Cerita tentang Telur Rebus di AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU Ternyata Terinspirasi dari Kisah Bene Dion
Cerita tentang Telur Rebus di AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (credit: imdb)
Kapanlagi.com - Film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU tengah jadi sorotan setelah meraih 7,5 juta penonton hanya dalam 18 hari penayangan. Capaian ini secara resmi menempatkan AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU sebagai film Indonesia terlaris keempat sepanjang masa.
Di balik kesuksesan tersebut, sang sutradara Muhadkly Acho kerap membagikan cerita proses kreatif film komedi ini. Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah di balik adegan telur rebus yang sederhana namun membekas.
Melalui Instagram pribadinya, Muhadkly Acho mengungkap bahwa adegan tersebut terinspirasi dari kebiasaan ibu Bene Dion yang selalu memberi telur rebus. Adegan ini kemudian dimaknai sebagai bentuk interaksi orang tua dan anak dengan makna emosional yang dalam. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Baca artikel lainnya dengan topik yang sama di Liputan6.
1. Terinspirasi dari Ibu Bene Dion
Muhadkly Acho menyebut adegan telur rebus dalam film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU berangkat dari cerita personal Bene Dion. Kebiasaan sang ibu yang selalu memberikan telur rebus menjadi titik awal lahirnya adegan tersebut.
Kisah itu dikenal luas oleh para pendengar podcast Agak Laen dan kemudian diadaptasi ke dalam film. �Bagi para pendengar podcastnya, pasti paham kalau adegan telur rebus ini terinspirasi dari kisah mamaknya Bene yang selalu memberinya telur rebus dalam segala kesempatan sebagai bentuk perhatian,� tulisnya.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Adegan Sudah Dipikirkan Sejak Lama
Ide menghadirkan adegan telur rebus sebenarnya telah lama ada di benak Muhadkly Acho. Namun, ia menunggu momen yang tepat agar adegan tersebut menyatu dengan cerita film.
Kesempatan itu akhirnya hadir dalam AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU yang dirasa paling pas secara emosional. �Sudah lama saya ingin memasukkan adegan ini, tapi baru ketemu momennya di AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU,� ujarnya.
3. Yakin Akan Relevan dengan Banyak Anak
Sejak awal penulisan, Muhadkly Acho merasa adegan ini akan dekat dengan pengalaman banyak orang. Ia melihat pola perhatian orang tua yang kerap diekspresikan lewat makanan.
Menurutnya, tawaran makan selalu muncul setiap kali anak pulang ke rumah orang tua. �Bukan perkara telurnya, tapi coba kita ingat-ingat.. setiap kali kita mengunjungi orang tua, apa yang selalu mereka tawarkan? Ya, makan,� katanya.
4. Kaitan Makanan dengan Hubungan Orang Tua dan Anak
Muhadkly Acho sempat mempertanyakan alasan orang tua selalu menawarkan makanan. Pemahaman itu baru ia rasakan sepenuhnya setelah menjadi orang tua.
Ia menyadari bahwa memberi makan adalah naluri orang tua untuk tetap berguna bagi anak. �Tapi setelah saya jadi orang tua dan pikir-pikir lagi, saya baru sadar, ternyata hati orang tua memang didesain untuk menjadi provider dan berguna bagi anaknya,� ungkapnya.
5. Makanan Jadi Cara Orang Tua Merasa Berguna
Seiring bertambahnya usia, orang tua perlahan kehilangan banyak peran dalam hidup anaknya. Dalam kondisi tersebut, makanan menjadi satu-satunya hal yang masih bisa mereka berikan.
Bagi orang tua, hal sederhana itu menjadi simbol cinta dan kebermanfaatan. �Sementara, ketika usia tak lagi muda dan harta tak lagi ada, sulit untuk selalu merasa berguna bagi anak yg kita cinta. Dan satu-satunya yg bisa ditawarkan orang tua dalam kondisi itu adalah.. makanan,� katanya.
6. Makna Mendalam Adegan Telur Rebus
Adegan telur rebus dalam AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU menyimpan makna emosional yang besar bagi sang sutradara. Menerima pemberian orang tua, sekecil apa pun, memiliki arti mendalam bagi mereka.
Sikap menerima dengan tulus diyakini mampu menghadirkan kebahagiaan bagi orang tua. �Terima makanan itu dengan kedua tanganmu penuh rasa syukur, meski itu hanya sebutir telur rebus. Percayalah, itu akan membuatnya bahagia berhari-hari,� ujarnya.
7. Pertanyaan Terkait Makna Mendalam Adegan Telur Rebus
Q: Mengapa adegan telur rebus di AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU terasa begitu emosional?
A: Adegan tersebut terinspirasi dari kebiasaan ibu Bene Dion yang memberi telur rebus sebagai bentuk perhatian sederhana namun penuh makna.
Q: Apa pesan utama dari adegan telur rebus menurut Muhadkly Acho?
A: Pesannya bukan pada makanannya, melainkan pada kasih sayang dan naluri orang tua untuk tetap berguna bagi anak.
Q: Kenapa makanan sering menjadi simbol hubungan orang tua dan anak?
A: Karena makanan adalah cara paling sederhana dan konsisten bagi orang tua untuk mengekspresikan cinta dan perhatian.
Mau baca fakta unik film lainnya? Yuk baca di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca juga:
Angga Dwimas Sasongko Ungkap Alasan Pilih Galangan Kapal Jadi Lokasi Syuting 'RATU MALAKA'
Film PARA PERASUK Siap Tayang 2026 - Sinopsis, Pemeran dan Fakta Menariknya
Aditya Zoni Akui Sempat Canggung Saat Syuting 'RAJAH' Bareng Sang Adik
RATU PETAKA Film Horor Pegeant Mulai Syuting, Hari Pertama Para Pemain Tampil Pakai Dress dan Makeup Glam
BTS Andre Taulany dan Hesti Purwadinata Jadi Pasangan Dukun di COMIC 8 Revolution: Santet K4bin3t Full Ngakak
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
Berita Foto
(kpl/sjn)
Advertisement
