Review 'GJLS: IBUKU IBU-IBU', Komedi Lengkap yang Dekat Dengan Kehidupan Sehari Hari Masyarakat Indonesia
Diperbarui: Diterbitkan:

© KapanLagi.com/Daniel Kampua & youtube.com/@cinema21
Kapanlagi.com - Sajian komedi keluarga Indonesia berjudul GJLS: IBUKU IBU-IBU meramaikan industri film Tanah Air pada pertengahan 2025 ini. Film yang menjadi langkah baru GJLS dari dunia podcast menuju industri film ini dibintangi oleh sederet nama beken. Mulai dari trio komedian GJLS: Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo; aktris kenamaan Nadya Arina, hingga para senior seperti Luna Maya & Bucek Depp.
Rigen, Hifdzi, dan Rispo masing-masing menghadapi masalah hidup yang kompleks. Sudah dewasa, mereka masih jauh dari kemapanan dan masih mengandalkan ayah mereka, Tyo (Bucek Depp) yang bekerja sebagai pemilik kost.
Tyo merasakan kesepian dan kesedihan usai sang istri yang juga ibu dari ketiga anak laki-lakinya meninggal dunia. Singkat cerita, Tyo bertemu dengan Feni (Nadya Arina), gadis cantik yang tinggal di kost miliknya. Tyo yang jatuh hati kepada Feni lantas berencana menikahinya dalam waktu dekat sekaligus mewariskan usaha kost-kostannya kepada wanita SPG rokok tersebut.
Advertisement
Rigen, Hifdzi, dan Rispo kaget dengan keputusan ayah mereka. Tidak terima warisan akan jatuh ke tangan orang lain, ketiganya berusaha menggagalkan rencana pernikahan tersebut. Namun, permasalahan justru semakin rumit dengan kemunculan Sumi (Luna Maya), teman lama Tyo. Meski awalnya tidak menimbulkan kecurigaan, Sumi ternyata memiliki niat buruk dan diam-diam mencuri sertipikat rumah kost milik Tyo.
1. Luna Maya & Nadya Arina: Bukan Sekadar Pelengkap
youtube.com/@cinema21
Trio GJLS Rigen, Hifdzi, dan Rispo menjadi tokoh sentral di film ini. Akting dan chemistry mereka pun bisa dibilang ciamik karena sama-sama punya latar belakang sebagai komedian tunggal. Meski begitu, dua karakter utama wanita di GJLS: IBUKU IBU-IBU juga bukan sekadar pelengkap dari trio GJLS.
Nadya Arina yang dikenal sebagai bintang film bergenre drama ternyata juga piawai main film komedi. Akting sedihnya sebagai Feni saat mendapat penolakan dari anak-anak Tyo menunjukkan kelasnya sebagai sosok yang besar dari film drama. Nadya berhasil membangun imej sebagai gadis cantik, centil, sekaligus punya emosi yang meledak-ledak saat konflik terjadi.
Luna Maya yang dikenal sebagai ratu film horor juga tampil apik di film ini. Menjadi karakter Sumi yang antagonis, Luna Maya menunjukkan kelasnya sebagai salah satu senior di dunia seni peran Tanah Air. Pada GJLS: IBUKU IBU-IBU, Luna Maya atau Sumi tampil jadi sosok yang centil saat menggoda Tyo, sosok manipulatif saat menipu Tyo, sekaligus sosok 'korban' di film horor saat adegan Rigen berpura-pura menjadi hantu di kamar Sumi.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Bucek Depp Jadi Sosok Matang Kebapakan
youtube.com/@cinema21
Bucek Depp menegaskan statusnya sebagai salah satu aktor senior yang telah makan asam garam dunia seni peran. Bucek sukses memerankan Tyo, sosok ayah yang bijak, kocak, sekaligus bucin kepada pasangan. Sama seperti Nadya Arina & Luna Maya, kehadiran Bucek bukan hanya sebagai pelengkap trio GJLS tapi juga untuk menghidupkan premis utama film ini.
Tyo jadi sosok ayah yang hangat tapi tegas kepada tiga anaknya. Tyo juga bisa jadi sosok yang bucin kepada istri pertamanya yang telah meninggal dunia, kepada Feni, dan sosok pria yang tidak tahan dengan rayuan wanita. Tyo mencerminkan kehidupan bapak-bapak pengelola kost yang kurang update teknologi dan berpotensi jadi korban penipuan karena sangat polos.
