7 Manga Yang Terlalu Gelap Dan Kontroversial Untuk Diadaptasi Jadi Anime

7 Manga Yang Terlalu Gelap Dan Kontroversial Untuk Diadaptasi Jadi Anime
Homunculus Manga Panel (Credit: x.com/@Gilgagamesh)

Kapanlagi.com - Manga Jepang dikenal sebagai sebuah bentuk karya yang menawarkan kebebasan artistik dan narasi yang hampir tiada batas. Hal ini memungkinkan para kreator manga atau yang biasa disebut dengan mangaka, bisa menyampaikan emosi dan isi kepalanya diluar batasan yang biasanya ada di anime. Tanpa batasan sensor, atau tuntutan audio-visual, manga memberi ruang bagi mangaka untuk mengeksplorasi setiap panelnya secara luas demi menyampaikan berbagai emosi seperti rasa teror dan kegilaan lainnya secara lebih detail.

Kebebasan inilah yang menjadikan banyak manga gelap memiliki kekuatan yang tidak bisa tersampaikan secara maksimal jika diadaptasi ke anime. Banyak panel yang memiliki karakternya sendiri yang hanya bisa dirasakan melalui pengalaman membaca halaman demi halaman. Banyak juga narasi atau visual yang dianggap terlalu disturbing jika harus diadaptasi ke anime karena adanya pakem-pakem tersendiri dalam produksi anime. Penasaran apa saja manga yang dianggap terlalu gelap jika diadaptasi ke anime? Simak berikut ini!

Baca berita menarik lainnya di Liputan6.com

1. Battle Royale

Battle Royal Visual (Credit: x.com/@AnimeOtakuPosts)

Manga ini adaptasi manga yang digambar oleh Masayuki Taguchi dan mulai terbit pada tahun 2000, berdasarkan novel karya Koushun Takami. Ceritanya berlangsung di dunia distopia dengan pemerintahan yang totaliter. Berfokus pada sekelompok siswa SMP yang dipaksa untuk saling membunuh di sebuah pulau terpencil hingga nantinya akan tersisa satu orang. Dalam versi manga, Taguchi menampilkan kekejaman dan kekosongan dengan detail grafis yang sangat eksplisit. Jika disensor demi penayangan anime, seluruh unsur brutalitas dan emosionalnya akan hilang sehingga merusak karakter dari manga ini.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. MPD Psycho

MPD Psycho Manga Panel (Credit: x.com/@KILL_ALL_WHALES)

MPD Psycho merupakan manga karya Eiji Otsuka sebagai penulis dan Sho-u Tajima sebagai ilustrator, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1997. Manga ini mengikuti karakter Kazuhiko Amamiya, detektif dengan gangguan kepribadian ganda yang menyelidiki kasus-kasus pembunuhan sadis terkait organisasi eksperimen manusia, kontrol mental, hingga kultus gelap. Struktur ceritanya yang tidak linear dan unsur-unsur dewasa seperti mutilasi dan manipulasi psikologis membuat manga ini hampir mustahil diadaptasi ke anime tanpa adanya pemangkasan konten besar-besaran. Kompleksitas gaya gambar Tajima dan Narasi Otsuka yang penuh detail akan kehilangan kekuatan jika dipaksakan mengikuti aturan senson anime modern.

3. Hideout

Hideout Manga Panel (Credit: x.com/@sammyop69)

Hideout adalah manga horor karya Masasumi Kakizaki yang terbit pada tahun 2010 melalui Big Comic Spirits. Cerita berfokus pada Seiichi, seorang pria yang tenggelam dalam kesedihan setelah kehilangan anaknya, hinga ia merencanakan pembunuhan terhadap istrinya di sebuah pulau. Ketika rencananya gagal, mereka terjebak di dalam gua bersama seorang pembunuh dan hidup terisolasi. Visual Kakizaki yang terkenal dengan detailnya dan atmosfer yang mencekam membuat suasana horor di manga ini semakin terasa berat. Adaptasi animenya berpotensi mengubah horor psikologisnya menjadi tontonan aksi biasa, padahal kekuatan utama dari manga ini ada di emosi kesunyian dan rasa putus asa yang mendalam.

