Kalah Total, Pengadilan Korea Selatan Tolak 6 Gugatan EXO-CBX Atas SM Entertainment
Diterbitkan:
Kabar terbaru EXO-CBX (credit: weareone.exo)
Kapanlagi.com - Konflik hukum antara sub-unit EXO, CBX (Chen, Baekhyun, dan Xiumin), dengan mantan agensi mereka, SM Entertainment, kembali dengan babak baru. Pengadilan Korea Selatan secara konsisten menolak enam gugatan hukum dan sengketa administratif yang diajukan oleh EXO-CBX.
Putusan ini secara tegas menyatakan bahwa tidak ada bukti SM Entertainment terlibat dalam gugatan dugaan pelanggaran kontrak dengan EXO-CBX. Keputusan pengadilan ini tentu saja membawa dampak besar bagi kedua belah pihak.
Disisi lain, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi EXO-CBX, yang sebelumnya menuduh SM Entertainment melakukan praktik kontrak tidak adil dan kurangnya transparansi pembayaran. Bagaimana kronologi lengkap dan apa saja implikasi dari putusan pengadilan ini? Selengkapnya cek di sini KLovers.
Advertisement
Temukan berita lainnya tentang EXO di Liputan6.
1. Putusan Pengadilan: 6 Gugatan EXO-CBX Ditolak
Sub-unit EXO CBX (Chen, Baekhyun, dan Xiumin) kalah dalam enam perselisihan hukum dan administratif berturut-turut melawan SM Entertainment. Catatan resmi pengadilan dan pemerintah menunjukkan bahwa semua klaim mereka ditolak secara konsisten.
Dalam laporan terbaru seperti melansir dari Allkpop, pengadilan menolak klaim utama EXO-CBX terkait kegagalan SM Entertainment dalam menyediakan data penyelesaian dan kontrak yang tidak adil.
Sebelumnya, permintaan untuk memeriksa dan menyalin buku akuntansi juga ditolak. Pihak EXO-CBX jug sempat mengajukan banding dua kali, namun pengadilan menolak permintaan tersebut.
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
2. Tidak Ada Bukti Dugaan Pelanggaran
Pengadilan, kepolisian, dan lembaga regulasi, termasuk Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (MCST), semuanya tidak menemukan bukti dugaan perilaku ilegal atau menipu oleh SM Entertainment.
Laporan yang diajukan ke Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (MCST) serta Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) juga tidak menemukan adanya pelanggaran. MCST tidak menemukan pelanggaran kontrak eksklusif atau Undang-Undang Industri Budaya dan Seni Populer, karena SM secara berkala mengungkapkan data penyelesaian kepada EXO-CBX.
3. Awal Mula Konflik dan Tuntutan Kontrak
Konflik antara EXO-CBX dan SM Entertainment bermula pada tahun 2023, ketika ketiganya menuduh SM atas persyaratan kontrak yang tidak adil. Pada 1 Juni 2023, Chen, Baekhyun, dan Xiumin secara resmi mengajukan gugatan untuk mengakhiri kontrak eksklusif mereka dengan SM Entertainment, mengklaim adanya ketidakadilan.
Para anggota menuduh SM Entertainment memberlakukan kontrak budak yang membuat mereka harus menandatangani kontrak selama kurang lebih 17 atau 18 tahun. Selain itu, EXO-CBX menuntut transparansi perhitungan penghasilan, namun SM Entertainment tidak kunjung memberikan transparansi hingga Maret 2023. SM Entertainment juga menanggapi dengan menuduh adanya pengaruh pihak eksternal yang mendorong Chen, Baekhyun, dan Xiumin untuk memutus kontrak mereka.
4. Perjanjian dan Kesepakatan
Setelah perselisihan awal, kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang dikenal sebagai Perjanjian 6·18. Perjanjian ini menegaskan validitas kontrak yang ada, namun membagi aktivitas secara spesifik. Aktivitas grup penuh EXO tetap berada di bawah SM Entertainment, sementara aktivitas unit atau solo EXO-CBX akan berjalan di bawah label independen mereka sendiri, INB100.
