Kenapa Hantu Lebih Suka Muncul di SMA? Ini Deretan Film Horor yang Luput dari Radar

Penulis: Chloe Yacinta Kemur

Diterbitkan:

Kenapa Hantu Lebih Suka Muncul di SMA? Ini Deretan Film Horor yang Luput dari Radar
Halloween H20 (Image by JustWatch.com).

Kapanlagi.com - Masa SMA selalu menarik untuk dieksplorasi dalam film, apalagi jika dikombinasikan dengan genre horor. Ruang kelas yang sunyi, lorong sekolah yang gelap, serta dinamika remaja yang penuh tekanan menciptakan suasana yang siap menyulut teror.

Sayangnya, sebagian besar perhatian publik tertuju pada film-film horor populer semacam It Follows atau Jennifer's Body, dan membuat sejumlah judul lain yang tak kalah menarik justru luput dari sorotan. Artikel ini mengulas film-film horor berlatar SMA yang underrated, tapi menyuguhkan atmosfer seram, karakter remaja kompleks, dan narasi yang layak untuk dinikmati oleh para pencinta horor. Dilansir oleh KapanLagi.com dari berbagai sumber, Senin (2/6/2025).

1. Disturbing Behavior: Teror di Balik Anak-Anak Teladan

Film ini mengangkat tema manipulasi sosial dengan latar sekolah menengah yang tampaknya damai, namun menyimpan eksperimen berbahaya terhadap para siswanya. Cerita tentang remaja yang mencoba melawan sistem ini terasa relevan, terutama karena menggunakan perspektif siswa baru yang belum terpengaruh norma sekolah tersebut.

Dengan pendekatan semi-fiksi ilmiah, Disturbing Behavior menambah lapisan pada genre horor remaja. Transformasi murid-murid "nakal" menjadi terlalu sempurna menunjukkan bahwa teror bisa hadir dalam bentuk konformitas yang dipaksakan.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Halloween H20: Ketika Masa Lalu Mengejar di Sekolah

Halloween H20: 20 Years Later tidak hanya melanjutkan warisan film horor klasik, tetapi juga memindahkan ketegangan ke lingkungan sekolah eksklusif. Tokoh Laurie Strode kembali dalam peran yang lebih dewasa, sekaligus menunjukkan bagaimana trauma masa lalu bisa mengancam stabilitas masa kini.

Melalui interaksi antara ibu dan anak di tengah ancaman pembunuh bertopeng, film ini menghadirkan dinamika emosional yang jarang dijumpai dalam film horor remaja. Sekolah di sini bukan hanya latar, tapi juga simbol perlindungan yang mulai retak.

3. Detention: Kekacauan Dimulai dari Ruang Hukuman

Disutradarai oleh Joseph Kahn, Detention menggabungkan berbagai genre dalam satu paket yang penuh kejutan. Mulai dari komedi, horor, sampai elemen sci-fi, semuanya dibungkus dalam narasi remaja yang cepat dan eksentrik.

SMA dalam film ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga medan pertempuran melawan pembunuh dan trauma pribadi. Penonton diajak menelusuri misteri pembunuhan sambil disuguhi percakapan khas remaja yang satir dan penuh referensi budaya pop.

4. The Blackcoat's Daughter: Ketakutan yang Tumbuh Dalam Keheningan

Film ini menyuguhkan ketegangan yang perlahan tapi pasti, dengan latar sekolah Katolik yang sunyi dan terisolasi. Nuansa dingin, baik secara visual maupun emosional, menyelimuti keseluruhan cerita yang disampaikan secara non-linear.

Ketegangan dalam The Blackcoat's Daughter tidak dibangun melalui adegan kejut, tetapi lewat atmosfer dan simbolisme. Sekolah menjadi lokasi yang penuh ambiguitas, di mana batas antara dunia nyata dan supranatural perlahan memudar.

5. Seance: Rahasia Berdarah di Asrama Elite

Seance mengambil latar sekolah asrama khusus perempuan, tempat di mana misteri, kompetisi sosial, dan kejadian gaib bertemu. Ceritanya dimulai dari ritual iseng yang berujung pada kematian, lalu berkembang menjadi kisah pembunuhan berantai di lingkungan tertutup.

Dengan memadukan unsur misteri pembunuhan dan horor supranatural, film ini memberikan pengalaman menonton yang tak hanya menegangkan, tetapi juga penuh teka-teki. Ketegangan terbangun dari dinamika antar siswi, yang saling curiga dan menyimpan rahasia masing-masing.

6. Fenomena Horor SMA: Mengapa Sekolah Selalu Menjadi Sumber Teror?

Sekolah menengah sering menjadi pilihan sineas untuk membingkai kisah horor karena memiliki ruang emosional yang sangat kaya. Masa remaja adalah periode krusial di mana identitas dibentuk, dan dalam film horor, tekanan ini diperkuat melalui ancaman eksternal seperti pembunuh atau kekuatan gaib.

Lorong yang tampak biasa bisa berubah menjadi lokasi pembantaian. Konflik antar siswa bisa berubah menjadi motif pembunuhan. Semua ini menjadikan latar SMA sebagai panggung efektif untuk menjelajahi ketakutan yang lebih dalam dari sekadar monster atau hantu.

7. Film Horor Remaja Underrated yang Layak Diangkat Kembali

Meski tidak sepopuler film-film horor remaja lainnya, deretan film dalam daftar ini memiliki kualitas yang membuatnya layak diperbincangkan ulang. Mereka menyajikan horor dengan pendekatan yang unik, dan sering kali menyentuh aspek psikologis serta sosial para remaja yang jarang disentuh film mainstream.

Ketika banyak film horor berlatar SMA hanya menampilkan jump scare dan karakter stereotip, film-film ini justru mengeksplorasi identitas, isolasi, dan trauma remaja dengan kedalaman yang mengesankan. Inilah yang membuatnya tetap relevan untuk ditonton saat ini.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

(kpl/cyk)

Rekomendasi
Trending