Kapanlagi.com - Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum penting untuk kembali mengingat jalan perjuangan para pemuda di masa lalu. Para pemuda bisa memetik pelajaran, sehingga termotivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan negeri ini.
Presenter Alvin Adam menilai, banyak hal yang bisa dilakukan para pemuda untuk negeri ini. Tidak perlu sesuatu yang besar, akan tetapi berangkat dari kemauan pribadi masing-masing.
"Apa yang bisa kita bikin dari diri sendiri saja buat hari Sumpah Pemuda. Be your best, do your best in current. Jadi nggak usah mikir yang macem-macem deh," tegas presenter Just Alvin ini Sabtu (20/10) di Platio Function, Jakarta Selatan.
Alvin melihat keberadaan kaum muda yang belakangan marak dengan aksi tawuran memang sangat memprihatinkan. Persoalan ini harus mendapat perhatian serius oleh pemerintah. Meski hanya satu dari sekian banyak persoalan pemuda, namun persoalan tawuran bisa menjadi semakin serius yang mengancam di masa depan.
"Sebenernya mereka nggak tahu yang mereka mau apa. Kenapa bisa terjadi tawuran? Buat saya, karena mereka tidak tahu apa yang mereka mau dalam hidup. Saya mengajar jurnalisme rasa, semua pake empati, rasa itu koridor saya," tegasnya.
Alvin melihat, di era sekarang ini rasa sudah mulai pudar. Rasa empati, rasa respect, rasa mencintai, rasa bangga sebagai pemuda sudah luntur. Istilah Sumpah Pemuda itu dibangun dengan rasa. Rasa yang menjiwai semua kehidupan, rasa dengan arti yang sangat luas.
"Kalau itu bisa dijiwai, selesai, nggak akan ada apa-apa. Rasa itu bisa membangun kesatuan, bisa bikin kita dekat, bisa bikin kita nyatu, bisa bikin dua orang jadi kawin, bisa bikin hidup kita jadi damai. Simple sih cuma empat huruf, 'Rasa'. Rasa yang sekarang sudah tidak ada lagi," pungkasnya.