Karakter Dituding Jiplak dari Platform Luar, Ini Penjelasan Sutradara 'MERAH PUTIH: ONE FOR ALL'
Diperbarui: Diterbitkan:

Endiarto © KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi
Kapanlagi.com - Selain soal kualitas dan bujet, film animasi 'MERAH PUTIH: ONE FOR ALL' juga diterpa isu tak sedap mengenai desain karakternya. Beredar kabar bahwa karakter-karakter dalam film tersebut dibeli atau menjiplak dari platform luar, bukan dibuat secara orisinal.
Menanggapi tudingan ini, sutradara Endiarto memberikan penjelasan teknis mengenai proses penciptaan karakter. Ia mengatakan bahwa di era digital saat ini, proses pembuatan animasi tidak lagi dilakukan secara manual.
"Jadi gini, secara teknis ya pak. Secara teknis, kalau hari gini digital, itu kan nggak ada animasi pakai manual gambar. Semua pakai digital, apapun platformnya," kata Endiarto saat ditemui di kawasan Kuningan, Senin (11/8/2025).
Advertisement
1. Tak Menampik Adanya Penggunaan Template
Ia menegaskan bahwa konsep dan wujud akhir setiap karakter tetap diciptakan dan ditentukan oleh timnya melalui proses diskusi yang panjang. Menurutnya, penggunaan teknologi IT dan template adalah hal yang lumrah untuk mempermudah pekerjaan.
"Cuma kita sudah diskusi, karakter pemainnya begini modelnya, karakter pemain kedua begini, itu yang kita ciptakan. Nah, tidak digambar, eh sudah jelas. Kalau zaman dulu animasi kan digambar per satu-satu. Kalau sekarang sudah pakai IT," jelasnya.
Endiarto tidak menampik adanya penggunaan template yang sudah ada, namun ia menekankan bahwa template tersebut tidak digunakan mentah-mentah. Timnya melakukan banyak modifikasi agar sesuai dengan karakter yang sudah mereka konsepkan.
"Pasti ada dari template yang sudah berkembang, cuma kan kalau template kan nggak sesuai. Kita modifikasi apa dan sebagainya. Yang pasti tidak dilakukan secara manual sketsa gambar, itu IT begini, sudah nggak," tegasnya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Proses Build Karakter
Proses build karakter tetap dilakukan oleh tim animator lokal. Ia memberikan contoh bagaimana mereka menentukan postur dan ciri khas masing-masing tokoh sesuai dengan latar belakang daerahnya, seperti Aji dari Betawi atau Nara dari Papua.
"Artinya secara karakter itu bukan mengambil atau tetap di-build sama teman-teman? Tetap di-build sama anak-anak animasi. Nah cara build-nya kan bisa macam-macam karena pakai IT," ujarnya.
"Oh karakternya Aji begini ya, karena dia dari Betawi, dia lebih energetic. Jadi posturnya kurus ini. Kalau yang Nara gembul karena dari Papua gini. Nah itu tinggal dicari kan, nah itu kan kombinasi," tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa proses desain karakter tidak langsung jadi, melainkan melalui beberapa kali revisi. Tim akan berdiskusi jika sebuah desain dirasa kurang mewakili karakter yang diinginkan.
"Karakternya juga nggak langsung cocok. 'Eh ini kurang mewakili'. Dirubah ya, kita semua diskusi, 'Oh harus begini, begitu'," pungkasnya.
Baca berita MERAH PUTIH ONE FOR ALL lainnya di Liputan6.com.
Advertisement
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/far/phi)
Advertisement