OMEGA X Ajukan Pendaftaran Merk Dagang Nama Grup dan Fandomnya Pasca Alami Kekerasan dari CEO Agensi

Penulis: Editor Kapanlagi.com

Diterbitkan:

OMEGA X Ajukan Pendaftaran Merk Dagang Nama Grup dan Fandomnya Pasca Alami Kekerasan dari CEO Agensi
OMEGA X (Credit: omegax_official)

Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Fauziah Maisarah

Dilansir dari Allkpop, Telah dikonfirmasi bahwa OMEGA X Mengajukan merek dagang atas nama grup dan fandom untuk melindungi diri mereka sendiri.

Pada 14 November, grup tersebut mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan konferensi pers dengan menghadirkan pengacara mereka. Menjelang kegiatan dilakukan, grup tersebut memberikan pemberitahuan khusus melalui perwakilan hukum mereka mengenai merek dagang grupnya.

Menurut perwakilan firma hukum S, OMEGA X menyelesaikan pendaftaran merek dagang melalui firma hukum pada tanggal 7 November. Permohonan itu diterapkan untuk nama Grup mereka "OMEGA X" dan nama fandom merek "FOR X."

 

 

1. OMEGA X Juga Mendaftarkan Merek Dagang Tagar #PROTECTOMEGAX

OMEGA X tak hanya mendaftarkan merek dagang nama grup dan fandomnya saja, para fans memperhatikan bahwa tagar #PROTECTOMEGAX" juga telah didaftarkan.

Ini adalah tagar resmi yang digunakan oleh grup dan fandom untuk menyadarkan akan pelecehan dan penganiayaan yang mereka hadapi di tangan Spire Entertainment.

 

 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Ini Merupakan Keputusan Melindungi Diri dari Agensi

OMEGA X tampaknya telah mengambil keputusan untuk melindungi diri di tengah konflik dengan agensi mereka Spire Entertainment.

Perwakilan hukum OMEGA X menjelaskan, "Kami berencana untuk menjelaskan situasi grup saat ini dan arah masa depan yang akan mereka ambil."

Baru-baru ini, OMEGA X menjadi pusat perhatian setelah diserang secara verbal dan fisik oleh mantan CEO Spire Entertainment selama tur mereka di luar negeri. 

Sebagai tanggapan, Spire Entertainment menjelaskan bahwa CEO mengangkat suaranya selama tur, tetapi itu adalah kesalahpahaman yang telah diselesaikan.

Namun demikian, kontroversi terus berlanjut, dan CEO mengundurkan diri dari posisinya pada 7 November.

 

(kpl/mag)

Rekomendasi
Trending