4 bulan.
Waktu panen terbaik adalah pada pagi hari saat suhu masih sejuk dan kadar air dalam buah optimal. Buah yang dipanen pagi hari memiliki kesegaran lebih tahan lama dan kualitas lebih baik. Hindari memanen saat hujan atau setelah penyiraman karena buah basah mudah rusak dan cepat membusuk.
Penanganan pasca panen yang baik akan mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa simpan kecipir. Sortasi buah berdasarkan ukuran dan kualitas, buang yang cacat atau terserang hama. Cuci bersih dengan air mengalir, tiriskan, dan simpan dalam wadah berlubang di tempat sejuk. Kecipir segar dapat bertahan 3-5 hari dalam suhu ruang atau hingga 2 minggu jika disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 10-15°C.
7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari penanaman hingga panen kecipir?
Kecipir dapat mulai dipanen pada umur 60-75 hari setelah tanam untuk buah muda. Masa produktif tanaman berlangsung selama 3-4 bulan dengan frekuensi panen setiap 2-3 hari sekali. Untuk panen biji tua, tunggu hingga umur 120-150 hari saat polong sudah mengering di pohon.
2. Apakah kecipir bisa ditanam dalam pot atau polybag?
Ya, kecipir sangat cocok ditanam dalam pot atau polybag berukuran minimal 40 cm. Gunakan media tanam campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup dan sediakan ajir atau penyangga untuk tanaman merambat.
3. Bagaimana cara mengatasi kecipir yang tidak berbuah?
Kecipir yang tidak berbuah biasanya disebabkan oleh kekurangan sinar matahari, kelebihan nitrogen, atau kurang penyerbukan. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari minimal 6 jam per hari, kurangi pupuk nitrogen saat fase berbunga, dan bantu penyerbukan manual dengan menggoyang-goyangkan bunga di pagi hari.
4. Pupuk apa yang paling baik untuk tanaman kecipir?
Pupuk terbaik untuk kecipir adalah kombinasi pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk pemupukan dasar, dan pupuk NPK dengan perbandingan seimbang (15:15:15) untuk pemupukan susulan. Berikan pupuk organik saat pengolahan lahan dan pupuk NPK saat umur 2-3 minggu serta saat mulai berbunga.
5. Apakah kecipir memerlukan banyak air?
Kecipir membutuhkan air yang cukup namun tidak berlebihan. Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari pada pagi dan sore hari, terutama saat fase pertumbuhan dan pembungaan. Pastikan tanah selalu lembab namun tidak tergenang karena kelebihan air dapat menyebabkan busuk akar dan penyakit jamur.
6. Hama apa saja yang sering menyerang tanaman kecipir?
Hama yang umum menyerang kecipir antara lain kutu daun, ulat pemakan daun, trips, dan tungau. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang bagian terserang atau menggunakan pestisida nabati dari ekstrak daun mimba, bawang putih, atau cabai. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari secara rutin setiap minggu.
7. Bisakah kecipir ditanam sepanjang tahun?
Ya, kecipir dapat ditanam sepanjang tahun di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup. Namun waktu tanam terbaik adalah pada awal musim hujan agar tanaman mendapat pasokan air yang cukup untuk pertumbuhan. Hindari penanaman pada puncak musim kemarau kecuali tersedia sistem irigasi yang memadai.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(kpl/vna)
Advertisement