6 Film tentang Anak Sekolah yang Suka Keributan daripada Belajar, Ada Kisah Seru di Baliknya
Diperbarui: Diterbitkan:

Weak Hero (Image by JustWatch.com).
Kapanlagi.com - Film tentang anak sekolah yang suka keributan daripada belajar memiliki daya tarik tersendiri di mata penonton. Kisah-kisah yang diangkat tak hanya menyoroti aksi perkelahian atau kekacauan di lingkungan sekolah, tetapi juga memperlihatkan perjuangan, persahabatan, hingga pencarian jati diri. Tema ini menjadi semakin menarik ketika dibalut dengan karakter-karakter kuat dan latar belakang sekolah yang keras.
Dalam daftar berikut, terdapat sederet film dan serial yang menggambarkan realitas brutal anak-anak sekolah yang lebih suka bertarung daripada membaca buku. Dilansir oleh KapanLagi.com dari berbagai sumber, Senin (26/5/2025).
Advertisement
1. Crows Zero: Kisah Legendaris dari SMA Suzuran yang Dipenuhi Kekerasan
Crows Zero (Image by JustWatch.com).
Film Crows Zero menjadi representasi paling ikonik dalam genre film tentang anak sekolah yang suka keributan. Takiya Genji, sebagai tokoh utama, adalah murid pindahan yang bercita-cita menjadi yang terkuat di sekolah paling brutal di Jepang, SMA Suzuran. Sekolah ini tidak memiliki aturan yang tegas dan dihuni oleh para siswa yang lebih senang berkelahi daripada belajar.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. High & Low Universe: Lima Geng dan Perebutan Teritori yang Brutal
High & Low The Worst (Image by JustWatch.com).
Serial High & Low Universe membawa penonton masuk ke dalam dunia penuh aksi dari lima geng besar yang tergabung dalam kelompok SWORD. Geng-geng seperti Sannoh Rengokai dan Oya Koukou menunjukkan betapa lingkungan sekolah bisa menjadi arena pertempuran yang tak kalah keras dari dunia luar. Serial ini menghadirkan cerita penuh ketegangan, solidaritas, dan semangat mempertahankan wilayah masing-masing.
Advertisement
3. Weak Hero: Perlawanan Cerdas Seorang Siswa Lemah
Weak Hero (Image by JustWatch.com).
Berbeda dari film aksi kebanyakan, Weak Hero menampilkan karakter utama yang secara fisik tampak lemah namun mampu melawan kekerasan di sekolah dengan kecerdasannya. Serial ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan sekolah yang keras, kekuatan tidak selalu berarti otot—strategi dan otak juga bisa menjadi senjata utama untuk bertahan hidup.
4. Study Group: Belajar Jadi Alasan, Bertarung Jadi Kenyataan
Study Group (Image by JustWatch.com).
Study Group menawarkan pendekatan berbeda dalam tema film anak sekolah yang lebih suka keributan daripada belajar. Sekelompok siswa awalnya membentuk kelompok belajar demi masa depan, namun justru terjerumus dalam berbagai masalah dan kekacauan. Dinamika antar karakter serta perjuangan mereka menghadapi tekanan sosial menjadi elemen kuat dalam cerita.
5. Pengepungan di Bukit Duri: Guru Melawan Kekacauan Sekolah Buangan
Pengepungan di Bukit Duri (Image by JustWatch.com).
Pengepungan di Bukit Duri menghadirkan sudut pandang unik dari seorang guru bernama Edwin yang mengajar di SMA Duri-sekolah yang dikenal sebagai tempat anak-anak buangan. Niat Edwin untuk mencari ponakannya membawanya masuk ke lingkungan sekolah yang penuh kekerasan dan kekacauan, memperlihatkan betapa sulitnya menciptakan perubahan di sistem yang sudah bobrok.
6. Oya Koukou: Sekolah Berbahaya yang Terus Mencetak Petarung
Sebagai bagian dari High & Low Universe, Oya Koukou merupakan sekolah yang secara eksplisit dikenal sebagai tempat para siswa petarung. Lingkungan sekolah yang keras menjadikan perkelahian sebagai bagian dari rutinitas, dan setiap siswa bersaing untuk menjadi yang terkuat demi reputasi.
7. Tema Perkelahian dalam Sekolah: Daya Tarik yang Tak Pernah Pudar
Tema film tentang anak sekolah yang lebih suka bertarung daripada belajar terus menjadi favorit karena menyajikan cerita yang intens dan penuh konflik. Baik melalui tokoh siswa ataupun guru, genre ini berhasil mengangkat berbagai isu sosial dan psikologis yang relevan dengan kehidupan remaja.
8. Mengapa Genre Anak Sekolah Penuh Keributan Terus Diminati?
Cerita-cerita dari genre ini tak hanya menyajikan aksi yang memukau, tetapi juga nilai-nilai seperti persahabatan, keberanian, dan pencarian identitas. Para karakter dalam film ini mewakili suara dari mereka yang berada di pinggiran sistem pendidikan, menciptakan daya tarik tersendiri bagi penonton dari berbagai kalangan.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/cyk)
Chloe Yacinta Kemur
Advertisement