4. Homunculus

Homunculus Manga Panel (Credit: x.com/@Gilgagamesh)

Homunculus adalah karya Hideo Yamato yang juga adalah mangaka dari Ichi The Killer. Homunculus terbit diantara tahun 2003 hingga 2011. Mengisahkan Susumu Nakoshi, seorang pria yang menjalani prosedur trepanasi atau bedah tulang tengkorak demi sejumlah uang. Manga ini memperlihatkan bagaimana Nakoshi yang mulai melihat wujud visual dari trauma dan ketakutan bawah sadar manusia. Yamamoto menggunakan gaya gambar yang halus namun disturbing untuk menghadirkan simbolisme psikologis yang sulit dicerna. Adaptasi anime hampir pasti akan kehilangan elemen psikologis dan narasi suram yang menjadi kekuatan utama dari manga ini, terutama karena banyak imagery yang terlalu eksplisit dan abstrak untuk standar penayangan. Manga ini sempat mendapatkan adaptasi film live action pada tahun 2021 namun para penggemar masih beranggapan bahwa filmnya memotong terlalu banyak konten dari manga.

5. Berserk

Berserk Manga Panel (Credit: x.com/@NicoSn0w)

Berserk adalah salah satu manga paling legendaris yang pernah terbit. Manga ini merupakan karya dari Kentaro Miura yang mulai terbit pada tahun 1989 dan masih berlanjut meski sang mangaka telah wafat pada tahun 2021. Serial ini mengikut perjalanan Guts di dunia abad pertengahan gelap yang dipenuhi oleh monster, pemerintahan yang korup, dan pengkhianatan. Panel-panel Miura yang terkenal sangat detail membuat momen seperti Eclipse menjadi salah satu adegan paling brutal dalam sejarah manga. Meski beberapa kali mendapatkan adaptasi anime, belum ada yang mampu pengalaman membaca manganya karena kedalaman visual dan kekejaman emosional yang kurang tertangkap. Banyak elemen pentingnya yang tidak bisa tayang dan mendapatkan pengurangan besar-besaran.

6. Oyasumi Punpun

Oyasumi Punpun Manga Panel (Credit: x.com/@Otakuconversa)

Oyasumi Punpun merupakan manga karya Inio Asano yang terbit di tahun 2007 hingga 2013, mengikuti perjalanan hidup Punpun Punyama yang digambarkan sebagai sosok burung yang digambar secara sederhana sementara dunia di sekitarnya divisualisasikan secara realistis. Kontras visual ini merupakan simbol penting dari trauma, depresi, dan keresahan batin yang dialami Punpun sepanjang hidupnya. Asano menggunakan penceritaan yang sunyi dan penuh dengan monolog batin dan panel kosong, sekaligus permainan visual yang berubah seiring dengan kondisi psikologis Punpun yang semakin runtuh. Seluruh teknik artistik tersebut membuat manga ini hampir mustahil diadaptasikan ke format anime tanpa kehilangan kedalaman emosional dan batin, serta makna simbolisnya. Nuansa kelam dari manga ini bergantung pada interpretasi personal pembaca melalui tiap panel di halamannya.

7. Ichi the Killer

Ichi the Killer Manga Panel (Credit: x.com/@jaiytsu)

Ichi the Killer adalah manga karya Hideo Yamamoto yang terbit pada tahun 1998 hingga 2001, dikenal sebagai salah satu karya manga paling ekstrem dalam sejarah manga karena menampilkan kekerasan sadis, pembunuhan, penyiksaan, dan eksplorasi psikologis yang lebih dari sekedar gelap. Ceritanya berfokus pada algojo Yakuza masokis bernama Kekihara dan Ichi, orang yang selalu memilih kekerasan untuk menyelesaikan suatu masalah dan sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Yamamoto menghadirkan dunia yang penuh dengan penyimpangan moral, luka batin, dan kerusakan mental yang divisualisasikan tanpa batas. Meskipun pernah diadaptasi ke film live action, versi manga tetap lebih disturbing dan anarkis.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

Rekomendasi
Trending