7 Perseteruan Terpanas di Anime Jepang yang Ternyata Punya Ikatan Tak Terduga

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

7 Perseteruan Terpanas di Anime Jepang yang Ternyata Punya Ikatan Tak Terduga
Ini 7 rival anime yang ikonik (credit:instagram.com/dragonballsuper/blackclover)

Kapanlagi.com - Dalam dunia anime Jepang, rivalitas antara dua karakter utama sering kali menjadi kekuatan utama cerita. Namun, yang membuatnya lebih menarik adalah bagaimana perseteruan itu bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga konflik batin dan relasi emosional yang rumit.

Beberapa rival bahkan tumbuh dari kebencian menjadi saling menghargai, atau sebaliknya, dari hubungan dekat menjadi musuh paling berbahaya. Kompleksitas inilah yang membuat hubungan mereka tetap dikenang meski ceritanya telah lama tamat.

Berikut ini adalah 7 rival paling ikonik di dunia anime Jepang yang tidak hanya menampilkan pertarungan epik, tapi juga dinamika hubungan yang dalam dan kadang menyakitkan. Semuanya penuh konflik, tapi juga emosional.

1. Goku dan Vegeta - DRAGON BALL Z

Rivalitas Goku dan Vegeta dimulai sejak pertarungan pertama mereka di manga akhir 80-an. Seiring waktu, hubungan mereka berkembang dari permusuhan sengit menjadi bentuk saling hormat yang kompleks.

Setelah kematian dan kebangkitan Vegeta di Buu Saga, mereka lebih sering bertarung sebagai partner daripada musuh. Meski Vegeta masih kompetitif, terutama di Dragon Ball Super, tensi keduanya tak lagi setajam dulu.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Naruto dan Sasuke - NARUTO

Naruto dan Sasuke berkembang dari teman sekelas menjadi rival yang saling membentuk satu sama lain. Naruto si keras kepala dan Sasuke si pendiam adalah dua kutub yang terus bertabrakan sejak kecil.

Namun, konflik mereka menyimpan emosi dalam, karena keduanya saling memahami luka satu sama lain. Pada akhirnya, rivalitas mereka membawa kedewasaan dan hubungan yang lebih kuat.

3. Bakugou dan Deku - MY HERO ACADEMIA

Deku awalnya adalah anak lemah tanpa Quirk yang selalu dibuli oleh Bakugou. Tapi setelah mendapat One For All, ia mengejar ketertinggalan dengan kerja keras luar biasa.

Bakugou mulai menyadari bahwa Deku bukan ancaman, melainkan motivasi. Hubungan mereka pun berubah menjadi persaingan yang lebih sehat, walau tetap panas.

4. Yuno dan Asta - BLACK CLOVER

Yuno dan Asta sama-sama ingin menjadi Wizard King dan saling mendorong satu sama lain. Meski awalnya Asta dianggap lemah, ia terus menunjukkan perkembangan mengejutkan.

Mereka tidak pernah jadi musuh yang saling membenci, tapi lebih ke kompetitor penuh semangat. Dinamika keduanya mengingatkan pada Naruto dan Sasuke, meski lebih positif.

5. Yugi dan Kaiba - YU-GI-OH

Seto Kaiba adalah rival obsesif yang rela melakukan apa pun demi mengalahkan Yugi. Meski dia punya kekayaan dan teknologi canggih, Kaiba selalu kalah di ujung duel.

Hubungan mereka lucu karena lebih banyak sisi obsesif dari Kaiba dibandingkan kebencian nyata. Rivalitas ini ikonik justru karena keinginan Kaiba untuk terus bersaing.

6. Sanji dan Zoro - ONE PIECE

Sanji dan Zoro dalam kru Topi Jerami sering bertengkar soal hal sepele. Meski begitu, mereka tetap saling melindungi dan menghormati di medan tempur.

Saat Sanji membanggakan bounty-nya, Zoro tak segan ingin menebasnya. Tapi mereka tetap loyal terhadap kru dan kapten mereka, Luffy.

7. Light dan L - DEATH NOTE

Light dan L adalah dua jenius dengan tujuan bertentangan: satu ingin menciptakan dunia baru, satu ingin menjaga keadilan. Mereka saling menghargai kemampuan lawan, meski pada akhirnya salah satunya harus mati.

L bahkan tampak sengaja memperpanjang penyelidikan demi terus bersaing dengan Light. Relasi mereka sangat kompleks, antara musuh, rekan, dan semacam respek intelektual.

Yuk, baca artikel seputar rekomendasi anime lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending