Kapanlagi.com - Menbudpar Jero Wacik ternyata selalu memantau perkembangan film Indonesia, terutama film-film yang mengandung unsur edukasi. Ia sangat menghargai para insan perfilman yang berjuang melalui film. Namun demikian, ia juga merasa prihatin pada beberapa film yang terkesan 'mengacaukan' pendidikan bangsa. "Dulu saat saya baru menjabat sebagai menteri tahun 2004, film Indonesia keadaannya hidup segan mati tak mau. Tapi saya masih melihat semangat filmnya masih banyak. Saya punya grafiknya dan sekarang ada peningkatan. Saya yakin Indonesia bisa buat film yang banyak," ujar Menbudpar saat ditemui di Kantor Kemenbudpar, Jl. Merdeka Barat, Jakarta, beberapa waktu lalu, dalam acara peresmian Festival Film Indonesia (FFI). Dan sejak tahun 2004 Menbudpar mulai membangun lagi festival film untuk menggairahkan perfilman nasional. "Tidak mudah memang. Pernah ada 33 Piala Citra dikembalikan. Tapi saya harus sabar, kalau ini bukan negara demokrasi pasti reaksi saya juga beda," tandasnya. Bahkan saat para insan film nasional meminta agar FFI dikelola swasta, dengan alasan bahwa jika pemerintah yang mengelolanya pasti tak beres, Menbudpar mengabulkannya dengan membentuk Komite Festival Film Indonesia (KFFI). "Saya mengalah sedikit. Saya sudah 100 kali mengalah. Kalau demi orang film saya selalu mengalah. Demi film nasional saya harus mengorbankan perasaan. Makanya tahun ini FFI harus jalan lagi. Mudah-mudahan lebih baik dari tahun sebelumnya," tegasnya. Dalam acara tersebut Menbudpar juga meresmikan FFI 2010 yang diadakan di Batam, Kepulauan Riau, yang rencananya akan diselenggarakan pada 29 November - 4 Desember 2010. Peresmian FFI selain dihadiri para aktor dan aktris senior, dihadiri juga pejabat pemerintahan daerah Kepulauan Riau yang diwakilkan oleh wakil Gubernur Kepulauan Riau dan Walikota Batam.