Advertisement
3. Bloopers yang Ditampilkan Secara Gamblang
������© KapanLagi.com/Daniel Kampua
Pada GJLS: IBUKU IBU-IBU, sejumlah bloopers ditampilkan secara gamblang di scene utama film ini. Salah satunya bloopers muncul saat dokter menjelaskan sakit yang diderita Tyo kepada trio Rigen, Hifdzi, dan Rispo. Hal ini bikin punchline dari humor yang disajikan makin nendang.
Bloopers juga muncul pada adegan trio GJLS masuk ke rumah Sumi secara diam-diam. Hal ini di luar kebiasaan film komedi di Indonesia yang tak memasukan bloopers ke dalam film final.
Buat yang belum tahu, bloopers merupakan klip pendek dari sebuah film, program televisi, atau produksi video yang berisi kesalahan yang dibuat oleh pemain atau kru. Biasanya bloopers ditampilkan di akhir film atau di post credit scene.
4. Pesan Moral Dari Fenomena yang Relate
youtube.com/@cinema21
Sejumlah fenomena sosial-masyarakat yang disajikan di film ini begitu relate dan dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia. Rispo yang ketagihan main judi online hingga terjerat pinjaman online dan dikejar debt collector memberikan edukasi bagi masyarakat Indonesia agar menjauhi sumber utama masalah keuangan: judi online.
Tyo yang tanpa perhitungan membubuhkan tanda tangan di sebuah surat perjanjian yang telah diubah untuk kepentingan Sumi akhirnya harus merelakan sertipikat rumah kost miliknya jatuh ke tangan yang tidak semestinya. Hal ini memberi pelajaran bagi masyarakat agar hati-hati membuat perjanjian dengan pihak manapun agar tidak menjadi korban penipuan.
5. Film Komedi 'Dewasa'
youtube.com/@cinema21
Film ini mendapat rating D17 yang mana banyak adegan maupun perkataan dewasa. Beberapa umpatan, kata kasar, adegan sensual, bahkan adegan masturbasi 'tersaji' di GJLS: IBUKU IBU-IBU. Meski tak ada adegan ciuman maupun hubungan seksual, rasanya rating D17 yang diberikan sudah pantas untuk GJLS: IBUKU IBU-IBU.
Komedi di GJLS: IBUKU IBU-IBU juga mengandung beberapa dark joke seperti mempermainkan perkataan tokoh berbibir sumbing, membuat lelucon dengan tokoh yang tidak memiliki leher, serta mempermalukan orang dengan tinggi badan di bawah normal atau kerdil. Jelas, perlu 'kedewasaan' penonton buat mencerna dan memahami model joke seperti ini.
6. Ruang Untuk Improve
������© KapanLagi.com/Daniel Kampua
Bila film ini akan dibuat sekuelnya, sejumlah saran dari penulis adalah bloopers yang disertakan ke dalam adegan utama bisa dikurangi, dark joke tak perlu yang juga dikurangi, serta premis utama yang lebih dikuatkan kembali. Bila dibuat, sekuel film GJLS: IBUKU IBU-IBU bakal lebih nampol lagi dan diterima oleh semua kalangan dengan mempertimbangkan saran di atas.
7. KLovers, Buruan Nonton!
instagram.com/gjlsentertainment
Saat artikel ini dirilis, GJLS: IBUKU IBU-IBU masih memasuki hari ketiga sejak penayangan perdana di sejumlah bioskop Tanah Air. Buat yang belum nonton, film ini masuk ke dalam rekomendasi film komedi yang sangat worth to watch.
Setelah nonton ini, kamu pasti keluar bioskop dengan tawa lebar sambil mengingat aksi-aksi gila dari Rispo dkk. Film ini cocok buat KLovers yang sedang punya masalah segudang. Kamu bisa healing dengan menonton film berdurasi 95 menit ini.
KLovers, kamu juga bisa lihat review film-film lainnya di sini ya. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Berita Lainnya
Review Film 'KARATE KID: LEGENDS', Pertarungan Li Fong di New York Didukung Tuan Han & Daniel LaRusso
Review Film 'MISSION: IMPOSSIBLE - THE FINAL RECKONING', Ethan Hunt Makin di Luar Nalar - Ada Aktor yang Comeback!
[REVIEW] 'SQUID GAME Season 2', Tetap Brutal dan Menegangkan Meski Alur Cenderung Lambat
[REVIEW] 'HERETIC', Film Horor Psikologi yang Bikin Nggak Nyaman Tapi Penasaran
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/ums)
Umar Sjadjaah
Advertisement