Remake 'ARINI', Ismail Basbeth Larang Pemain Nonton Film Aslinya

Penulis: Guntur Merdekawan

Diterbitkan:

Remake 'ARINI', Ismail Basbeth Larang Pemain Nonton Film Aslinya Aura Kasih / Credit: KapanLagi - Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Sutradara film independen asal Yogyakarta, Ismail Basbeth dipercaya menyutradarai remake film sukses ARINI, MASIH ADA KERETA YANG AKAN LEWAT yang rilis tahun 1987 silam. Selama proses pra produksi hingga pengambilan gambar usai, Ia melarang dirinya sendiri, kru serta pemain film menonton versi asli yang dibesut oleh almarhum Sophan Sophiaan.

Ada alasan khusus mengapa Ismail memberikan larangan menonton versi lawas yang menjadi film terlaris selama peredarannya pada masa itu. Yakni untuk menghindari keinginan menjadi yang terbaik dari karya sebelumya.

"Secara sadar, aku melarang semua yang terlibat untuk nonton film aslinya. Karena kami kru dan pemain itu masih sepantaran dan tidak punya relasi langsung dengan film itu. Terus aku merasa nama Sophan Sophiaan terlalu besar untuk kita menanggungnya," kata Ismail dalam jumpa pers di Kemang Village, Jakarta Selatan, Kamis (1/3).


Poster resmi 'ARINI' / Credit: Max PicturesPoster resmi 'ARINI' / Credit: Max Pictures

Sebagai pondasi, pada akhirnya Ismail berpegang teguh hanya pada novelnya yang ditulis oleh Mira W. "Kita fokus di nama besar Mira W saja. Toh kita nggak ketemu Mira-nya, hanya ketemu novelnya saja. Karena teks itu tidak mengancam daripada audio visual. Jadi kita ambil materi dari novelnya, yang sudah ditulis menjadi skenario oleh Titien Wattimena," sambung pria berusia 32 tahun ini.

Cornelio Sunny selaku produser eksekutif sangat mendukung langkah yang diambil oleh Ismail Basbeth. Karena bila mengacu pada versi aslinya bisa terjadi hal-hal yang merusak esensi dari remake yang dibintangi Aura Kasih dan Morgan Oey ini.

"Alasan kenapa kami tidak menonton film aslinya karena nggak mau lebih baik dari film sebelumnya. Tujuan kita di sini nggak ingin mengalahkan apa yang terjadi sebelumnya. Yang kita remake konteks teksnya. Kita kan pemuda filmmaker apinya terlalu banyak, takutnya mau ngelawan tapi malah salah," tutur Cornelio. Ismail Basbeth menimpali, "Selama elemen sama, gagasannya sama, inilah cara penghormatan kami," pungkas dia.


(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/abs/gtr)

Reporter:

Adi Abbas Nugroho

Rekomendasi
Trending