7 Film Korea yang Diadaptasi dari Novel Luar Negeri, Jarang Ada yang Tahu

Penulis: Annisa Rafifah

Diterbitkan:

7 Film Korea yang Diadaptasi dari Novel Luar Negeri, Jarang Ada yang Tahu
Perfect Proposal, The Handmaiden, Broken (mydramalist)

Kapanlagi.com - Sinematografi Korea dikenal akan kedalaman emosional dan kepekaan visualnya — dan tak jarang, inspirasi mereka datang dari karya sastra luar negeri. Dengan sentuhan budaya lokal yang kuat, para pembuat film Korea menghidupkan kembali berbagai novel asing menjadi kisah sinematik yang segar, menggugah, dan mengguncang emosi.

Artikel ini mengupas deretan film Korea yang diadaptasi dari novel asing, yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya. Mulai dari thriller Jepang hingga drama psikologis Barat, inilah bukti nyata bahwa perpaduan lintas budaya bisa menciptakan mahakarya layar lebar.

Film-film ini tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, tetapi juga memberikan perspektif baru yang kaya akan nilai-nilai budaya. KapanLagi.com telah merangkum dari berbagai sumber, pada Minggu (22/06/2025).

1. Helpless: Ketika Identitas Menjadi Misteri

Diadaptasi dari novel Jepang All She Was Worth karya Miyabe Miyuki, Helpless adalah thriller psikologis tentang pencurian identitas dan tekanan sosial. Kisah bermula saat Jang Mun-ho (Lee Sun Kyun), seorang dokter hewan, dan tunangannya Seon-yeong (Kim Min Hee) sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua Mun-ho untuk membicarakan rencana pernikahan. Mereka berhenti di sebuah rest area, namun saat Mun-ho kembali dari membeli kopi, Seon-yeong telah menghilang tanpa jejak.

Mun-ho mulai menyelidiki kepergian tunangannya dan perlahan menyadari bahwa semua identitas Seon-yeong adalah palsu. Film Korea dari novel asing ini menyajikan suasana misterius dan investigasi lambat yang penuh ketegangan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. White Night: Rahasia Lama Tak Pernah Mati

White Night adalah film thriller psikologis Korea Selatan yang diadaptasi dari novel Jepang terkenal Byakuyakō karya Keigo Higashino. Disutradarai oleh Park Shin-woo, film ini mengisahkan hubungan gelap antara dua orang yang terhubung oleh sebuah kasus pembunuhan keji di masa lalu.

Nuansa visual yang tenang namun mencekam menjadikan film ini salah satu adaptasi terbaik dari novel Jepang ke sinema Korea. White Night menggambarkan bagaimana trauma, cinta, dan manipulasi dapat bercampur menjadi obsesi yang membentuk hidup seseorang selamanya.

3. Perfect Number: Cinta, Logika, dan Kebohongan

Perfect Number adalah sebuah film drama kriminal Korea Selatan yang diadaptasi dari novel detektif terkenal Jepang, The Devotion of Suspect X karya Keigo Higashino. Film ini disutradarai oleh Bang Eun-jin dan menyajikan perpaduan antara logika, cinta tersembunyi, dan pengorbanan diam-diam.

Adaptasi Korea ini menekankan dilema emosional daripada duel intelektual, menjadikannya menyentuh dan menggugah hati. Adaptasi ini menghadirkan versi yang lebih emosional dari novelnya, memperkuat nuansa drama Korea dengan elemen introspektif yang dalam.

4. Broken: Ketika Balas Dendam Menjadi Hukum

Broken adalah film thriller Korea Selatan yang disutradarai oleh Lee Jeong-ho, diadaptasi dari novel Jepang The Hovering Blade karya Keigo Higashino. Film ini mengangkat tema balas dendam, keadilan, dan moralitas, dibalut dengan atmosfer emosional yang pekat.

Broken menampilkan penggambaran emosional yang kuat dari seorang ayah yang kehilangan segalanya, dan mempertanyakan apakah balas dendam bisa menggantikan keadilan

5. The Handmaiden: Permainan Kekuasaan yang Erotis dan Licik

The Handmaiden adalah film thriller erotis Korea Selatan karya sutradara ternama Park Chan-wook, yang diadaptasi secara bebas dari novel Inggris Fingersmith karya Sarah Waters. Jika novel aslinya berlatar era Victoria di Inggris, adaptasi ini memindahkan cerita ke Korea pada masa penjajahan Jepang tahun 1930-an, menciptakan nuansa sejarah, budaya, dan estetika yang khas.

Ini adalah salah satu film Korea adaptasi novel asing yang paling berani dan artistik — penuh kejutan, sensualitas, dan pembalikan peran. The Handmaiden dipuji secara internasional karena visualnya yang memukau, alur cerita yang berlapis, dan keberaniannya dalam mengeksplorasi seksualitas perempuan dengan elegan dan provokatif.

6. Perfect Proposal: Romansa Berbalut Manipulasi

Perfect Proposal adalah film thriller romantis Korea Selatan yang disutradarai oleh Yoon Jae-gu, dan diadaptasi dari novel Prancis La Femme de Paille karya Catherine Arley. Film ini menampilkan dunia kemewahan, konspirasi, dan pengkhianatan yang dibalut dengan intrik ala noir modern, menyuguhkan kisah penuh tipu daya di dunia para konglomerat.

Dengan visual yang glamor dan nuansa noir, film ini menyuntikkan gaya K-drama ke dalam intrik klasik Eropa. Perfect Proposal menyajikan kisah tentang keputusan moral di tengah godaan kekayaan dan cinta yang penuh tipu muslihat.

7. Phantom: Terjebak dalam Bayangan Pengkhianatan

Phantom adalah film thriller aksi mata-mata Korea Selatan yang disutradarai oleh Lee Hae-young, diadaptasi dari novel Tiongkok berjudul Feng Sheng karya Mai Jia. Berlatar pada masa penjajahan Jepang di Korea tahun 1933, film ini menyajikan cerita penuh ketegangan, penyamaran, dan intrik politik yang mencekam. Phantom adalah thriller spionase berlatar penjajahan Jepang di Korea.

Campuran ketegangan politik dan permainan psikologis menjadikan film ini adaptasi novel asing yang kuat secara emosional dan historis. Dengan atmosfer tegang, lokasi terbatas, dan karakter yang kompleks, Phantom menyajikan permainan intelektual penuh paranoia dan twist yang membuat penonton terus menebak.

8. Mengapa Adaptasi Film Korea Begitu Emosional dan Kuat

Para sutradara Korea seringkali tak hanya menerjemahkan, tapi juga mentransformasikan cerita asing menjadi sangat dekat dengan realitas sosial Korea. Inilah yang membuat film-film ini tidak hanya adaptasi, tapi reinterpretasi penuh makna.

Bukan sekadar mengganti bahasa atau lokasi, adaptasi ini mengubah sudut pandang, alur emosi, dan bahkan pesan moralnya. Film Korea yang diadaptasi dari novel asing ini sering kali justru lebih mendalam daripada karya aslinya.

(kpl/anf)

Editor:

Annisa Rafifah

Rekomendasi
Trending