

Sebelum terjun ke dunia politik, JK memiliki pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan yang cukup beragam. Ia pernah menjadi anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan, Ketua HMI Cabang Makassar, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS), serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Selain itu, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan.
Sebagai seorang pengusaha, JK pernah menjabat sebagai CEO dari NV Hadji Kalla pada tahun 1968. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut berkembang pesat dan meluas ke berbagai bidang industri seperti perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Dalam karir politiknya, JK pernah menjabat sebagai menteri pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Ia juga pernah menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat sebelum akhirnya maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. JK berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2004 dan menjadi Wakil Presiden Indonesia selama dua periode masa jabatan secara tidak berturut-turut.
Meskipun tidak berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2009 sebagai calon presiden, JK tetap aktif dalam dunia politik. Ia kemudian maju kembali pada Pemilu Presiden 2014 sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Pasangan ini berhasil memenangkan pemilihan dan JK kembali meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10.
Selain aktif dalam dunia politik, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) dari tahun 2004 hingga 2009. Ia juga terlibat dalam Palang Merah Indonesia dan memiliki peran penting dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar.
Dengan latar belakang dan karir yang cemerlang, JK telah mencapai berbagai prestasi dalam dunia politik dan bisnis. Ia merupakan sosok yang sibuk dan memiliki peran penting dalam memajukan bangsa Indonesia.