1. Diadaptasi Dari Novel Best Seller

Drama remaja THE FAULT IN OUR STARS diadaptasi dari novel laris karangan John Green. Penulis kelahiran Indianapolis, 24 Agustus 1977 tersebut dikenal dengan gaya bertuturnya yang memiliki ciri khas tersendiri. Ia juga dianggap sebagai penulis fiksi genre young adult paling berpengaruh.

Novel The FAULT IN OUR STARS adalah karya paling laris dari pria peraih Michael L Printz Award dari American Library Association ini. Sebelumnya ia menulis LOOKING FOR ALASKA, AN ABUDANCE OF KATHERINES, PAPER TOWNS, LET IT SNOW: THREE HOLIDAY ROMANCE serta WILL GRAYSON, WILL GRAYSON.

Bukan tak mungkin kalau nantinya popularitas novel tersebut makin meroket dengan adanya adaptasi film satu ini. Kisah yang fresh dengan pemain yang fresh pula, pastinya akan membuat penonton merasa lebih fresh.

2. Ditangani Oleh Orang Yang Tepat

Sudah menonton drama komedi (500) DAYS OF SUMMER besutan Marc Webb? Jika iya, kamu tentu penasaran bagaimana jadinya bila novel best seller THE FAULT IN OUR STARS dituangkan dalam bentuk skenario oleh Scott Neustadter dan Michael H. Weber, penulis naskah (500) DAYS OF SUMMER. Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu kesuksesan film drama tersebut ada pada kekuatan naskahnya.

Melihat bagaimana efektifnya film yang meramaikan line up Sundance Film Festival 2009 itu dalam mengulirkan kisah cinta pahit yang dialami Tom Hansen, tentu kita berharap banyak pada kejelian Scott dan Micky meramu adegan dalam novel menjadi lebih filmis. Belum lagi filmnya sendiri diarahkan oleh Josh Boone yang debutnya bertajuk STUCK IN LOVE sukses mencuri perhatian khalayak.

Drama percintaan memang punya magnet tersendiri. Dijamin tak sedikit penonton yang akan datang untuk menonton. Namun dengan penggarapan naskah yang matang, bukan tak mungkin filmnya akan lebih laris dari film superhero.

3. Soundtrack Easy Listening

Film tanpa soundtrack yang pas akan terasa garing. Menghindari hal tersebut, fitur adaptasi novel laris THE FAULT IN OUR STARS ini mempersembahkan album soundtrack yang lagu-lagu akan menambah ornamen dalam filmnya nanti agar lebih hidup.

Tidak tanggung-tanggung, album ini diisi oleh materi dari musisi populer dunia seperti Ed Sheeran, Birdy, Kodaline, Lykke Ki, M83 sampai One Republic. Beberapa nama di atas seperti Ed Sheeran dan One Republic tentunya sudah kamu kenal. Tak hanya piawai menggarap lagu enak, penampilan mereka pun disukai oleh generasi muda.

Untuk single andalan dipakailah kontribusi lagu dari Charli XCX dengan lagu bertajuk Boom Clap yang debut pada April 2014. Selanjutnya ada Ed Sheeran lewat All of The Stars dengan lirik yang dalam sekali dengar saja langsung menancap kuat di otak.

4. Bintangnya Muda Dan Berbakat

Untuk menghidupkan tokoh Hazel Grace yang menderita kanker di usia 16 tahun, dipilihlah sosok cantik Shailene Woodley. Dan mungkin alasan itulah yang akan membawamu sambangi bioskop.

Shailene Woodley yang rela memangkas rambut panjang indahnya demi terlibat film ini mengawali debut luar biasa dalam THE DESCENDANTS. Sejak itu namanya terus meroket lewat film-film drama seperti THE SPECTACULAR NOW sampai adaptasi novel dystopia DIVERGENT.

Namanya sempat dipertimbangkan sebagai sosok Mary Jane, kekasih Spider-Man dalam THE AMAZING SPIDER-MAN 2. Sayang peran tersebut ia lepas karena bentrok jadwal syuting dengan film lainnya.

Selain Shailene, ada si tampan Ansel Elgort yang dipilih memerankan love interest Hazel bernama Augustus Waters. Uniknya, sebelum ini keduanya diplot sebagai kakak adik dalam DIVERGENT. Kalau sudah pernah berakting bersama, tentunya soal chemistry tak akan jadi kendala.

5. Kamu Dijamin Menangis

Novel THE FAULT IN OUR STARS sukses terjual jutaan kopi di seluruh dunia. Kekuatan buku ini ada pada story telling John Green sebagai penulis serta unsur drama yang berhasil membuat pembaca young adult di dunia menangis tersedu-sedu.

Dan ketika film ini tayang perdana, sama seperti reaksi saat membaca bukunya, filmnya pun berhasil membuat penonton banjir air mata. Bahkan saat menghadiri gala premiere, sang aktris Shailene Woodley ikut menangis. Hiks, don't cry Shai.

Paduan tema cinta pertama serta perjuangan sembuh dari kanker memang sudah menjanjikan sebuah kisah yang sentimentil dan juga menguras air mata. Siapkan tisu kalau kamu ingin menontonnya di bioskop akhir bulan ini.