Adinia Wirasti Sering Terbawa Mitos

Kapanlagi.com - Artis Ardina Rasti adalah salah satu dari artis yang akan turut membintangi SINEMA WAJAH INDONESIA. Dia bermain untuk judul MAHASMARA, yakni kisah seorang perempuan bernama Mahasmara yang berhadapan dengan mitos kutukan, yang membuatnya 'tak laku' mendapatkan jodoh.

"Saya berperan sebagai Mahasmara. Perempuan Bahulawean yang sudah tunangan dua kali. Calon suaminya mati sebelum melangsungkan pernikahan. Lawean setahu gue tempat batik di Solo. Sebenarnya, ada yang bilang kalung lawe, Bahulawe, seolah-olah ada burungnya. Kalau nggak salah, mitosnya ada perempuan yang menolak bantu laki-laki, terus dikutuk. Kenapa dia nggak kawin-kawin, karena punya bahu seperti itu," ungkap Ardina Rasti menguraikan alur kisah FTV yang dibintanginya.

Adinia Wirasti sendiri tinggal di Jakarta dengan kehidupan yang serba modern, namun dalam kisah ini dirinya dihadapkan pada kehidupan mitos masyarakat lokal. Tidak dipungkiri masyarakat Indonesia kaya dengan mitos, dan Adinia yang keturunan Jawa kerap terbawa mitos itu.

"Kadang kalau kita hidup di keluarga Jawa, kebetulan gue orang Jawa, agak terpengaruh. Ada beberapa orang, yang percaya nggak boleh transaksi di waktu-waktu tertentu. Mitos menyisakan makanan yang kita makan, sedulur tuo (saudara tua)" ungkapnya saat dijumpai usai temu media Sinema Wajah Indonesia SCTV di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Selasa (19/04/2011) malam.

"Aku termasuk beruntung punya karir yang aku cintai. Aku senang syuting. Memang seru saja orang-orangnya. Untuk masuk ke set cerita yang nggak aku suka, agak berat," sambungnya menambahkan.

Sejumlah sutradara tenar turut terlibat dalam acara ini, sebut saja Deddy Mizwar, Arswendo Atmowiloto, Putu Wijaya, Taufik Daraming Tahir, Imam Tantowi, Deddy Setiadi, dan lain-lain.

Beberapa FTV yang akan diputar di antaranya MAHASMARA, TAK CUKUP SEDIH, JALUR CIANJUR, SANDAL BUTUT, PAHALA TERINDAH, WAGINA BICARA LAGI, PENSIUNAN MONYET, PILIHAN IMAN, MUSIC BOX, PERKAWINAN DI GUBUK KOTA, KALUNG KIRIMAN IBU, BERCANDA DENGAN NYAWA, dan UNDANGAN KUNING.