Dalam perjanjian tersebut, disepakati bahwa SM Entertainment akan menerima 10% dari pendapatan aktivitas pribadi EXO-CBX. Perjanjian ini diharapkan dapat menjadi jalan tengah untuk menjaga hubungan profesional antara agensi dan artis, meskipun kemudian memicu konflik baru di kemudian hari.
5. INB100 dan Tuduhan Pelanggaran Kontrak oleh SM
Pada Januari 2024, Baekhyun mendirikan agensi baru bernama INB100, dan Chen serta Xiumin bergabung pada 8 Januari 2024. Namun, pada Juni 2024, INB100 mengadakan konferensi pers untuk mengungkap dugaan pelanggaran kontrak dari SM Entertainment.
INB100 mengklaim bahwa SM Entertainment menuntut 10% dari pendapatan aktivitas individu artis, padahal kesepakatan awal adalah 5,5% biaya distribusi yang dijanjikan SM kepada distributor musik. Tuduhan ini kembali memanaskan hubungan antara EXO-CBX dan SM Entertainment, memicu babak baru dalam perselisihan hukum mereka.
6. SM Entertainment Menggugat Balik EXO-CBX
Menanggapi tuduhan INB100 dan kegagalan pembayaran, SM Entertainment tidak tinggal diam. SM Entertainment menuntut Chen, Baekhyun, dan Xiumin untuk memenuhi kontrak yang telah disepakati sebelumnya dan melayangkan gugatan ke Pengadilan Distrik Timur Seoul.
Gugatan ini menuntut pemenuhan pembayaran 10% yang sudah jatuh tempo sesuai kesepakatan Perjanjian 6·18. Sebagai respons, EXO-CBX berencana menuntut balik SM Entertainment atas gugatan perdata tersebut, serta melaporkan kontrak eksklusif yang tidak adil.
7. Mediasi Gagal
Proses mediasi antara EXO-CBX dan SM Entertainment di Pengadilan Distrik Timur Seoul tidak membuahkan hasil. Mediasi pertama gagal mencapai kesepakatan, diikuti oleh kegagalan mediasi kedua. Kabar terbaru ini menimbulkan pro kontra dari penggemar termasuk netizen Korea.
8. Dampak Kekalahan Hukum EXO-CBX Atas SM Entertainment
Kekalahan dalam enam persidangan atau proses administratif terpisah ini memiliki dampak signifikan pada aktivitas grup EXO. Terbaru, EXO umumkan akan comeback dan merilis album. Namun, Chen, Baekhyun dan Xiumin tidak ikut tampil dalam comeback grup EXO.
Fan meeting "EXO'verse" pada Desember 2025 dan rencana perilisan album studio ke-8 pada tahun 2026 dengan enam anggota (Suho, Chanyeol, D.O., Kai, Sehun, dan Lay), tanpa melibatkan Chen, Baekhyun, dan Xiumin. Keputusan ini menandai era baru bagi grup EXO dengan formasi yang berbeda.
9. QnA Gugatan EXO-CBX Atas SM Entertainment
1. Apa hasil putusan pengadilan terkait gugatan EXO-CBX terhadap SM Entertainment?
Pengadilan Korea Selatan telah menolak enam gugatan hukum atau sengketa administratif yang diajukan oleh EXO-CBX terhadap SM Entertainment, menyatakan tidak ada bukti dugaan praktik ilegal atau penipuan dari SM.
2. Apa saja klaim utama yang diajukan oleh EXO-CBX?
EXO-CBX mengklaim SM Entertainment gagal menyediakan data penyelesaian, memberlakukan kontrak tidak adil atau 'kontrak budak', dan menuntut transparansi perhitungan penghasilan.
3. Bagaimana "Perjanjian 6·18" mengatur aktivitas EXO-CBX?
Perjanjian "6·18" memungkinkan aktivitas grup penuh EXO tetap di bawah SM Entertainment, sementara aktivitas unit atau solo EXO-CBX akan berjalan di bawah label independen mereka, INB100, dengan SM menerima 10% dari pendapatan pribadi mereka.
4. Apa dampak kekalahan hukum ini terhadap aktivitas grup EXO?
EXO baru-baru ini akan comeback dengan enam anggota, termasuk fan meeting dan perilisan album baru tanpa Chen, Baekhyun, dan Xiumin.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
(kpl/nlw)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
