Remaster 'NAGABONAR' Melihat Indonesia Dengan Hati
Kapanlagi.com - Sukses film NAGABONAR JADI 2 memang tak terbantahkan. Film arahan sutradara kawakan Deddy Mizwar ini memberikan warna tersendiri bagi dunia perfilman Indonesia saat ini di tengah kaya tema seragam. Tema horor laris semua buat. Tema drama percintaan laku, semua berproduksi sama. Tapi tidak bagi Deddy. Pria 53 tahun yang telah malang melintang di dunia perfilman nasional ini, selalu keluar dari patron keseragaman tersebut. Di tengah kejemuan akan tema–tema pasaran saat ini, Deddy kembali membuat gebrakan dengan me-remaster film NAGABONAR karya MT. Rizaf dengan embel–embel judul "Melihat Indonesia Dengan Hati".Dalam premiere di Planet Hollywood, semalam (6/5), film NAGABONAR "Melihat Indonesia Dengan Hati", bersetting tahun 1948–1949, yang seakan mengajak kita semua menengok kembali ke masa lalu untuk melihat sejauh mana kita telah melangkah. "Andaikan sekarang ini hasilnya belum baik mari kita perbarui dengan hati, etika dan cinta," ujar Deddy.Dengan 25 frame ditusir ulang, relatif tidak ada perbedaan mendasar antara NAGABONAR asli dan remaster. Apalagi ditambah sentuhan dolby stereo serta teknologi mutakhir saat ini. Tak ada yang beda kecuali pada opening dan closing. "Film ini merupakan refleksi kondisi sosial pada saat itu," imbuh Deddy. MT Rizaf selaku sutradara pertama NAGABONAR menyebut sebagai film penuh dengan balutan semangat idealis. "Tak ada kru yang mengeluh setelah beberapa bulan syuting dengan tiga kali dihajar banjir bandang dan saya sendiri tertabrak kereta," kenangnya.Sementara bagi Nurul Arifin, salah satu bintang dalam film tersebut saat itu, inilah saatnya menyuguhkan sesuatu yang lain dalam film nasional dan saat baginya untuk dipuja kembali. "Ini akan menjadi kesempatan saya untuk bisa dipuja kembali, untung–untung dapat tawaran main lagi," kata Nurul sedikit kelakar. Lain lagi dengan, Afrizal Anoda – pemeran Bujang, sohib Nagabonar, menyatakan film ini menjadi bagian dari masa lalu dan kita jarang untuk bisa kembali ke dalam masa lampau. "Dulu aku sempat malu lihat film ini. Malu karena tidak punya duit," ungkap Afrizal.Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(kpl/wwn/tri)
Advertisement
